- Sugianto
Jl. Sindoro III/23 Ungaran Telp: (024) 76910012, Mobile Phone: 08157169295

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBIASAAN BEKERJA ILMIAH PADA PEMBELAJARAN SAINS FISIKA UNTUK SISWA SMP Sopiah, S; Wiyanto, -; Sugianto, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan bekerja ilmiah pada siswa SMPN 24 Kota Semarang melalui kegiatanlaboratorium berbasis inkuiri. Desain penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian.Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Instrumen penelitian berupa Lembar Kerja (LK) dan lembar observasi.Tumbuhnya kebiasaan bekerja ilmiah diukur berda-sarkan persentase ketercapaian tiap indikator kerja ilmiah. Persentaseketercapaian kerja ilmiah hasil analisis siklus I yaitu: LKI mencapai 73%, LK II 65%, Laporan 55% dan hasil observasi 70%.Setelah melalui siklus II, LK I mencapai 92%, LK II 76%, laporan 84% dan hasil observasi 71%. Hasil analisis kerja ilmiah siswasecara individual belum menunjukkan adanya ketercapaian kerja ilmiah siswa yang relatif tetap dengan ketercapaian 75%.Pengetahuan awal siswa tentang kerja ilmiah yang diukur dengan pre-test secara keseluruhan mencapai 58% setelah menempuhsiklus I dan siklus II siswa diberikan post-test dan hasilnya naik 12% menjadi 70%, hasil tersebut dianalisis menggunakan gaindengan kriteria medium-gain (0.3%). Hasil angket refleksi menunjukkan 46% siswa merespon pelaksanaan percobaan sangatmenyenangkan dan 51% menyenangkan. The aim of this study is to foster a scientific working habit on students of SMPN 24 Semarang, through an inquiry based laboratoryactivity. The research design consisted of the stages: pre-research and conducting research. The conducting research was done intwo cycles. The research instruments are working and observation sheets. The growth of scientific working habit is measuredbased on compliances percentage of scientific working habit indicators. The analysed results after the first cycle: WS1 yielded 73%,WS2 65%, report 55%, and observation 70%. After the second cycle: WS1 ends up with 92%, WS2 76%, report 84%, andobservation 71%.The analysed result of individual scientific working habit in general have not show a relatively constantimprovement yet with a compliance > 75%. Student understands on scientific working habit measured in pre test, the overall valueis 58%, after treatment increase 12 points on the post test, and ends up with 70%. Based on the reflection questionnaire, 46%students respond very enjoy with the research, and 51% fell enjoy.Keywords: inquiry; scientific working habit; science learning 
PEMANFAATAN SERBUK TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF SERAT PENGUAT BAHAN FRIKSI NON-ASBES PADA KAMPAS REM SEPEDA MOTOR Kiswiranti, D.; Sugianto, -; Hindarto, N.; Sutikno, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai serat penguat bahan friksi non-asbes. Dalam penelitian ini, komposisi 20%dan 30% serbuk tempurung kelapa ditemukan yang paling optimum untuk parameter kekerasan dan keausan. Bahan friksi dengankomposisi 20% memiliki kekerasan sebesar 77,5 kgf.mm-2 dan keausan sebesar 28,25 mm2/kg. Bahan friksi dengan komposisi30% serbuk tempurung kelapa mempunyai kekerasan sebesar 58,8 kgf.mm-2 dan keausan sebesar 34 mm2/kg. Untuk dapatdiaplikasikan pada sepeda motor, desain sampel disesuaikan dengan spesifikasi kampas rem sepeda motor. Coconut char powder can be used as reinforcement fibers of non asbestos brake frikcion materials.In this research, the contents ofcoconut char powder of 20 % and 30 % show optimum hardnes and wear resistances. The brake frikcion material with 20 % coconutchar powder is found hardnes as well as 77,5 kgf.mm-2 and the wear resistance is 28,25 kgf.mm-2/kg. The brake frikcion materialwith the coconut char powder 30% volume has hardnes of 58,8 kgf.mm-2/kg and the wear resistance of 34 mm2/kg. To be applied inthe fabrication of motorcycle spare spart, the sample design is necessary adapted with motorcycle brake.Keywords: frictim material; motorcycle brake; fiber material; coconut char powder
PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS PESERTA DIDIK KELAS X Maghfiroh, U.; Sugianto, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir analitis peserta didik. Untuk mengatasi permasalahantersebut, diterapkan pembelajaran bervisi Science, Environment, Technology, and Society (SETS) yang bertujuan untukmendeskripsikan pembelajaran bervisi SETS, mengetahui peningkatan kemampuan berpikir analitis, dan besar indeks kinerjaguru. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Data kemampuan berpikir analitis diperoleh dari lembar kerja siswa, lembardiskusi, dan tes, dilengkapi hasil belajar kognitif yang diperoleh dari tes, dan hasil belajar psikomotorik dari lembar observasi. Hasilanalisis data menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir analitis yang signifikan namun masuk dalam kategorirendah. Selain itu, juga terjadi peningkatan ketuntasan klasikal dari kemampuan berpikir analitis, hasil belajar kognitif, danpsikomotorik. Indeks kinerja guru juga mengalami peningkatan di tiap siklusnya. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkanbahwa penerapan pembelajaran bervisi SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik. The background of this study is the low analytical thinking of student. In order to increase it, the SETS vision learning study withthree cycles was performed with the purposes of describing SETS vision learning, increasing students analytical thinking andexamining index value of teacher work performance. The data of analytical thinking was gathered using students worksheet,discussion sheet and test, while those of cognitive was gathered using test and the psychomotor was taken from observation sheet.Result of data analysis shows that there is a low significant increase of analytical thinking ability of student. Additionally, there is alsoan increase of classical mastery learning and index of teacher work performance in every cycle. It was concluded that theapplication of SETS based learning can increase the ability of student in thinking analytically.Keywords: SETS; analytical thinking; Physics learning
PEMBUATAN MMC BERBASIS TEKNOLOGI METALURGI SERBUK DENGAN BAHAN BAKU ALUMINIUM DARI LIMBAH KALENG MINUMAN DAN ADITIF ABU SEKAM PADI Akrom, M.; Marwoto, P.; Sugianto, -
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komposit matriks logam (aluminium) yang berasal dari limbah kaleng minuman dengan penguat partikel silikon karbida danpenguat tambahan abu sekam padi telah berhasil difabrikasi dengan metode teknologi metalurgi serbuk. Tujuan dari penelitian iniadalah merekayasa material baru yang murah akan tetapi memiliki mutu dan daya saing yang sangat baik. Penelitian ini terdiri daribeberapa tahap yakni, pembuatan bahan baku, pencampuran, pencetakan sampel, sintering dan pengujian. Dari hasil pengujianfisik diperoleh bahwa komposit matrik logam dengan penambahan abu sekam padi memiliki kerapatan lebih rendah dibandingkandengan komposit Al/SiC tanpa sekam padi, sedangkan sifat kekerasan dan kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan Al/SiCtanpa penambahan abu sekam padi. Dari analisis XRD ditemukan bahwa terjadi penyebaran unsur utama Al, Si, senyawa SiC,serta timbul senyawa stabil MgAl O , Al O yang bersifat konstruktif yang dapat memberikan sifat mekanis yang baik bagi komposit,dan senyawa destruktif Al C yang bersifat korosif. Analisis SEM menunjukkan ukuran butiran partikel yang cenderung lebar danmemanjang, ikatan antar partikel penyusun bahan yang terbentuk cukup baik, sehingga memberikan sifat mekanis bahan yangbaik.Tidak tampaknya pori-pori bahan menunjukkan pula bahwa ikatan partikel antar bahan cukup baik. Metal (aluminium) matrix composite originated from beverage can waste with carbide silicon particle reinforcement and additionalreinforcement of paddy chaff ash has been fabricated successfully by employing powder metallurgy technology method. Thepurpose of the research is to create a cheap new material, qualified and having high competitive value. This research wasconducted through several stages, those were making raw material, mixing, sample moulding, sintering, and testing. The result ofphysical test shows that metal matrix composite added by paddy chaff ash has lower density, stronger and bigger power comparedto Al/SiC composite without paddy chaff. The XRD analysis shows that there is distribution of the main element of Al, Si, SiCcompound, and there are also stable constructive compounds of MgAl O and AlO, which can give good mechanical properties tothe composite and destructive compound of Al C, which can give corrosive property. The SEM analysis shows that size of particlegrain appears to be wide and get longer and the bond between ingredients are good enough, creating good mechanical property ofthe material. No pores are found showing that the bond particle between materials is good enough.Keywords: Aluminium; paddy chaff ash; metal matrix composite; powder metallurgy
PENGARUH KONDISI PENUMBUHAN PADA SIFAT FISIS FILM TIPIS GA2O3 DENGAN DOPING ZNO Sulhadi, -; Marwoto, Putut; Sugianto, -
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i2.321

Abstract

Telah dapat ditumbuhkan film tipis Ga2O3:ZnO di atas substrat silikonmenggunakan dc magnetron sputtering (home made). Parameter deposisi yangdivariasikan dalam pembuatan film tipis Ga2O3:ZnO adalah daya plasma. Prosespenumbuhan dilakukan selama 3 jam. Struktur film dipelajari dengan menggunakandifraksi sinar X (XRD) dan SEM. Hasil difraktogram XRD dibandingkan dengandata JCPDS untuk mengidentifikasi struktur kristal yang tumbuh. Film tipis yangditumbuhkan dengan daya plasma 20,15 W dan 24,10 W teramati puncak difraksibersesuaian dengan orientasi bidang (201) yang menunjukkan lapisan tipisGa2O3:ZnO memiliki struktur monoklinik dan intensitas tertinggi bersesuaian denganorientasi bidang (400) pada fase kubik. Pada citra SEM dengan perbesaran 10.000kali teramati bahwa film yang ditumbuhkan dengan daya plasma 20,15 Wmempunyai morfologi yang lebih rata. Kondisi tersebut dikarenakan atom-atom yangmenempel pada substrat ada yang terlepas terlebih dahulu sebelum datang atom-atomyang tersputter dari target. Hal ini sebagai konsekuensi laju atom yang menujusubstrat relatif rendah karena ditumbuhkan pada daya plasma yang juga relatifrendah.Kata kunci: Ga2O3:ZnO, daya plasma, XRD, SEM, dc magnetron sputtering.
PENGARUH KONDISI PENUMBUHAN PADA SIFAT FISIS FILM TIPIS GA2O3 DENGAN DOPING ZNO Sulhadi, -; Marwoto, Putut; Sugianto, -
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 2 (2010): December 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i2.321

Abstract

Telah dapat ditumbuhkan film tipis Ga2O3:ZnO di atas substrat silikonmenggunakan dc magnetron sputtering (home made). Parameter deposisi yangdivariasikan dalam pembuatan film tipis Ga2O3:ZnO adalah daya plasma. Prosespenumbuhan dilakukan selama 3 jam. Struktur film dipelajari dengan menggunakandifraksi sinar X (XRD) dan SEM. Hasil difraktogram XRD dibandingkan dengandata JCPDS untuk mengidentifikasi struktur kristal yang tumbuh. Film tipis yangditumbuhkan dengan daya plasma 20,15 W dan 24,10 W teramati puncak difraksibersesuaian dengan orientasi bidang (201) yang menunjukkan lapisan tipisGa2O3:ZnO memiliki struktur monoklinik dan intensitas tertinggi bersesuaian denganorientasi bidang (400) pada fase kubik. Pada citra SEM dengan perbesaran 10.000kali teramati bahwa film yang ditumbuhkan dengan daya plasma 20,15 Wmempunyai morfologi yang lebih rata. Kondisi tersebut dikarenakan atom-atom yangmenempel pada substrat ada yang terlepas terlebih dahulu sebelum datang atom-atomyang tersputter dari target. Hal ini sebagai konsekuensi laju atom yang menujusubstrat relatif rendah karena ditumbuhkan pada daya plasma yang juga relatifrendah.Kata kunci: Ga2O3:ZnO, daya plasma, XRD, SEM, dc magnetron sputtering.