Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Representasi Kearifan Lokal Budaya Timur Tengah dalam Film “Aladdin (2019)” Produksi Walt Disney Pictures Nada Salsabila; Diah Ayu Candraningrum
Koneksi Vol 4, No 1 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i1.6494

Abstract

This research examines the representation of Middle Eastern culture local wisdom contained in the film "Aladdin 2019" produced by Walt Disney Pictures. This study aims to examine the cultural symbols of the Middle East. The research method used in this study is a qualitative method with Charles Sanders Peirce's semiotic analysis which divides the sign into three elements namely sign, object and interpretant. Semiotics is the science that discusses or examines the meaning of a sign. The results showed that Middle Eastern cultural symbols in the film "Aladdin 2019" were displayed through 10 scenes selected in the film. Cultural symbols of the Middle East are shown through the habits of the people kissing the right and left cheeks every time they meet relatives, riding camels to travel, livelihoods of people who trade, princess clothes Jasmine and Sultan, building architecture made of bricks and domes as decoration and art that displays traditional Middle Eastern musical instrument namely Gambus. Some interesting facts in the film one of which is the making of the city "Agrabah" as a shooting setting which is a fictitious city in England and property made of authentic jewelry.  Penelitian ini mengkaji mengenai representasi kearifan lokal budaya Timur Tengah yang terdapat dalam Film “Aladdin 2019” Produksi Walt Disney Pictures. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji simbol-simbol budaya Timur Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang membagi tanda menjadi tiga elemen yaitu tanda, objek dan interpretan. Semiotika adalah ilmu yang membahas atau mengkaji mengenai pemaknaan dari sebuah tanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol budaya Timur Tengah dalam Film “Aladdin 2019” ditampilkan melalui 10 scene yang dipilih dalam film tersebut. Simbol-simbol Budaya Timur Tengah ditunjukkan melalui kebiasaan masyarakat cium pipi kanan dan kiri setiap bertemu kerabat, menunggangi unta untuk bepergian, mata pencaharian masyarakat yang berdagang, pakaian putri Jasmine dan Sultan, arsitektur bangunan berasal dari batu bata dan kubah sebagai hiasan serta kesenian yang menampilkan alat musik tradisional Timur Tengah yaitu Gambus. Beberapa fakta menarik dalam film tersebut salah satunya adalah pembuatan kota “Agrabah” sebagai latar syuting yang merupakan kota fiktif di Inggris dan properti yang terbuat dari perhiasan asli.
PEMBEKALAN HUKUM MENGENAI HIBAH, WASIAT, DAN WARIS KEPADA JEMAAT PAROKI KEDOYA GEREJA ST. ANDREAS Benny Djaja; Nada Salsabila
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.13440

Abstract

This Community Service aims to provide an understanding of property management through grants, wills, and heirs. Those are familiar to the public but still incomprehensively known, especially the explanations and the differences between one and another to the Kedoya Parish Congregation of St. Andrew’s Church which comes from various ethnicities, tribes, and origins in Indonesia. This Community Service is divided into 3 (three) phases, namely the preparation phase in the form of proposal submission and material making, the activity implementation phase in the form of material exposure with a question-and-answer session, and the final phase in the form of the arrangement and submission of the activity report. The Community Service provides legal counseling concerning grants, wills, and heirs using Zoom application to the Kedoya Parish Congregation of St. Andrew’s Church. They register through the google form link. The result of this Community Service is that 68 (sixty-eight) participants gained the information related to the material presented in the counseling session in the form of grants, including elements and exceptions. Wills include general wills, olographic wills, secret wills, heirs, and the 4 (four) groups of wills. The external result from the community service was conducted in scientific publication in an ISSN-based journal and publication in Kompas.com.ABSTRAKTujuan dilakukannya Pengabdian Masyarakat adalah untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan harta kekayaan melalui hibah, wasiat, dan waris yang sudah tidak asing di telinga tetapi masih belum diketahui benar penjelasan serta perbedaannya kepada Jemaat Paroki Kedoya Gereja St. Andreas yang berasal dari beragam etnis, suku, dan asal daerah di Indonesia. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, pertama tahap persiapan berupa pengajuan proposal dan pembuatan materi, kedua tahap pelaksanaan kegiatan berupa pemaparan materi dan tanya jawab, serta tahap akhir berupa penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan penyuluhan hukum mengenai hibah, wasiat, dan waris secara dalam jaringan menggunakan aplikasi Zoom kepada Jemaat Paroki Kedoya Gereja St. Andreas. Mereka mendaftar melalui tautan google form. Hasil dari kegiatan yaitu sebanyak 68 (enam puluh delapan) peserta kegiatan memperoleh informasi mengenai materi yang disampaikan dalam penyuluhan berupa pengenalan mengenai hibah termasuk unsur-unsur dan pengecualiannya; wasiat yang meliputi wasiat umum, wasiat olografis, dan wasiat rahasia; serta mengenai waris dan 4 (empat) golongan ahli waris. Luaran yang dihasilkan dari pengabdian masyarakat ini berupa publikasi ilmiah pada jurnal ber-ISSN dan publikasi di Kompas.com.