Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALYSIS OF USING EFFICIENT LOGGING TOOLS AT PT. PURWA PERMAI IN CENTRAL KALIMANTAN Suhartana, Sona; Yuniawati, Yuniawati
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 5, No 1 (2008): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A high log demand that often exceeds its supply capability should be overcome by using appropriate logging  tools. Numerous  kinds and types of logging  tools require  a well planning in their utilization. Number of tools which are greater or fewer than what is actually needed can be disadvantageous  for a company. In relevant to these aspects, a study was carried out at a timber estate in Central Kalimantan  in 2007. The aim of the study was to find out an efficient number  of tools used for logging  in a timber  estate. The analysis was based on the target and realization of the company’s log production. The result revealed that: (1) Optimum number of logging tools depended on production target,  i.e. 41 units  of chainsaws  for felling,  42 units  of farm tractors  for skidding,  9 units of loaders for loading and unloading, and 36 units of trucks for transportation; (2) Number  of logging tools as obtained from all activities  in the field was fewer than that from  the analysis based on production target and realization. This condition  indicated that number of logging tools used in the company was not yet efficient.
OPTIMASI LUASAN PETAK TEBANG DI HUTAN TANAMAN RAWA GAMBUT BERDASARKAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA Suhartana, Sona; Yuniawati, Yuniawati; Dulsalam, Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 3 (2013):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini pengelolaan pemanenan kayu di HTI rawa gambut belum optimal. Oleh karena itu diperlukan model untuk menentukan optimalisasi petak tebang di areal HTI rawa gambut agar dapat terwujud pengelolaan hutan lestari. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 di PT Wirakarya Sakti, jambi  dan bulan Juni 2012 di PT Riau Andalan Pulp & Paper, Riau. Data diambil secara deskriptif dan purposif serta dianalisis dengan regresi kuadratik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model petak tebang optimal yang ada di Jambi yaitu Y =254,82 –10,98 X + 0,21 X2 (R2 = 0,43) dengan luas petak tebang optimal = 26,69 ha dan biaya penyaradan dan pemeliharaan/pembuatan kanal minimum 105,32 (x Rp 1.000.000.000), sedang di Riau Y =299,47 – 14,85 X + 0,26 X2 (R2 = 0,60) dengan luas petak tebang optimal = 28,60 ha dan biaya penyaradan dan pemeliharaan/pembuatan kanal minimum 87,14 (xRp 1.000.000.000).
KAJIAN LUAS PETAK TEBANG OPTIMAL DI HUTAN TANAMAN RAWA GAMBUT: KASUS DI SATU PERUSAHAAN HUTAN DI RIAU Suhartana, Sona
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 2 (2012):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3464.903 KB)

Abstract

Kegiatan pemanenan kayu yang efektif dan produktif umumnya dilakukan pada petak tebang. Hal iniberarti bahwa pembuatan petak tebang di hutan tanaman rawa gambut secara ideal ditentukan olehluasan optimal. Untuk itu perlu dilakukan kajian luas petak tebang optimal di hutan tanaman rawagambut. Penelitian dilaksanakan di PT Arara Abadi, Riau pada bulan Juni 2011. Tujuan penelitian untukmengetahui luas petak tebang optimal di hutan tanaman rawa gambut. Data lapangan dari beberapaalternatif luas petak tebang berupa produktivitas dan biaya penyaradan dan pemeliharaan/pembuatankanal diolah ke dalam bentuk tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan: Berdasarkan aspek teknis danfinansial petak tebang ukuran 150mx 350mmerupakan petak tebang optimal.
LUAS PETAK TEBANG OPTIMAL PEMANENAN KAYU DI AREAL HUTAN TANAMAN RAWA GAMBUT Suhartana, Sona; Yuniawati, Yuniawati; Dulsalam, Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penyaradan dan pembuatan/ pemeliharaan kanal di hutan rawa gambut membutuhkan perencanaan yang matang mengingat lahan gambut merupakan lahan yang labil, apabila rusak sulit untuk pulih.  Diperlukan luas petak tebang yang optimal, sehingga dari aspek teknis, ekonomis dan lingkungan ukuran tersebut layak diterapkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 di PT Bina Silva Nusa (PT BSN), Kalimantan Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui luas  petak tebang yang optimal di hutan tanaman rawa gambut  dan peningkatan produktivitas penyaradan dan pembuatan/ pemeliharaan kanal.  Data diambil secara deskriptif dan purposif serta dianalisis dengan regresi kuadratik. Berdasarkan analisis regresi kuadratik antara luas petak tebang (Y) dengan biaya sarad+kanal (X), 1. Didapatkan model petak tebang optimal sebagai berikut Y trans =  55.7  -  6.8 Xtrans  + 0.21 Xtrans2; atau Ln Y =  55.7  - 6.8 Ln X + 0.21 Ln2 X , dengan R2 = 0.1532** atau R =  0.3914**  (lebih besar dari R tabel = 0.254 atau R2 tabel = 0.0645 pada db = 117, dengan peluang P = 0.99), luas petak tebang optimal (Yopt ) sebesar 22,21 ha dengan biaya minimal (Xmin) sebesar Rp 612.644.033; 2. Rata-rata peningkatan produktivitas sarad, pembuatan/pemeliharaan kanal sekunder, kanal kolektor dan kanal tersier masing-masing 1,37 m3/jam (9,5%), 1,298 m/jam (5,3%), 1,706 m/jam (2,33%), dan 1,4 m/jam (1,3%).
BIAYA DAN PRODUKTIVITAS PENYARADAN DAN PEMBUATAN/PEMELIHARAAN KANAL DI HTI RAWA GAMBUT DI RIAU DAN JAMBI Suhartana, Sona; Yuniawati, Yuniawati; Dulsalam, Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 1 (2013):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3928.674 KB)

Abstract

Produktivitas, biaya sarad, dan pembuatan/pemeliharaan kanal memegang peranan penting dalam kegiatan pemanenan kayu di hutan tanaman rawa gambut, karena hal ini dapat menentukan efisiensi pemanenan kayunya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2011 di PT Arara Abadi, Riau dan bulan Juli 2011 di PT Wirakarya Sakti (WKS), Jambi. Tujuan penelitian untuk mengetahui produktivitas dan biaya sarad dan kanal di hutan tanaman rawa gambut. Data lapangan berupa produktivitas dan biaya penyaradan dan pemeliharaan/pembuatan kanal diolah ke dalam bentuk tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa : 1. Produktivitas sarad rata-rata untuk Petak ukur (PU) I, II, dan III masing-masing 12,42; 13,77; 15,32, m3/jam (Jambi) dan 11,46; 13,04; 15,13 m3/jam (Riau), 2. Biaya sarad rata-rata untuk PU I, II, dan III masing-masing Rp 28.306/m3, Rp 25.483/m3, Rp 22.843/m3 (Jambi) dan Rp 30.592/m3, Rp 26.834/m3, Rp 23.158/m3 (Riau), dan 3. Biaya kanal rata-rata untuk PU I, II, dan III masing-masing Rp 13.623/m, Rp 13.189/m, Rp 13.048/m (Jambi) dan Rp 9.670/m, Rp 9.630/m, Rp 9.431/m (Riau). Kata kunci : Produktivitas, biaya, penyaradan, pembuatan kanal, hutan tanaman rawa gambut
Pengaruh Selip Terhadap Kerusakan Tanah Pada Kegiatan Pengangkutan Kayu Pinus Merkusi Wati, Yunia; Suhartana, Sona
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 7, No 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengangkutan kayu sering terkendala oleh selip yang terjadi, terutama pada kondisi jalan tanah angkutankayu yang licin. Perlu adanya upaya untuk mengurangi selip tersebut, dengan menggunakan alat bantu rangkaian besikotak. Tujuan tulisan adalah untuk mengetahui pengaruh selip terhadap kerusakan tanah yang terjadi, denganmenggunakan alat bantu maupun tidak menggunakan alat bantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapathubungan antara selip dengan kerusakan tanah pada jalan angkutan kayu. Semakin besar selip maka kerusakan tanahyang terjadi juga akan semakin besar. Kerusakan tanah tersebut dapat menghambat kelancaran distribusi kayu keindustri pengolahan kayu. Upaya untuk mengurangi selip dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, sehinggapengurangan terjadinya selip dapat dicapai sebesar 89,19%.Kata Kunci : Jalan licin, kerusakan tanah, pengangkutan kayu, selip
PENERAPAN RIL GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MEMINIMALKAN BIAYA PENYARADAN DI HUTAN TANAMAN RAWA GAMBUT Suhartana, Sona; Yuniawati, Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2015.33.3.215-224

Abstract

Teknik penyaradan kayu di lahan gambut berbeda dengan di lahan kering, diperlukan perencanaan yang tepat terutama dalam penggunaan alat sarad. Kegiatan penyaradan memerlukan biaya  yang besar, untuk itu diperlukan peningkatan produktivitas sarad melalui penerapan teknik penyaradan yang tepat agar biaya menjadi minimal. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2012 di areal kerja hutan tanaman rawa gambut PT Satria Perkasa Agung, Distrik Simpang Kanan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan produktivitas dan meminimalkan biaya penyaradan dengan menerapkan teknik RIL di hutan tanaman lahan gambut. Data produktivitas dan biaya sarad diproses ke dalam bentuk tabulasi dan dihitung rata-ratanya kemudian dianalisis menggunakan uji-t dengan software SPSS 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1.  Penyaradan di lahan gambut menggunakan teknik RIL dapat meningkatkan rata-rata produktivitas sebesar 8,37% dan menurunkan rata-rata biaya produksi penyaradan sebesar 3,93%; dan 2. Penggunaan jalur matting yang sesuai pada penyaradan kayu di lahan gambut dapat mengurangi waktu kerja tidak efektif sebesar 8,3% yang setara dengan 3,66 menit per rit. 
PENYARADAN KAYU SESUAI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DAN PENGGESERAN LAPISAN TANAH ATAS : KASUS DI SATU PERUSAHAAN HUTAN DI JAMBI Suhartana, Sona; Idris, Maman Mansyur; Yuniawati, Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2726.894 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2011.29.3.248-258

Abstract

Penggunaan alat berat pada penyaradan dapat menimbulkan kerusakan tanah berupa penggeseran lapisan tanah atas atau hilangnya top soil. Kehilangan top soil berarti mengurangi kesuburan tanah hutan yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas hutan. Teknik penyaradan yang efisien dan efektif dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya sarad serta penggeseran lapisan tanah atas. Penelitian dilaksanakan di PT Wirakarya Sakti di Jambi pada bulan Mei tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik penyaradan sesuai prosedur (TSP) dan teknik setempat (TS) terhadap produktivitas, biaya sarad dan penggeseran lapisan tanah atas. Tahapan penelitian dilakukan dengan pengambilan data lapangan dan wawancara yang kemudian dianalisis secara tabulasi. Untuk merekomendasikan teknik sarad yang digunakan, kedua teknik dianalisis dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Rata-rata produktivitas sarad TSP (38,941 m3.hm/jam) lebih tinggi daripada TS (33,779 m3.hm/jam); 2. Rata-rata biaya produksi sarad TSP (Rp 9.076,3 m3.hm) lebih rendah daripada TS ( Rp 10.395,5 m3.hm.); dan 3. Penerapan TSP dengan menggunakan jalur matting dapat memperkecil kedalamanan penggeseran lapisan tanah atas yaitu dari 8,9 mm (2,67%) menjadi 1,4 mm (0,42%);.
PRODUKTIVITAS DAN BIAYA PENYARADAN KAYU DI HUTAN TANAMAN RAWA GAMBUT: STUDI KASUS DI SALAH SATU PERUSAHAAN HUTAN DI RIAU Suhartana, Sona; Sukanda, Sukanda; Yuniawati, Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 4 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2009.27.4.369 - 380

Abstract

Penyaradan di hutan tanaman rawa gambut berbeda dengan penyaradan di lahan kering. Metode penyaradan yang digunakan adalah sistem manual dengan tenaga manusia, menggunakan sampan darat semi mekanis dan mekanis penuh yang ditarik ekskavator. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2008 di PT Arara Abadi, Riau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui produktivitas dan biaya penyaradan di hutan tanaman rawa gambut. Data dianalisis dengan tabulasi dengan menghitung nilai rata-ratanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Sistem penyaradan yang dipergunakan di rawa gambut kering dan rawa gambut basah di areal perusahaan ini  adalah sistem manual (tenaga manusia), sistem sampan darat semi mekanis (semi mekanis) dan sampan darat mekanis (mekanis penuh); (2) Rata-rata produktivitas penyaradan mekanis penuh dan semi mekanis lebih tinggi daripada menggunakan sistem manual, yaitu masing-masing 27,79 m3.hm/jam dan 25,61 m3.hm/jam, dikarenakan volume kayu yang dapat disarad lebih besar; dan (3) Rata-rata biaya penyaradan sistem semi mekanis (Rp 18.190,5/m3.hm) dan mekanis penuh (Rp 15.926,5/m3.hm) lebih tinggi daripada dengan sistem manual (Rp 1.203,8/ m3.hm) karena pada kedua sistem terdahulu digunakan ekskavator yang biayanya tinggi.
PENYARADAN KAYU SESUAI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DAN PENGGESERAN LAPISAN TANAH ATAS : KASUS DI SATU PERUSAHAAN HUTAN DI JAMBI Suhartana, Sona; Idris, Maman Mansyur; Yuniawati, Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2011.29.3.248-258

Abstract

Penggunaan alat berat pada penyaradan dapat menimbulkan kerusakan tanah berupa penggeseran lapisan tanah atas atau hilangnya top soil. Kehilangan top soil berarti mengurangi kesuburan tanah hutan yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas hutan. Teknik penyaradan yang efisien dan efektif dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya sarad serta penggeseran lapisan tanah atas. Penelitian dilaksanakan di PT Wirakarya Sakti di Jambi pada bulan Mei tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik penyaradan sesuai prosedur (TSP) dan teknik setempat (TS) terhadap produktivitas, biaya sarad dan penggeseran lapisan tanah atas. Tahapan penelitian dilakukan dengan pengambilan data lapangan dan wawancara yang kemudian dianalisis secara tabulasi. Untuk merekomendasikan teknik sarad yang digunakan, kedua teknik dianalisis dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Rata-rata produktivitas sarad TSP (38,941 m3.hm/jam) lebih tinggi daripada TS (33,779 m3.hm/jam); 2. Rata-rata biaya produksi sarad TSP (Rp 9.076,3 m3.hm) lebih rendah daripada TS ( Rp 10.395,5 m3.hm.); dan 3. Penerapan TSP dengan menggunakan jalur matting dapat memperkecil kedalamanan penggeseran lapisan tanah atas yaitu dari 8,9 mm (2,67%) menjadi 1,4 mm (0,42%);.