Gatot Suharto
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK UNDIP Jl. Dr. Sutomo No. 16-18 Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Vaksinasi SARS-CoV-2 dalam Perspektif Hukum di Indonesia Purnomo, Ika Cahyo; Suharto, Gatot
Cermin Dunia Kedokteran Vol 48, No 9 (2021): Nyeri Neuropatik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.846 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v48i9.1494

Abstract

Pandemi COVID-19 sampai saat ini belum menunjukkan tanda akan berakhir. Vaksin diharapkan dapat menjadi solusi; oleh karena itu, vaksinasi massal dilakukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Kebijakan imunisasi massal ini menuai pro dan kontra; tidak hanya di masyarakat awam, melainkan juga di kalangan tenaga kesehatan. Penelitian efikasi vaksin, program vaksinasi wajib, pengadaan vaksin, dan efek samping vaksin adalah beberapa hal yang menjadi isu hangat. Sebagai profesional kesehatan, seorang dokter wajib mengetahui perihal vaksin SARS-CoV-2 dalam kacamata hukum positif yang berlaku di Indonesia. Tinjauan pustaka ini membahas vaksinasi SARS CoV 2 dari berbagai perspektif regulasi; sejawat dokter diharapkan dapat mengetahui dasar-dasar hukum kebijakan terkait vaksinasi SARS CoV 2 di Indonesia.The COVID-19 pandemic has yet to show its end. Vaccines are expected to be a solution; mass vaccination is carried out in various countries, including Indonesia. This policy reaps pros and cons; not only in the general public, but also among health workers. Vaccine efficacy research, mandatory vaccination programs, vaccine procurement, and vaccine side effects have became critical issues. As a health professional, knowledge on the SARS CoV 2 vaccine in the light of Indonesia’spositive laws is mandatory. This literature review discusses SARS-CoV-2 vaccination programme from various regulatory perspectives; medical colleagues are expected to understand the legal basis of policies related to SARS-CoV-2 vaccination in Indonesia.
Penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit di Indonesia: Kajian Yuridis Rubiyanti, Neng Sari; Suharto, Gatot
MAGISTRA Law Review Vol 4, No 02 (2023): MAGISTRA Law Review
Publisher : PSHPM Untag Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/malrev.v4i02.4167

Abstract

Electronic Medical Record (RME) is a system that contains medical and disease history, diagnostic test results, information on medical expenses and other medical data. On September 12 2022, the Ministry of Health (Kemenkes) of the Republic of Indonesia issued the RME regulations contained in the Regulation of the Minister of Health or abbreviated as Permenkes No. 24 of 2022 concerning Medical Records. However, not all Health Service Facilities in Indonesia have implemented the practice of Electronic Medical Records. The Normative Juridical Method was used in this study, in which the main source of law used was Permenkes No. 24 of 2022 concerning Medical Records, Law no. 47 of 2021 concerning Hospitals and Law no. 29 of 2004 concerning Medical Practice. RME’s broad capabilities had led to its recognition as an important tool for improving patient safety and quality of care, particularly by promoting evidence-based medicine. Hospitals were also required to provide non-medical personnel in the field of information systems to support the implementation of electronic medical records in hospitals. On the other hand, the government needed to provide training so that officers and doctors in hospitals could implement RME according to the provisions of the applicable Health Regulations.
Perbedaan Pertumbuhan Larva Musca sp. Pada Beberapa Medium Hajar, Nabil; Suharto, Gatot; Ratnaningrum, Kanti
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v7i1.15977

Abstract

Lama waktu kematian dapat diperkirakan dengan metode entomologi forensik. Serangga pertama yang tiba di jasad dan bertelur di sana adalah lalat Musca sp. Pertumbuhan larva dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya faktor medium. Oleh karena itu, penelitian harus dilakukan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan larva Musca sp. pada berbagai media. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group design dengan objek penelitian larva Musca sp. yang dibiakkan pada daging yang diletakkan di beberapa medium. Sampel diambil secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi 9 larva terbesar. Uji hipotesis menggunakan uji Oneway ANOVA atau uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji Post Hoc dengan uji Tukey HSD. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan pertumbuhan larva Musca Sp. di berbagai media, yakni di darat, air tawar dan air laut. Perbedaan pertumbuhan larva Musca sp. di medium tersebut terhitung pada hari ke-4 sore dengan titik kritis pertumbuhan pada hari ke 6 sore. Pertumbuhan larva tercepat adalah di medium darat dan pertumbuhan larva terbesar di medium air laut. Simpulan: Durasi pertumbuhan larva Musca sp. tercepat adalah di medium darat dan pertumbuhan larva terbesar di medium air laut dengan titik kritis pertumbuhan pada hari ke 6 sore.Kata kunci: entomologi forensik, pertumbuhan larva, medium, Musca sp.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelanjutan Kasus Penganiayaan ke Persidangan Berdasarkan Visum Et Repertum di RSUP Dr. Kariadi Semarang Mahardika, I Made Raditya; Rohmah, Intarniati Nur; Utomo, RP Uva; Suharto, Gatot; Anggreliana, Wian Pisia
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jfmi.2025.6.1.13340

Abstract

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2020 hanya sebanyak 52,43% korban kekerasan yang melapor kepada polisi. Akibat kejahatan yang tidak dilaporkan dapat menimbulkan banyak dampak baik bagi korban maupun masyarakat secara keseluruhan. Visum et Repertum (VeR) sebagai alat bukti yang sah di persidangan jika korban ingin melanjutkan kasus ke persidangan. observasional analitik ini dilakukan menggunakan sampel surat VER korban hidup yang mengalami penganiayaan di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2018-2022 yang sudah ada surat permintaan visum dari kepolisian. Data diolah menggunakan uji koefisien kontingensi dan uji multivariat untuk mengetahui korelasi antarvariabel. Pada faktor usia, jenis kelamin, jenis luka, jumlah luka, lokasi luka, ukuran luka dan hubungan pelaku dengan korban menunjukan hasil yang tidak signifikan. Kualifikasi luka (p<0,001; r=0,557) dan tindakan medis (p<0,001; r=0,440) berhubungan dengan kelanjutan kasus penganiayaan ke persidangan berdasarkan Visum et Repertum. Kualifikasi luka yang berat (p<0,001; OR=222,0). Faktor kualifikasi luka dan tindakan medis merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan kasus penganiayaan ke persidangan. Kualifikasi luka yang berat merupakan faktor yang paling berhubungan dengan dengan kelanjutan kasus penganiayaan ke persidangan berdasarkan Visum et Repertum.