Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN V-LEGAL PADA INDUSTRI FURNITUR KAYU DI JEPARA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK Salam, Ahmad Subulas; Purwanto, P; Suherman, S
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 12, No 1 (2014): April 2014
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.022 KB) | DOI: 10.14710/jil.12.1.32-41

Abstract

ABSTRAK Untuk meingkatkan kepercayaan konsumen luar negeri terhadap produk furnitur kayu Indonesia maka mulai Januari 2015 setiap aktifitas ekspor furnitur harus menyertakan dokumen        V-Legal (Verified Legal). Pada prinsipnya, V-Legal merupakan dokumen yang menyatakan bahwa produk kayu tersebut telah  memenuhi standar verifikasi legalitas kayu sesuai dengan ketentuan Pemerintah RI. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap 11 pelaku usaha furnitur di Jepara. Penelitian ini menggambarkan berbagai manfaat dan kendala yang timbul dari penerapan V-Legal. Banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil penelitian tersebut seperti kesiapan para pengusaha untuk menyiapkan dokumen tersebut, serta tanggapan mereka tentang beberapa prosedur yang mereka jalankan dan pemanfaatan fasilitas dari pemerintah ataupun pihak swasta untuk membantu mereka dalam pengurusan V-Legal. Dari hasil dari penelitian ditemukan beberapa kendala seperti masih banyaknya pengusaha furnitur yang belum memahami secara betul mengenai manfaat, tujuan dan alasan dari pemberlakuan V-Legal. Namun, berdasarkan  hasil  wawancara kepada salah satu pengusaha mengatakan ada indikasi kenaikan  permintaan produk furnitur dari Indonesia khususnya untuk pasar Eropa yang mungkin disebabkan oleh naiknya  pamor produk furnitur Indonesia karena mempunyai sumber bahan baku yang jelas dan dapat dibuktikan melalui penerapan V-Legal. Kondisi yang berbalik dengan Negara tetangga; Malaysia dan Singapura yang selama ini juga menjadi pengekspor furnitur namun tidak memiliki cukup hutan sebagai bahan baku sehinggamereka kesulitan untuk membuktikan asal-usul kayu yang mereka gunakan. Kata Kunci : V-Legal,  Industri  furnitur kayu, Nilai Jual, Jepara
Energy Efficient Dryer with Rice Husk Fuel for Agriculture Drying Djaeni, M.; Asiah, N.; Suherman, S; Sutanto, A.; Nurhasanah, A.
International Journal of Renewable Energy Development Vol 4, No 1 (2015): February 2015
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.4.1.20-24

Abstract

Energy usage is crucial aspect on agriculture drying process. This step spends about 70% of total energy in post harvest treatment. The design of efficient dryer with renewable energy source is urgently required due to the limitation of fossil fuel energy. This work discusses the performance of air dehumidification using rice husk fuel as heat source for onion, and paddy drying. Unlike conventional dryer, the humidity of air during the drying was dehumidified by adsorbent. Hence, the driving force of drying can be  kept high.  As consequences, the drying time and energy usage can be reduced. Here, the research was conducted in two step: laboratory and pilot scale tests. Results showed that the lowering air humidity with rice husk fuel has improved the energy efficiency. At operational temperature 60oC, the heat efficiency of 75%  was achieved. 
Biodiesel Production from Rubber Seed Oil via Esterification Process Widayat, Widayat; Suherman, S
International Journal of Renewable Energy Development Vol 1, No 2 (2012): July 2012
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.1.2.57-60

Abstract

One promise source of alternative energy is biodiesel from rubber seed oil, because the raw materials available in plentiful quantities and can be renewed. In addition, the rubber seed is still lack of utilization, and Indonesia is one of the largest rubbers producing country in the world. The objective of this research is to studied on biodiesel production by esterification process. Parameters used in this study are the ratio of catalyst and temperature and its influence on the characteristics of the resulting biodiesel product. Characterization of rubber seed include acid content number analysis, saponification numbers, density, viscosity, iodine number, type of free fatty acids and triglyceride oils. The results of analysis showed that rubber seed oil content obtained is 50.5%. The results of the GCMS analysis showed that a free fatty acid level in rubber seed is very high. Conversion into bio-diesel oil is obtained by at most 59.91% and lowest 48.24%.
Evaluasi Perancangan Pengering Surya Hibrid untuk Produk Pertanian dan Pangan Suherman, S; Widayat, W; Silviana, Silviana
Indonesia Journal of Halal Vol 5, No 2 (2022): Indonesian Journal of Halal
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v5i2.16801

Abstract

Salah satu aspek penting dalam ketahanan pangan adalah sistem pengolahan pasca panen untuk mempertahankan masa simpan produk pertanian dan pangan. Pengeringan adalah salah satu pendekatan tertua dan paling efisien untuk tujuan tersebut. Potensi energi matahari yang sangat besar di Indonesia menjadikan teknologi pengering surya hybrid sangat potensial untuk dikembangkan. Dalam penelitian ini, perancangan dan evaluasi terhadap pengering surya hibrid untuk produk pertanian dan  pangan, baik sekala lab maupun sekala industri akan dilakukan. Dalam penelitian ini produk pertanian yang digunakan sebagai bahan pengujian adalah jahe, sohun, chip mocaf, dan bawang merah. Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja alat pengering adalah kurva pengeringan, dan efisiensi alat pengering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan pengering surya langsung hibrid Gas LPG, pengering surya tak langsung hibrid Gas LPG, dan pengering surya langsung hibrid Biomass, telah berhasil dan bisa mengeringkan produk pangan dan pertanian, dalam hal ini jahe, chip mocaf, dan bawang merah. Kadar air produk pangan dan pertanian yang dikeringkan telah memenuhi standar. Efisiensi alat pengering semakin menurun dengan bertambahnya waktu proses pengeringan. Abstract [Title: Design Evaluation of Hybrid Solar Dryer for Agricultural and Food Products] One important aspect of food security is the post-harvest processing system to maintain the shelf life of agricultural and food products. Drying is one of the oldest and most efficient approaches for the purpose. The enormous potential for solar energy in Indonesia makes hybrid solar dryer technology very potential to be developed. In this research, the design and evaluation of hybrid solar dryers for agricultural and food products, both on a lab scale and on an industrial scale, will be carried out. In this study the agricultural products used as test materials were ginger, vermicelli, mocaf chips, and shallots. The parameters used to measure the performance of the dryer are the drying curve and the efficiency of the dryer. The results showed that the design of LPG gas hybrid direct solar dryer, LPG gas hybrid indirect solar dryer, and Biomass hybrid direct solar dryer, has been successful and can dry food and agricultural products, in this case ginger, mocaf chips, and shallots. The moisture content of dried food and agricultural products meets the standards. The efficiency of the dryer decreases with increasing drying time. 
Analisa Penggunaan Surya Panel Phollycristal 240 WP Sebagai Kinerja Destilator Air Laut Pasaribu, Faisal Irsan; Hasibuan, Akbar Kurnia; Evalina, Noorly; Nasution, Elvy Sahnur; Suherman, S
-
Publisher : RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1565.157 KB) | DOI: 10.30596/rele.v4i2.9530

Abstract

Peningkatan_bersihnya air_yang dibutuhkan terus terjadi hari demi hari, yang umumnya dikarenakan pada faktor, motorisasi, industrialisasi dan meningkatnya standar hidup manusia. Umumnya didaerah pesisir untuk air bersih dibeli, jadi ini yang sering terjadi. Penelitiannya dilakukan sebagai hasil pencadangan air bersih dalam kebutuhan, disebabkan adanya kurangnya penyediaannya. Uniteed Nation Organization, di tahun 2025 untuk 180 juta manusia di seluruh dunia ,air bersih kurang. Metode penelitian dilakukan agar air bersih dihasilkan dan garam hilang melalui proses destilasi dari surya panel penutup trapesium. Data diambil dari proses mengetahui perlunya air bersih pada rumah tangga. Dalam memasak dan konsumsi lainnya. Data pengukuran proses distilasi 5 hari berturut-turut dari pukul 08.00 WIB sampai_18.00 WIB. Data hasil pengujian sesuai data kebutuhan pada tiap rumah tangga, sehingga mengetahui kemampuan proses kerja destilator. Surya panel phollycristal yang digunakan 240WP menggunakan proses pengisian baterai 12 Volt, Proses pengukuran arus dan tegangan dilakukan 5 hari, tanpa beban dan menggunakan beban, serta daya yang terpakai saat distilasi terjadi. Untuk ukuran suhu yang diperlukan dilakukan pengukuran, adapun sampai PH air diukur supaya layak air dikonsumsi.