Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DESIGN OF WATER LEVEL CONTROL SYSTEMS USING PID AND ANFIS BASED ON FIREFLY ALGORITHM Machrus Ali; A N Afandi; Asnun Parwati; Ruslan Hidayat; Cholil Hasyim
JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) Vol 2, No 1 (2019): February 2019
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.768 KB) | DOI: 10.26905/jeemecs.v2i1.2804

Abstract

At present, a controlling system of the fluid flow measurement is needed in industrial processes. Determination of the water quantity is also used to reduce the volume of water usage in the holding tank varies. The effort to overcome this problem has made using a system for regulating performances while a water flow based on the tank volume controlled using a PID system. This system uses a flow sensor to detect the water speed, an electric ball valve as an actuator. In principles, this tool is used to stabilize the output water speed per minute at a predetermined set point. This study is focused in five designed method comparison in associated with a water level without control, standard PID method, PID-Auto tuning method Matlab, PID-FA method, and ANFIS-PID-FA method. The results of the PID-FA training data are used as an input from ANFIS. From the simulation, it is also found that five control models have different performances while the ANFIS-PID-FA model is performed in the best control model. The ANFIS-PID-FA model has also the smallest overshot and undershot on the water level and output flow of 0.0021 pu, 0.0093 pu, 0.0072 pu, and 0.0096 puDOI : https://doi.org/10.26905/jeemecs.v2i1.2804
Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang Ruslan Hidayat
Jurnal Intake : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik dan Terapan Vol. 8 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : FT- UNDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48056/jintake.v7i2.21

Abstract

Salah satu faktor yang sangat penting didalam struktur pondasi strous pada pembangunan jembatan adalah daya dukung tanah agar tidak terjadi keruntuhan. Pembangunan jembatan Karangwinongan di Kabupaten Jombang yang akan diperlebar lantai kendaraan menjadi 11 meter karena volume lalu-lintas yang padat. Rencana pondasi yang akan dipakai adalah pondasi strous beton bertulang berupa straus berdiameter 50 cm, permasalahannya adalah berapa nilai daya dukung tanah dan bahan. Alat yang digunakan Dutch Cone Penetrometer kapasitas 2,50 ton dengan dilengkapi Adhesion Jacket Cone. Adapun spesifikasi detail alat sondir ini adalah sebagai berikut : Luas conus 10 cm² , luas piston 10 cm², luas mantel 100 cm², adapun hasil yang didapat Kekuatan daya dukung tanah sebesar 25,917 ton untuk diameter 30 cm, 35,276 ton untuk diameter 35 cm , 46,075 ton untuk diameter 40 cm , 71,993 ton untuk diameter 50 cm, kekuatan bahan sebesar 42.390 ton untuk diameter 30 cm, 57.697 ton untuk diameter 35 cm , 75,396 ton untuk diameter 40 cm , 117,806 ton untuk diameter 50 cm.
Analisis Kinerja Simpang Tiga Pulorejo Kec. Ngoro kabupaten jombang (Jalan Raya Blimbing – Pulorejo) Iwan Cahyono; Ruslan Hidayat
Jurnal Intake : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik dan Terapan Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Intake : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik dan Terapan
Publisher : FT- UNDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48056/jintake.v11i1.157

Abstract

Masalah lalu lintas sering dijumpai di berbagai daerah khususnya pada persimpangan, salah satunya persimpangan di jalan raya blimbing - pulorejo. Jalan ini mempunyai beberapa titik rawan kecelakaan dan kemacetan diantaranya simpang pulorejo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang pada kondisi saat ini serta memberikan rekomendasi perbaikan kinerja simpang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pedoman Kapasitan Jalan Indonesia (PKJI 2014). Data primer dalam penelitian ini meliputi data geometrik, data kondisi lingkungan, dan arus kendaraan. Sedangkan data sekunder adalah data jumlah penduduk dan penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil analisis pada kondisi saat ini (existing) di simpang pulorejo didapat nilai derajat kejenuhan (Dj) setiap lengannya tidak sesuai dengan syarat standart Dj < 0.85. Nilai derajat kejenuhan pada lengan selatan sebesar 0.87, lengan barat 0.87, dan lengan utara 0.87. Panjang antrian yang terjadi pada setiap lengan yaitu untuk lengan selatan 147 m, lengan barat 167 m, dan lengan utara 120 m, dan tundaan simpang rata-rata di simpang pulorejo diperoleh 56.94 det/skr. Dari kondisi eksiting yang ada perlu diberikan alternatif-alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja simpang. Ada tiga alternatif pada penalitian ini dan di ambil alternatif terbaik yaitu alternatif III dengan pelebaran jalan pada semua lengan, merancang garis henti baru pada setiap lengan dan melakukan rekayasa lalu lintas. Dari alternatif ini diperoleh nilai derajat kejenuhan 0.67 pada setiap lengannya, sehingga panjang antrian pada lengan selatan 42 m, lengan barat 48 m, dan lengan utara 44 m. Tundaan simpang rata-rata diperoleh 24.48 det/skr
Revitalisasi Desain Struktural Gedung Universitas Darul Ulum Melalui Analisis Perbandingan Tulangan Balok T Lathifurrafi Azzakiyyah; Ruslan Hidayat; M. Zainul Arifin
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/telsinas.v6i1.4483

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kebutuhan tulangan pada balok T kompatibilitas dengan menggunakan program SAP 2000 dan membandingkannya dengan perhitungan manual yang biasa digunakan oleh para insinyur dan arsitek. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan antara metode perhitungan manual dan SAP 2000. Perhitungan manual menghasilkan tulangan tumpuan sebanyak 7 diameter 16 (Tekan) dan jumlah 7 diameter 16 (Tarik) dengan tulangan sengkang 3 diameter 10, serta tulangan lapangan sebanyak 7 diameter 16 (Tekan) dan 7 diameter 16 (Tarik) dengan tulangan sengkang 3 diameter 10. Sementara itu, perhitungan SAP 2000 menunjukkan tulangan tumpuan sebanyak 7 diameter 16 (Tekan) dan 4 diameter 16 (Tarik) dengan tulangan sengkang 20 diameter 8, dan tulangan lapangan sebanyak 2 diameter 16 (Tekan) dan  6 diameter 16 (Tarik) dengan tulangan sengkang 12 diameter 8. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah tulangan yang dibutuhkan antara kedua metode. Sebagai rekomendasi, metode perhitungan dengan menggunakan program SAP 2000 dianggap lebih efisien, sistematis, dan memberikan data yang lebih akurat. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan metode SAP 2000 dalam perhitungan struktur untuk memastikan hasil yang lebih optimal dan meningkatkan kualitas keseluruhan dari konstruksi bangunan.