Turbin angin sumbu vertikal adalah turbin angin yang sangat efektif di terapkan ada wilayah perkotaan. Integrasi dengan infrastuktur bangunan kota, turbin angin ini sangat memungkinkan untuk bersinergi, serta memiliki respon yang lebih baik dalam turbulensi aliran yang umum di wilayah perkotaan. Artikel ini memberikan kontribusi untuk pengembangan aerodinamis rotor turbin dalam mempelajari turbin angin sumbu vertikal, dengan metode Double Multiple Stream Tube (DMS). Metode DMS ini menggunakan software Qblade untuk mengembangkan serta memprediksi picth yang digunakan secara tetap pada turbin angin vertikal sekala kecil di Banda Aceh dengan koordinat latitude 5.58° longitude 95.37°.Pengembangan mengunakan NACA airfoil 4418 konvensional dan 4418 yang telah di modifikasi bagian trillingnya, telah terbukti dapat meningkatkan nilai koefisien daya (Cp) yang mampu bekerja pada tip speed rasio yang rendah serta lebih efesien dalam pengunaan turbin angin jenis Darrieus poros tegak,dengan mengubah serta menghilangkan pada bagian trilling 10° terbukti mampu meningkatkan nilai koefisien daya (Cp) 26% dengan nilai puncak 43% dari sebelumnya (bentuk airfoil konvensional) dengan nilai Cp 19% dengan nilai puncak 37% yang mampu bekerja pada rasio tip yang relatif rendah dengan nilai TSR 1.9 dengan meningkatnya nilai Cp maka efesiensi maksimum dapat didekati.Dengan menggunakan airfoil ini untuk lebih mengutamakan gaya lift sebagai kelebihannya, yang mampu bekerja pada kecepatan angin yang relativ rendah.