The increase in electricity consumption does not only occur in the industrial and household sectors but also in the government office sector. The government through the Minister of Energy and Mineral Resources regulation No. 13 of 2012 demands savings in electricity usage. Balai Latihan Kerja Industri Banda Aceh is a building managed by considering the efficiency of electricity. In this research, a smart system that can control the use of equipment is designed to be able to streamline usage costs. System was controlled using a Programmable Logic Control (PLC). Input for the system are a PIR sensor, a smoke detector, a water level sensor, a photocell sensor, switch, emergency button, door lock, and window sensor. The controlled equipment consists of four air conditioners, fifteen lights, a water pump, main door lock, alarm, and telephone. The system is controlled by on/off method, PLC analyzes the input signal and then adjusts the output state according to the conditions specified based on the control program. The results shows that this system succeeded in controlling equipment efficiently. Management can reduce the electricity accounts by Rp. 11.398.962,- in a year. The payback period is less seven months. The implementation of a smart system in Balai Latihan Kerja Industri Banda Aceh for electricity efficiency can support government programs for energy sustainability.Keywords : Electric power, smart systems, PLC,efficiency AbstrakPeningkatan konsumsi energi listrik bukan hanya terjadi di sektor industri dan rumah tangga tetapi juga terjadi di sektor perkantoran pemerintah. Pemerintah melalui peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun 2012 menuntut penghematan pemakaian energi listrik. Balai Latihan Kerja Industri Banda Aceh merupakan salah satu gedung yang memperhatikan penghematan energi listrik tersebut. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem cerdas yang dapat mengendalikan penggunaan peralatan listrik untuk dapat mengefesienkan biaya penggunaan. Pengendalian dilakukan menggunakan programmable logic controller (PLC). Masukan dari sistem adalah sensor PIR, sensor asap, sensor ketinggian air, sensor fotocell, saklar, tombol darurat, tombol buka pintu utama dan sensor jendela. Peralatan yang dikendalikan terdiri dari empat pendingin ruangan, lima belas lampu, satu pompa air, kunci pintu utama, alarm dan telepon. Peralatan dikendalikan dengan metode on/off dimana PLC menganalisa sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan berdasarkan kontrol program sistem cerdas yang telah deprogram pada PLC. Sistem telah berhasil mengendalikan peralatan secara efisien sehingga diperoleh penghematan penggunaan energy listrik. Balai Latihan Kerja Banda Aceh dapat menekan penghematan pembayaran rekening pemakaian energi listrik sebesar Rp. 11.398.962,-. Berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem dan efisiensi yang dihasilkan, maka modal dapat dikembalikan dalam rentang waktu kurang dari tujuh bulan. Dengan diimplementasikan sistem cerdas penghematan pemakaian energi listrik yang dicanangkan dalam peraturan pemerintah dapat direalisasikan.Kata Kunci : Sistem cerdas, PLC dan Penghematan