Asep Supena
Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Strategi Guru Pembimbing Khusus Untuk Meningkatkan Fungsi Eksekutif Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Autis Teguh Prasetyo; Asep Supena
Jurnal Basicedu Vol 5, No 5 (2021): : October Pages 3001-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1505

Abstract

Fungsi Eksekutif (FE) merupakan bagian esensial dalam perkembangan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Autis. Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan FE pada anak-anak Autis di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru pembimbimbing khusus dalam meningkatkan fungsi eksekutif peserta didik berkebutuhan khusus autis di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara semi terstruktur secara daring. Adapun sumber kunci informan dalam penelitian merupakan guru pembimbing khusus anak Autis di sekolah inklusif. Hasil penelitian berhasil menemukan empat komponen dari FE Autis, yakni: (1) regulasi emosi, (2) fleksibilitas kognitif dan memori kerja, (3) penghambat perhatian, dan (4) perencanaan dan organisasi. Simpulan penelitian ini menjelaskan strategi guru pembimbing khusus dalam meningkatkan fungsi eksekutif pada peserta didik berkebutuhan khusus Autis melalui pelayanan yang bersifat lebih personal, mengadakan intervensi atau pelatihan, metode hafalan, mengajak bermain sebelum belajar, dan mengatur jadwal belajar peserta didik berkebutuhan khusus Autis. Implikasi untuk meningkatkan keterampilan fungsi eksekutif peserta didik berkebutuhan khusus Autis dengan memberikan konsistensi pengajar, fasilitas inklusif yang mendukung, dan pelayanan pembelajaran yang optimal sesuai kebutuhan berkebutuhan khusus Autis.
Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Disleksia Dengan Metode Multisensori Di Sekolah Dasar Ika Firma Ningsih Dian Primasari; Asep Supena
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1055

Abstract

Disleksia adalah kesulitan belajar spesifik berbasis neurologi yang secara khusus mengganggu kemampuan seseorang untuk membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan metode multisensory dalam meningkatkan kemampuan membaca pada siswa disleksia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan metode multisensori mampu membantu meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan siswa disleksia di sekolah dasar. Metode belajar yang dibutuhkan peserta didik disleksia untuk membantu mengatasi kesulitan membaca adalah metode yang dapat memfungsikan seluruh indera untuk mengenal atau mempelajari sesuatu, yaitu metode mutisensori. Dengan metode multisensori, peserta didik belajar dengan memanfaatkan kemampuan memori visual (penglihatan), auditori (pendengaran), kinestetik (gerakan), serta taktil (sentuhan). Hasil penelitian diperoleh pertama metode multisensori mampu membantu meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan karakteristik disleksia di sekolah dasar, kedua solusi treatment yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa disleksia
Penanganan Siswa Learning Disabilities di Sekolah Dasar Inklusi Muhamad Romadhon; Asep Supena
Jurnal Basicedu Vol 5, No 3 (2021): June Pages 1111-1682
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i3.941

Abstract

Negara Indonesia telah melaksanakan pendidikan inklusif, bahkan di sekolah dasar. Seorang pendidik masih meyakini bahwa menghadapi anak yang mengalami kesulitan belajar adalah hal yang sulit. Hal ini dikarenakan guru belum berpengalaman dan minim pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai siswa learning disabilities di sekolah dasar. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas dan guru pendamping ABK dan melakukan observasi pada siswa learning disabilities dan melakukan kajian literature mengenai siswa learning disabilities di sekolah dasar. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan bagi siswa dengan learning disabilities seperti Salah satu bentuk layanan belajar bagi anak berkebutuhan khusus adalah pemberian treatment agar kesulitan dan hambatan belajar yang dialami siswa berkebutuhan khusus dapat diatasi. Harapannya adalah melalui layanan belajar yang tepat siswa yang berkebutuhan khusus dapat mengembangkan secara optimal potensi yang ada pada dirinya. Terdapat berbagai macam treatment yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia, salah satunya adalah dengan penggunaan media sebagai alat bantu belajar. Peranan media sangat penting dalam pembelajaran mengingat media dapat bermanfaat untuk membantu menyampaikan informasi dari pembelajar kepada subjek ajar secara efektif. Media berbasis digital atau pemanfaatan teknologi pun dapat menjadi solusi dalam pembelajaran