Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEBO TENGAH, KABUPATEN TEBO, PROVINSI JAMBI Sri Wahyuni Handayani; Putri Dafriani; Annita Annita
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.472

Abstract

Gastritis merupakan masalah terbesar di seluruh dunia, sekitar 1,7 milyar kasusterdapat di negara yang sedang berkembang. Gastritis di Indonesia mencapai 40,8% dibeberapa daerah dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk dantermasuk sepuluh penyakit terbanyak yang masuk rawat inap, termasuk di ProvinsiJambi. Puskesmas Tebo Tengah mengalami peningkatan sejak 3 tahun terakhir daritahun 2015-2017 yaitu 13% (1.650 kasus), 15% (1.979 kasus), 17% (1.867 kasus).Salah satu penyebab peningkatan adalah kurangnya pengetahuan, sehingga perludilakukan edukasi kesehatan secara tatap muka. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan klien tentanggastritis di wilayah kerja Puskesmas Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.Penelitian pre Eksperimental dengan One Group Pretest-Posttest Design ini dilakukanpada 15 orang responden dengan teknik accidental sampling pada tanggal 02 s/d 13Agustus 2018. Hasil penelitian, terdapat pengaruh edukasi kesehatan terhadappengetahuan responden tentang gastritis dengan p value = 0,000 (p<0,05) dan terjadipeningkatan pengetahuan dari 11,73 sebelum edukasi menjadi 16,73. Kesimpulan,pemberian edukasi kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan responden untuk itudiharapkan petugas kesehatan selalu memberikan edukasi kesehatan secara berkalatentang penyakit Gastritis agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit tersebut.
HUBUNGAN DIET PURIN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS Annita Annita; Sri Wahyuni Handayani
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 9, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.411 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v9i2.171

Abstract

Gout Arthritis adalah penyakit akibat kelainan metabolisme asam urat yang tinggi yang disebut hiperurisemia. Prevalensi Gout Arthritis di Indonesia 1,6-13,6 per seribu penduduk. Hiperurisemia disebabkan oleh produksi asam urat yang meningkat dan ekresi asam urat yang rendah. Diet purin adalah salah satu faktor yang menurunkan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diet purin dengan kadar asam urat pada penderita Gout Arthritis. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study yang dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Surian Kabupaten Solok. Populasi penelitian  adalah seluruh penderita Gout Arthritis di Wilayah kerja Puskesmas Surian Kabupaten Solok dan  sampel didapatkan dengan teknik Accidental Sampling sebanyak 41 responden. Data diolah dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji statistik chi square (α=0,05). Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (61,0%) responden memiliki kadar asam urat yang tinggi, lebih dari separuh (58,5%) responden memiliki diet purin yang tidak patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara diet purin dengan kadar asam urat (p =0,000).
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN, NILAI HEMATOKRIT DAN JUMLAH ERITROSIT PADA STROKE ISKEMIK DAN STROKE HEMORAGIK DIFFERENCES OF HEMOGLOBIN LEVEL, HEMATOCRITE VALUE AND THE NUMBER OF ERYTHROCYTE IN ISCHEMIC AND HEMORRHAGIC STROKE Annita Annita; Deswita Deswita; Al Kudri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.767

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik pada usia produktif dan lanjut usia. Viskositas darah pada penderita stroke dapat dilihat berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi darah berupa peningkatan kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit dari nilai normal yang dilakukan di laboratorium. Menilai kekentalan darah membantu penanganan stroke untuk mengurangi penyebaran kerusakan sel otak pada penderita stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada stroke iskemik dan stroke hemoragik. Desain penelitian adalah studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 60 subjek (30 pasien stroke iskemik dan 30 pasien stroke hemoragik) yang merupakan pasien IGD di RS Otak M. Hatta dari bulan Maret sampai Agustus 2020. Pemeriksaan kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit menggunakan Hematology Analyzer. Gambaran kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada pasien stroke iskemik dan hemoragik dengan uji-T independen, p <0,05 dianggap bermakna. Rerata kadar hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah eritrosit pada stroke iskemik lebih rendah (12,6±1,1/ gr/dl; 38±2,9/ %; 4,3±0,4/ million/mm3) daripada pada stroke hemoragik (15,2±0,1/ gr/dl; 45±2,7/ %; 5,1±0,4/ million/mm3). ABSTRACT Stroke is the main cause of physical disability in productive age and elderly. Blood viscosity in stroke patients can be seen based on the results of blood hematology examinations in the form of an increase in hemoglobin levels, hematocrit values and the number of erythrocytes from normal values carried out in the laboratory. Assessing blood viscosity helps stroke management to reduce the spread of damage to brain cells in stroke survivors. This study aimed to see a picture of hemoglobin levels, hematocrit values and the number of erythrocytes in ischemic stroke and hemorrhagic stroke. The research design was cross sectional study. This research was conducted on 60 subjects (30 patients with ischemic stroke and 30 patients with hemorrhagic stroke) who are IGD patient in M. Hatta Brain Hospital from March to August 2020. Hemoglobin levels, hematocrit values and erythrocyte count were examined using the Hematology Analyzer. A picture of hemoglobin levels, hematocrit values and the number of erythrocyte in ischemic and hemorrhagic stroke patients using an independent T-test, p <0,05 was considered significant. The mean rates of hemoglobin levels, hematocrit values and the number of erythrocytes were lower inischemic stroke (12,6±1,1/ gr/dl; 38±2,9/ %; 4,3±0,4/ million/mm3) than in hemorrhagic stroke (15,2±0,1/ gr/dl; 45±2,7/ %; 5,1±0,4/ million/mm3). There were significant differences in hemoglobin levels, hematocrit values and the number of erythrocytes in ischemic stroke and hemorrhagic stroke.
PENGARUH KONSUMSI JUS NANAS TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA ARTHRITIS GOUT Annita Annita; Honesty Diana Morika; Indah Komala Sari
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.435

Abstract

Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia)merupakan factor utama terjadinya atritis gout. Salah satu cara untuk menurunkan kadar asam urat yaitu dengan pemberian jus nanas. Dimana nanas ini memiliki kandungan Vitamin C, alkaloid, Vitamin B6, Kalium, beserta enzim bromelain dimana kandungan yang terdapat dalam nanas tersebut yang berperan sebagai menurunkan kadar asam urat serta sebagai anti inflamasi (peradangan) pada sendi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh konsumsi jus nanas terhadap kadar asam urat pada penderita atritis. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen design dengan rancangan one group pretest postest design.  Jumlah sample yaitu 16 responden yang dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data diolah secara komputerisasi dengan analisa univariat menggunakan statistic deskripstif dan analisa bivariat menggunakan uji t-test dependen dengan tingkat kemaknaan 95% (p value ≤ 0,05). Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan rata-rata sebelum diberikan perlakuan sebesar 8.631 dan sesudah diberikan perlakuan sebesar 7.181 dengan nilai p= 0,000 dimana p ≤ 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adanya pengaruh konsumsi jus nanas terhadap kadar asam urat pada penderita artritis gout.