Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRA DI SMA NEGERI 5 KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2018 Yenni Fitri Wahyuni; Aida Fitriani; S Mawarni; N Usrina
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v7i2.858

Abstract

Latar Belakang : Perilaku seks bebas pada remaja bervariasi antara usia 14-23 tahun dan usia paling banyak adalah antara 17-18 tahun. Hal tersebut terjadi sebagai akibat atau penumpukan perilaku interaksi sehari-hari dengan keluarga remaja. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Peran Keluarga dan teman sebaya anak remaja terhadap Perilaku Seksual di SMA Negeri 5 Kota Lhokseumawetahun 2018. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 167 orang kami adalah siswa kelas X dan XI. Hasil: Sikap, peran keluarga dan peran teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku seksual remaja putra di SMA Negeri 5 Kota Lhokseumawe. Berdasarkan variabel bebas : sikap, peran keluarga, peran teman sebaya hubungan yang paling dominan antara peran keluarga dan peran teman sebaya adalah peran keluarga dengan p < 000 dengan RP = 6,306. Diharapkan siswa lebih banyak mengarahkan pergaulannya ke arah yang positif sehingga kecenderungan untuk melakukan perilaku seksual dapat dihindari seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya. Orang tua diharapkan lebih mengawasi pergaulan anaknya dan memberikan pendidikan seks sedini mungkin sehingga terhindar dari perilaku seksual berisiko.
Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Aida Fitriani
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v7i1.710

Abstract

Latar Belakang: Indonesia masih menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika (WHO, 2017). Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bireuen (2018), jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 83.348 PUS dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 71.990, sedangkan yang menggunakan Jumlah alat kontrasepsi IUD 1.942 (2,69%) masih rendah jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi suntik, pil dan kondom (DPMGPKB, 2020). Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan IUD pada pasangan usia subur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei cross sectional dengan jumlah populasi 1.503 orang dan jumlah sampel 103 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil: Penggunaan IUD di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dipengaruhi oleh dukungan tenaga kesehatan (p = 0,001) dan jumlah anak (p = 0,028). Variabel yang tidak berpengaruh pendidikan (p = 0,061), pekerjaan (p = 0,903), sikap (p = 0,430), budaya (p = 0,125), dan dukungan suami (p = 0,296). Variabel yang paling berpengaruh terhadap penggunaan IUD adalah dukungan petugas kesehatan dengan OR = 13.448 pasangan usia subur, artinya petugas kesehatan yang memberikan dukungan terhadap penggunaan AKDR memiliki peluang penggunaan IUD 13 kali lebih tinggi dibandingkan pasangan usia subur.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA Myrna Lestari; Aida Fitriani; Nizan Mauyah; N Norisa
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v7i2.844

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas perinatal adalah karena bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko dengan BBLR terutama usia ibu, paritas, risiko jarak kehamilan. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (metode campuran). Hasil: Pengujian analisis univariat, ditemukan usia ibu berisiko BBLR pada kasus; 55,6% pada kontrol 15,6%, paritas dalam kasus; 62,2% kontrol, 46,7%, jarak kehamilan pada kasus 22,2%, kontrol 4,4%, hasil uji bivariat dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan positif antara variabel usia ibu (p = 0,000), paritas (p = 0,138 ), masa kehamilan (p = 0,000), riwayat komplikasi (p = 0,000) dan riwayat sosial ekonomi keluarga (p = 0,020). dengan kejadian BBLR. Sedangkan variabel interval kehamilan (p = 0,013) tidak berhubungan bermakna dengan kejadian BBLR. Kesimpulan: Peneliti mengharapkan ibu hamil lebih aktif mengikuti pendidikan kesehatan dari petugas kesehatan dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, untuk menghindari terjadinya BBLR.
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PROVIDER DENGAN KEBIJAKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN ACEH (JKA) DI PUSKESMAS RAWATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2018 Nizan Mauyah; Aida Fitriani; N Usrina
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v7i2.845

Abstract

Latar Belakang: Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan pelayanan kesehatan dapat diberikan secara maksimal apabila petugas kesehatan merasa puas dengan pekerjaannya, dan besarnya insentif yang diperoleh merupakan salah satu aspek kepuasan petugas kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan provider dengan besarnya insentif JKA pada Puskesmas di Kota Lhokseumawe Tahun 2018. Metode: Deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil pada 6 Puskesmas di Kota Lhokseumawe dan jumlah sampel penelitian adalah 81 orang. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara petugas kesehatan pria dan wanita, pada jumlah insentif JKA yang mereka terima (P value < 0,05). Hasil uji kuadrat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara besaran insentif JKA yang diterima dengan kepuasan provider (P-value > 0,05). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis profesi dengan kepuasan terhadap insentif JKA yang diterima (P-value < 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan jenis profesi kesehatan dengan kepuasan terhadap insentif JKA yang diterima. Transparansi komposisi pembagian insentif JKA perlu ditingkatkan dan pedoman teknis insentif JKA perlu ditinjau.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING DI PUSKESMAS SYAMTALIRA ARON Aida Fitriani; Ika Friscila; Nizan Mauyah; Elvieta Elvieta; Fatiyani Fatiyani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 1 (2022): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i1.342

Abstract

Stunting is a nutritional problem that hurts children's quality of life, especially in reaching the point of optimal growth and development according to their genetic potential. Stunting is caused by past chronic malnutrition or growth failure and is used as a long-term nutritional indicator. This study aims to analyze the relationship between infant birth weight, diet, and history of chronic energy deficiency with stunting at the Syamtalira Aron Health Center. This study used an analytical observational design. The approach is a cross-sectional study. The study was conducted in October 2021. The population was 38 people at the Syamtalira Aron Health Center. Sampling using a total sampling technique. The research instrument used a questionnaire. The research variables were birth weight, diet, history of chronic energy deficiency, and stunting. The data analysis of this research used univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis was analyzed and calculated using the chi-square test with a 95% confidence level. The results of statistical analysis of the relationship between the independent variable and the dependent variable are all variables with a p-value of less than 0.05, namely birth weight p-value 0.01, diet p-value 0.01, and history of chronic energy deficiency p-value of 0.02 which means that statistic that birth weight, diet, and history of chronic energy deficiency were significantly related to stunting.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Perilaku Seks Pranikah di Desa Kampung Jawa Lama Kota Lhokseumawe Yenni Fitri Wahyuni; Aida Fitriani; Fatiyani; Serlis Mawarni
Media Informasi Vol. 19 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.298 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v19i1.57

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Tujuan: mengetahui hubungan hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku seks pranikah di Desa Kampung Jawa Lama Kota Lhokseumawe. Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Kampung Jawa Lama kota Lhokseumawe pada tanggal 25 Agustus sampai dengan 10 September 2022. Populasi adalah remaja usia 19 – 23 tahun. Sampel berjumlah 40 orang. Tekhnik Pengambilan sampel yaitu total Populasi. Analisa bivariat menggunakan chi – squre test. Hasil: Penelitian menunjukkan hasil P value = 0,002 pada pengetahuan sehingga dinyatakan berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Selanjutnya nilai P=0,001 pada variabel sikap, maka dinyatakan sikap remaja mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seks pranikah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis maka disimpulkan hubungan antara pengetahuan remaja dengan perilaku seks pranikah di Desa Kampung Jawa Lama KotaLhokseumawe. Demikian juga didapatkan hubungan antara sikap remaja dengan perilaku seks pranikah di Desa Kampung Jawa Lama KotaLhokseumawe.
PElATIHAN PIJAT OKSITOSIN BAGI PENDAMPING IBU NIFAS DI PMB SALABIAH KECAMATAN BANDASAKTI KOTA LHOKSEUMAW Hafsah Us; Aida Fitriani; Nizan Mauyah; Elvieta Elvieta
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan ASI yang hanya diberikan kepada bayi berumur selama 6 bulan, tanpa adanya tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim (Kristiyansari, 2009). Berdasarkan data Kemenkes (2018), produksi ASI berkurang pada hari-hari pertama setelah melahirkan dikarenakan kurangnya rangsangan hormone prolaktin dan hormon oksitosin, dengan upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan inisiasi menyusu dini, memeras ASI dan melakukan pijat oksitosin. Indonesia menargetkan angka cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah 68,74 %, juga ditahun yang sama (2018) adalah Jawa Timur mendapatkan 77,51% ASI Eksklusif, dan khususnya data Dinkes Tuban (2019) mendapatkan 73,85%, yang meningkat menjadi 79,6%. Namun, pada tahun 2020 terjadi penurunan menjadi 76,93 % bayi yang mendapat ASI eksklusif. Propinsi Sulawesi Tengah mencapai target ASI Eksklusif, <50% berbeda jauh dengan data di Kota Lhokseumawe tahun 2021 dengan jumlah bayi lahir 4.069 hanya mendapatkan ASI eksklusif 3 mendapatkan ASI eksklusif. Data survey awal adalah Pelatihan pijat oksitosin belum pernah dilakukan di PMB Salabiyah Kecamatan Banda sakti Kota Lhokseumawe yaitu para pendamping ASI dari Kader Posyandu, para suami atau keluarganya. Metode kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan metode ceramah, diskusi, serta simulasi dan demonstrasi dengan media leaflet dan audio visual. Jumlah Pendamping Ibu nifas yang mengikuti pelatihan sebanyak 25 orang. Hasil kegiatan pelatihan para pendamping ibu nifas PMB Salabiyah Kecamatan Banda sakti Kota Lhokseumawe diperoleh bahwa hasil analisis pengetahuan menunjukan bahwa secara keseluruhan adanya peningkatan pengetahuan pada 25 orang peserta secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan para pendamping ibu nifas sesudah mengikuti pelatihan pijat oksitosin. Maka disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan antara konsisten dan berkelanjutan memberikan pelatihan pada para pendamping ibu nifas (suami, keluarga atau kader) untuk dapat membantu proses perubahan perilaku ibu nifas memberikan ASI secara Eksklusif dan melaksanakan perawatan selama masa nifas.
Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Fe Pada Remaja Hafsah US; Aida Fitriani; Fatiyani Fatiyani
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i2.531

Abstract

Abstrak Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga berujung pada penurunan produktivitas tenaga kerja. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Fe pada remaja putri bertujuan agar memenuhi kebutuhan zat besi bagi para remaja putri yang akan menjadi ibu di masa depan. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi konsumsi FE pada remaja. Metode penelitian menggunakan penelitian analitik dan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 200 remaja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis hingga bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian bahwa faktor yang mempengaruhi konsumsi FE pada remaja adalah minat (0,000), pengetahuan (0,015), dukungan teman sebaya (0,000), dukungan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (0,003) dan dukungan keluarga (0,005). Kesimpulannya remaja putri dalam masa tumbuh kembangnya memerlukan vitamin dan zat besi yang memadai salah satunya dengan konsumsi tablet Fe untuk menghindari terjadi anemia. Faktor yang berhubungan terhadap konsumsi tablet Fe pada remaja adalah minat, pengetahuan, dukungan teman sebaya, dukungan UKS dan dukungan keluarga. Kata Kunci: dukungan, konsumsi Fe;Minat, pengetahuan, remaja putri