Muhammad Esa Prasastia Amnesti
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Metode Tafsir Imām Al-Syāfi’i Dalam Kitab Al-Risālah Muhammad Esa Prasastia Amnesti; Setio Budi; Abdul Kadir Riyadi; Abdul Rofiq
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2022): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v12i1.19104

Abstract

Imam al-Syafi'i has a very important role in the development of science in Islam,besides being known as a faqih (fiqh expert), Imam Syafi'i is one of the figures who are very understanding of the meanings of the Qur'an. Therefore, this study aims to find out the thoughts about the method of interpretation in the book al-Risalah. Because basically this book was written as a gift from Abdurahman bin Mahdi regarding the content of the meaning of the Qur'an. Using a qualitative approach (library research), the results show that in the book of al-Risalah, Imam Syafi'i's method of understanding the Qur'an can be found using the sources bil-Ma'tsur or bil-Riwayah, both the Qur'an , hadith, opinions of friends and the words of the tabi'in.
Pengaruh Perbedaan Qira’at Shahih dalam Penafsiran Al-Qur’an dan Implikasinya Terhadap Hukum Muhammad Esa Prasastia Amnesti; Ahmad Yusam Thobroni
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 09 (2021): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.917 KB) | DOI: 10.36418/japendi.v2i9.280

Abstract

Latar Belakang: Dalam perkembangan dunia Islam, qira’at juga semakin menyebar ke beberapa penjuru negara dan banyak dipelajari oleh umat Islam. Sampai ada banyak versi bacaan, beberapa di antaranya telah diakui validitasnya, meskipun bersumber dari Nabi, tetapi beberapa qira’at masih dipertanyakan, dan mungkin tidak berasal dari nabi. Oleh karena itu, para ulama Qurra’ membutuhkan tiga kriteria untuk memverifikasi versi qira’at. Ketiga syarat ini pertama diriwayatkan oleh sanad mutawatir, kedua menurut mushaf Utsmani, dan ketiga menurut kaidah Arab. Tujuan: Mengetahui pengaruh perbedaan qira’at  shahih dalam penafsiran Al-Qur’an dan implikasinya terhadap hukum. Metode: Metode kepustakaan/literature review, yaitu dengan merangkum berbagai sumber jurnal, majalah, serta Al-Qur’an dan Hadis. Hasil: Perbedaan qira’at sebagian besar tidak berpengaruh dan hanya sebagian kecil saja berpengaruh terhadap istinbath hukum Islam. Adanya perbedaan qira’at memberikan hikmah berupa kemudahan bagi umat Islam dari segi cara pembacaanya serta menunjukkan kemukjizatan Al Qur’an dari segi isinya. Sekalipun eksistensi qira’at beragam, namun petunjuknya tetap dapat dipahami di balik pembacaan ayat-ayatnya, baik dengan qira’at  Mutawâtir maupun Masyhur. Kesimpulan: Qira’at berarti membaca, dalam konteks Al-Qur'an, berarti membaca Al-Qur'an. Bacaan Al-Qur'an pasti akan mempengaruhi penafsiran maknanya. Namun seiring berjalannya waktu, perbedaan qira’at tidak dapat dipungkiri, sebagian ulama besar membagi qira’at menjadi beberapa bagian. Namun sebenarnya, perbedaan Chirat ini bukanlah masalah besar yang harus diperdebatkan. Tetapi beberapa kebijaksanaan yang sangat indah dipanen di baliknya.