Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Balanced Score Card untuk mengukur keuntungan keuangan dan non-keuangan Perghuruan Tinggi Retno Anisa Larasati; Inal Kahfi; Aep Tata Suryana
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penerapan balanced score card di perguruan tinggi Desain/Metodologi/pendekatan: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan tekhnik pengumpulan data studi pustaka dari berbagai literatur Temuan: Balanced Scorecard tidak hanya menyediakan kerangka kerja untuk pengukuran kinerja, namun juga membantu perencana mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dan diukur. Dengan demikian, pimpinan satuan pendidikan dapat dengan pasti menjalankan strategi mereka. Dalam konsep balanced scorecard, empat prespektif yang dapat diadopsi oleh Perguruan Tinggi yaitu(1) Prespektif finansial: kinerja keuangan akan berbasis pada upaya memberikan dampak laba maksimal bagi shareholders. Ini akan terkait dengan ukuran profitabilitas semisal laba operasi, return on capaital employed (ROCE), atau economic value added (EVA) (2) Prespektif bisnis internal: untuk mencapai kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi laba pada shareholders, proses bisnis harus benar-benar dilakukan dengan efisien dan efektif, misalnya berbasis analisis rantai nilai, tingkat inovasi produk, proses operasi, ataupun delivery-nya. (3) Pembelajaran dan pertumbuhan: mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun untuk menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama pembelajaran dan pertumbuhan adalah manusia, sistem, dan prosedur institusi. (4) Prespektif pelanggan: indentifikasi pelanggan dan segmen pasar tempat suatu bisnis itu bersaing. Ukurannya biasanya terdiri dari: kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, profitabilitas penggan, dan pangsa pasar segmen sasaran. Orisinalitas/nilai/batasan penelitian: Penelitian ini hanya memfokuskan pada konsep BSC, implemetasi BSC, kendala dan solusi implementasi BSC di Perguruan Tinggi Kata Kunci: konsep BSC; implementasi BSC; perguruan tinggi
SISTEM OPERASIONAL INTERNAL BANK SYARIAH Asep Ganjar Sukarelawan; Retno Anisa Larasati; Inal Kahfi
Al - Mujaddid: Jurnal Ilmu-ilmu Agama Vol 2 No 1 (2020): Al - Mujaddid : Jurnal Ilmu-ilmu Agama
Publisher : STAI Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51482/almujaddid.v2i1.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang sistem operasional internal bank Syariah. Untuk alasan ini para peneliti menggunakan metode pengumpulan data sekunder yang didapat dari buku dan jurnal dari internet. Hasil penelitian meliputi: (1) Sistem Penghimpunan Dana; Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan produk penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan deposito. (2) Sistem Penyaluran Dana (Financing); Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu: a) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli.Prinsip jual beli ini dikembang. b) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa (Ijarah).Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan m8anfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada obyek transaksinya. Bila pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah obyek transaksinya jasa. c) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah dioperasionalkan dengan pola-pola musyarakah dan mudharabah. Jasa Layanan Perbankan, yang dioperasionalkan dengan pola hiwalah, rahn, al-qardh, wakalah, dan kafalah.Prinsip utama operasional bank berdasarkan Prinsip Syariah adalah hukum Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadist. Kegiatn operasional bank harus memperhatikan perintah dan larangan kedua sumber tersebut. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba.