Mohamad Supriatna
Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Korelasi Antara Transforming Growth Factor -Î’1 Monosit dengan Kebocoran Vaskuler pada Demam Berdarah Dengue Supriatna, Mohamad; Tondy, Haryson; Ermin, Tatty; Istanti, Yusrina; RMD, Kisdjamiatun
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.587 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.1

Abstract

ABSTRAKSel monosit merupakan target utama infeksi virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat memproduksi faktor vasoaktif yang mempengaruhi fungsi sel endotel dan berperan dalam kebocoran vaskuler. Transforming growth factor beta 1 (TGF-1) merupakan salah satu sitokin yang mempunyai banyak peran dalam patogenesis DBD. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara TGF-1 terhadap indeks efusi pleura (IEP), total protein, albumin dan hematokrit sebagai indikator kebocoran vaskular. Studi dilakukan dengan desain cross sectional pada pasien DBD usia 13-14 tahun di RS dr. Kariadi selama Juli 2005 hingga Juli 2006. Sampel pemeriksaan adalah kultur whole blood supernatant culture yang diinduksi LPS pada subyek penelitian. Kadar monosit TGF-1, PEI, total protein, albumin dan hematokrit diukur pada hari 0 dan 2. Data di analisis dengan uji Wilcoxon dan korelasi Spearman. Pada hari 0 dan 2 dianalisis korelasi antara kadar monosit TGF-1, PEI juga protein total, albumin dan hematokrit. Rerata kadar TGF-1 monosit pada hari ke 2 (43.29±28.012 pg/ml) lebih tinggi dari hari 0 (35.27 ± 34.642 pg/ml, p=0.09, Wilcoxon test). Pada hari 0 terdapat korelasi signifikan level TGF-1 monosit dengan PEI (r=-0.31, p=0.04), tetapi tidak dengan total protein (r=0.19, p=0.2), albumin (r=0.11, p=0.5 ; r=--.08, p=0.6). Pada hari kedua tidak ada korelasi signifikan antara level TGF-1 monosit level dan PEI (r=-0.2,p=0.3), total protein (r=0.2, p=0.2), albumin (r-0.2, p=0.2) dan hematokrit (r=-0.04, p=0.8). Dapat di simpulkan bahwa TGF-1 mungkin berperan dalam proses inflamasi DBD melalui PEI sebagai salah satu indikator kebocoran plasma.Kata Kunci : Albumin, DBD, hematokrit, IEP, TGF-1, protein totalβ