ABSTRAKSel monosit merupakan target utama infeksi virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat memproduksi faktor vasoaktif yang mempengaruhi fungsi sel endotel dan berperan dalam kebocoran vaskuler. Transforming growth factor beta 1 (TGF-1) merupakan salah satu sitokin yang mempunyai banyak peran dalam patogenesis DBD. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara TGF-1 terhadap indeks efusi pleura (IEP), total protein, albumin dan hematokrit sebagai indikator kebocoran vaskular. Studi dilakukan dengan desain cross sectional pada pasien DBD usia 13-14 tahun di RS dr. Kariadi selama Juli 2005 hingga Juli 2006. Sampel pemeriksaan adalah kultur whole blood supernatant culture yang diinduksi LPS pada subyek penelitian. Kadar monosit TGF-1, PEI, total protein, albumin dan hematokrit diukur pada hari 0 dan 2. Data di analisis dengan uji Wilcoxon dan korelasi Spearman. Pada hari 0 dan 2 dianalisis korelasi antara kadar monosit TGF-1, PEI juga protein total, albumin dan hematokrit. Rerata kadar TGF-1 monosit pada hari ke 2 (43.29±28.012 pg/ml) lebih tinggi dari hari 0 (35.27 ± 34.642 pg/ml, p=0.09, Wilcoxon test). Pada hari 0 terdapat korelasi signifikan level TGF-1 monosit dengan PEI (r=-0.31, p=0.04), tetapi tidak dengan total protein (r=0.19, p=0.2), albumin (r=0.11, p=0.5 ; r=--.08, p=0.6). Pada hari kedua tidak ada korelasi signifikan antara level TGF-1 monosit level dan PEI (r=-0.2,p=0.3), total protein (r=0.2, p=0.2), albumin (r-0.2, p=0.2) dan hematokrit (r=-0.04, p=0.8). Dapat di simpulkan bahwa TGF-1 mungkin berperan dalam proses inflamasi DBD melalui PEI sebagai salah satu indikator kebocoran plasma.Kata Kunci : Albumin, DBD, hematokrit, IEP, TGF-1, protein totalβ