Penelitian yang berjudul 'Analisis Waktu Operasi dan Dampaknya Terhadap Pemeliharaan Unit Gantry Luffing Crane di PT Pelabuhan Tanjung Priok Cabang Banten' ini membahas tentang tingginya waktu operasi crane dan dampaknya terhadap keausan komponen serta kebutuhan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola operasi crane, mengidentifikasi dampak perawatan, dan merumuskan strategi perawatan yang optimal untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu henti. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan analitis, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan teknisi, dan analisis data historis pemeliharaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan pola waktu operasional dan frekuensi perawatan, serta analisis korelasi dan regresi untuk mengukur hubungan antara waktu operasional dan kebutuhan perawatan. Hasilnya menunjukkan bahwa komponen hoist, dengan waktu operasional rata-rata 9600 jam, membutuhkan perawatan yang lebih sering dibandingkan dengan sistem luffing (6683 jam) dan sistem slewing (7256 jam). Analisis Inspeksi Harian juga mengungkapkan bahwa tekanan oli yang rendah (0 psi) merupakan indikator potensial masalah sistem pelumasan, yang meningkatkan risiko kerusakan alat berat sebesar 30%. Menerapkan strategi pemeliharaan berbasis waktu kerja yang terstruktur memungkinkan PT Pelabuhan Tanjung Priok Cabang Banten untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian crane sebesar 25% dan mengurangi waktu henti secara substansial. Manfaat praktisnya meliputi pengurangan 20% biaya perbaikan dan pengurangan 30% waktu henti operasional, yang secara langsung berdampak pada produktivitas pelabuhan. Kata kunci: Waktu Operasional, Preventive Maintenance, Gantry Luffing Crane, Inspeksi Harian, Efisiensi Operasional, PT Pelabuhan Tanjung Priok. Abstract This research, titled 'Analysis of Operating Time and Its Impact on the Maintenance of Gantry Luffing Crane Units at PT Pelabuhan Tanjung Priok Banten Branch,' addresses the high operating time of cranes and its impact on component wear and maintenance needs. The study aims to analyze crane operating patterns, identify maintenance impacts, and formulate optimal maintenance strategies to improve efficiency and reduce downtime. Employing a quantitative approach with descriptive and analytical methods, data was collected through observations, interviews with technicians, and analysis of historical maintenance data. Analytical techniques included descriptive statistical analysis to describe operational time and maintenance frequency patterns, and correlation and regression analyses to measure the relationship between operational time and maintenance requirements. The results indicate that the hoist components, with an average operating time of 9600 hours, require more frequent maintenance compared to the luffing systems (6683 hours) and slewing systems (7256 hours). Daily Inspection analysis also revealed that low oil pressure (0 psi) is a potential indicator of lubrication system problems, increasing the risk of machine failure by 30%. Implementing a structured uptime-based maintenance strategy enabled PT Pelabuhan Tanjung Priok Banten Branch to enhance crane operating efficiency by 25% and substantially reduce downtime. The practical benefits include a 20% reduction in repair costs and a 30% reduction in operational downtime, directly impacting port productivity. Keywords: Operating Time, Preventive Maintenance, Gantry Luffing Crane, Daily Inspection, Operational Efficiency, PT Pelabuhan Tanjung Priok.