Pelestarian kebudayaan diperlukan untuk mempertahankan identitas budaya lokal yang dapat menjadi sarana sebagai pengenal identitas dan karakter. Representasi budaya dalam desain interior mencerminkan identitas, nilai dan tradisi suatu kelompok masyarakat. Hotel Episode Gading Serpong dipilih menjadi studi kasus dalam penelitian ini, karena letaknya yang berada di Provinsi Banten serta menghadirkannya konsep yang bertemakan Baduy dan Peranakan dalam interior hotelnya. Dalam kemodernitasan saat ini, Hotel Episode Gading Serpong menghadirkan representasi budaya Baduy dan Peranakan dalam estetika interior menciptakan pengalaman ruang yang tidak hanya estetis tetapi juga memiliki makna historis dan kultural. Penelitian ini menggunakan Teori Applied Aesthetic yang dikemukakan oleh Ahadiat Joedawinata digunakan untuk membahas ulasan bagaimana representasi budaya pada estetika interior diterapkan dalam perancangan ruang serta menganalisa bagaimana elemen budaya Baduy dan Peranakan muncul menjadi bagian estetika interior hotel. Metode penelitian secara kualitatif disampaikan secara analitif deskriptif dengan melakukan observasi dan dokumentasi dari setiap elemen-elemen terpilih pada studi kasus dan studi literatur unuk pembahasannya. Melalui penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tambahan tentang bagaimana korelasi antara representasi budaya dan desain pada interior ruang baik secara visual maupun perlakuan pada karakter seperti material, teknik, maupun sumber daya lainnya yang tampil pada estetika interior ruang. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan memberikan rekomendasi implementasi sebuah konsep ruang dengan menunjukkan identitas budaya setempat. Kata Kunci: representasi budaya, estetika interior, fenomena budaya, identitas budaya