Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RS PGI JAKARTA Meilati Suryani; Junaiti Sahar; Dewi Gayatri
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.952 KB)

Abstract

Meilati Suryani*Junaiti Sahar**Dewi gayatri** ABSTRAKKepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan lebih didasarkan kepada perilaku caring perawat seperti sikap yang ramah, cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien serta mau mendengarkan keluhan pasien yang disebut dengan perilaku caring. Perilaku caring perawat selain ditentukan oleh faktor individu juga didukung oleh lingkungan kerja yang baik. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring. Jenis penelitian  deskriptif korelasi dengan sampel 95 pasien dan 95 perawat. Persentase perawat yang berperilaku caring tinggi menurut persepsi pasien adalah 53%. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square menyatakan pengaturan beban kerja dan pengembangan profesional berhubungan dengan perilaku caring (p = 0,000). Perawat perlu meningkatkan kompetensi dan komunikasi dengan pasien. Rumah sakit perlu meninjau kembali kebutuhan tenaga dan beban kerja perawat, menjadikan caring sebagai salah satu komponen penilaian kinerja perawat, serta meningkatkan  role model  kepala ruangan. Kata Kunci: Lingkungan kerja, Perilaku caring perawat, Persepsi pasien ABSTRACTPatient satisfaction to nursing delivery service is most base on nurse attitude which called caring. Caring nurse behavior not only determined by individual factor but also supported by good work environment. This research was to recognize the relationship between work environment and nursing caring behavior according to patient’s perception. This is descriptive correlation with 95 patient and 95 nurse as samples.  According to patient’s perception, as much as 53% of nurses are caring. The result showed that professional development and workload management are significantly associated with nursing caring behavior (p=0.000). Nurses require to improve communication skill. The hospital require improve head nurse as role model, make caring as component for nursing appraisal performance, asses the need for nursing workload and staffing.  Keywords: Nursing caring behavior, Patient’s perception, Work environment
KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN SOP RESIKO JATUH DI RUANG ANAK LUKMANUL HAKIM RSUD AL IHSAN Suryani, Meilati
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 12 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v12i2.59

Abstract

Setiap individu yang melakukan kunjungan fasilitas layanan kesehatan beresiko mengalami cedera, salah satu nya adalah kejadian jatuh. Angka kejadian jatuh didunia diperkirakan 700 sampai 1000 pasien per tahun. Jatuh merupakan suatu masalah yang serius di rumah sakit terutama bagi pasien anak yang dirawat inap. Kejadian jatuh dapat menurunkan durasi dan kualitas hidup pasien. Untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama proses perawatan perawat harus melaksanakan kepatuhan terhadap standar prosedur operasional risiko jatuh. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran sejauh mana perawat patuh pada SOP Pencegahan Risiko Jatuh Pasien di Ruang Anak Lukmanul Hakim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Kesimpulan sebanyak 57,1% perawat tidak patuh terhadap SOP Pencegahan Resiko Jatuh di ruang anak Lukmanul Hakim. Saran untuk RS penambahan tenaga, sarana prasarana,Pelatihan risiko jatuh, bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang Faktor-faktor Yang mempengaruhi kepatuhan melaksanakan SPO risiko jatuh di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci : Kepatuhan Perawat,SPO Risiko Jatuh
KOMPETENSI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL Suryani, Meilati
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 13 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v0i0.87

Abstract

Pemenuhan aspek spiritual pasien menjadi sangat penting dihubungkan dengan beberapa aspek. Perawatan spiritual dianggap penting diberikan kepada pasien karena pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit akan mengalami berbagai kondisi psikologis seperti stress, kehilangan, penderitaan, tantangan dan bahkan kematian, dimana dalam kondisi seperti ini mereka akan berusaha untuk menemukan arti dan tujuan dari sakit yang mereka alami, mereka juga akan berusaha mencari penyebab dari sakit mereka. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana kompetensi perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Kesimpulan sebanyak 41% perawat memiliki kompetensi baik dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Perawat merasa kurang memiiki kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual dikarenakan kurangnya pengetahuan, beban kerja yang tinggi dan kurangnya kepercayaan diri. Saran untuk RS agar lebih mengembangkan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Kata Kunci : Kompetensi Perawat, Asuhan Keperawatan Spiritual Pasien
STRES KERJA PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID 19 Suryani, Meilati; Hadian, Ratna Wulan
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 15 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v15i1.135

Abstract

Latar Belakang.Perawat menjadi profesi garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Dengan kondisi ini tidak sedikit perawat merasakan stress saat bekerja. Di satu sisi dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, disisi lain perawat dihadapkan pada berbagai kondisi yang membuat fisik dan psikis mereka menjadi terganggu. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi stress kerja perawat pada masa pandemi Covid 19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner mengenai stress kerja perawat pada masa COVID-19. Hasil: Stressor terbanyak yaitu kekhawatiran akan tenaga kerja yang tidak cukup, kekhawatiran penyakit covid akan membahayakan keluarga, reaksi emosional dari keluarga, ketidakyakinan akan situasi covid, memburuknya kondisi pasien, khawatir terkena infeksi dan penggunaan APD terlalu lama akan mempengaruhi kondisi kulitnya. Lima strategi koping yang terbanyak yang digunakan oleh perawat: menyesuaikan prilaku sesuai dengan kondisi saat ini, mengambil langkah-langkah preventif seperti mencuci tangan, menggunakan APD, mempelajari tentang Covid, mencari dukungan psikologis dari teman kerja, serta mengekspresikan kebutuhan terhadap bimbingan dari atasan. Saran bagi rumah sakit untuk selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk material seperti suplai makanan dan tempat tinggal, penyediaan APD sesuai standar serta dukungan dalam bentuk non material seperti mengkaji kondisi psikologis perawat dengan rutin, menyediakan layanan bimbingan psikologis secara rutin kepada perawat. Kata Kunci   : Stres Perawat, Mekanisme Koping, Covid 19     
LEADING CHANGE: ROLE OF THE LEADER IN CHANGE PROCESS Suryani, Meilati; Aliarosa, Windasari
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 15 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v15i2.150

Abstract

Change is an ongoing commitment that involves diffusion of the idea. Change is always occurring within health care, whether it is the update of a hospital policy or the implementation of an evidence base practice technique. Nurse leaders need to act as agent of change, to implement changes that will benefit nursing practice and improve quality of patient care. Kurt Lewin developed a change model involving three steps: unfreezing, changing and refreezing. Another approach that can be done is to adopt the ADKAR model. The ADKAR model outlines five milestones that an individual, unit, or group must achieve to change successfully: Awareness, Desire, Knowledge, Ability and Reinforce. Keywords : Change, ADKAR Model, Change Process
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI METODE TELENURSING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA Nurfadila, Siti; Suryani, Meilati; karwati, Karwati
Health Idea Vol 3, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Ide Insan Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63860/hi3201

Abstract

ABSTRACTAnemia is a condition in which the number and size of erythrocytes or hemoglobin concentrations are below the threshold value, resulting in a decrease in blood transport capacity throughout the body. Anemia is still a problem because it is based on WHO data (World Health Organization, 2018). The prevalence of anemia in adolescents aged 15–24 reaches 32%, the anemia rate in women is (27.2%) higher than in men (20.3%). West Java Province has an anemia problem of 51.7%. Therefore, the Indonesian government intensifies the prevention and control of anemia in adolescent girls through health education. This study aims to determine the effect of providing education on telenursing methods on adolescent girls' knowledge about anemia. This type of research is a pre-experimental design method with a one-group pretest design. The sample in the study was 36 students in grade VII of Junior High School 8 Cimahi. Sampling in this study used the marginal homogenity analysis test. The results of the marginal homogenity test obtained a    p-value of 0.000 < 0.05, which means that H0 was rejected and Ha was accepted. With an average knowledge of 1.08 before the intervention and 2.33 after the intervention was given. The results of the study indicate that there is an influence of telenursing method education on adolescent girls knowledge about anemia. Telenursing media (a WhatsApp chat group) can be a reference in providing health education about anemia to adolescent girls to increase their knowledge. Keywords: anemia; telenursing; knowledge; health education ABSTRAK Anemia merupakan suatu kondisi jumlah dan ukuran eritrosit atau konsentrasi hemoglobin berada di bawah nilai ambang batas dan mengakibatkan terjadi penurunan kapasitas transportasi darah ke seluruh tubuh. Anemia masih menjadi masalah karena berdasarkan data WHO (World Health Organization, 2018). Prevalensi anemia pada remaja usia 15-24 tahun mencapai 32%, angka anemia pada wanita 27,2% lebih tinggi dibandingdkan pada pria 20,3%. Provinsi Jawa Barat memiliki masalah anemia sebesar 51,7%. Maka dari itu pemerintah Indonesia melakukan intensifikasi pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri melalui pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi metode telenursing terhadap pengetahuan remaja putri tentang anemia. Jenis penelitian ini adalah metode pre-eksperimental desain dengan tipe one-group pretest design. Sampel dalam penelitian adalah siswi kelas VII SMP Negeri 8 Cimahi yang berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan uji analisa Marginal Homogenity. Hasil uji Marginal Homogienity diperoleh nilai p-value (0,000) < (0,05) yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan rerata pengetahuan sebelum diberikan intervensi 1,08 dan setelah diberikan intervensi meningkat menjadi 2,33. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi metode telenursing terhadap pengetahuan remaja putri tentang anemia. Media telenursing (grup chat Whatsapp) dapat menjadi referensi dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang anemia pada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan. Kata kunci: anemia; telenursing; pengetahuan; pendidikan kesehatan