Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MARGINALIZATION OF FISHERMEN FROM UTILIZING COASTAL AREA AFTER RECLAMATION AT SERANGAN SUBDISTRICT, DENPASAR, BALI Suryawan, Nyoman
E-Journal of Cultural Studies Volume 7, Number 1, February 2014
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.809 KB)

Abstract

Geographically, Serangan Subdistrict, South Denpasar District, Bali Province, used to be separated from the Bali’s mainland. However, now it is not isolated any longer after a bridge was constructed and reclamation was conducted by the Bali Turtle Island (abbreviated to BTID) in 1996. At that time 379 hectares of the coastal areas were victimized. The investor’s existence and the other businesses utilizing the coastal areas as their operating areas physically changed them, which were entirely coastal. It was this which was directly and indirectly responsible for marginalizing the fishermen. In relation to that, how the fishermen at Serangan subdistrict were marginalized from utilizing the coastal areas after being reclaimed was the focus of the present study. Qualitative method and the approach of cultural studies were used in the present study. The data were collected through observation, in-depth interview, and documentary study. The data were descriptively, qualitatively and interpretatively analyzed.   To sum up, the present study showed that there were several forms of marginalization undergone by the fishermen at Serangan Subdistrict after reclamation; they were marginalized from utilizing the coastal environment; economic difficulty resulting from the fact that the sources of fish were getting scarce causing their income to go down; and their powerlessness in overcoming the problem they encountered to improve their standard of living.
Alih Fungsi Pesisir Pascareklamsi dan Implikasinya terhadap Marginalisasi Nelayan di Pulau Serangan, Denpasar Nyoman Suryawan
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 5 No 1 (2015): AIR DAN PERUBAHAN SOSIAL DI BALI
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.927 KB)

Abstract

AbstractThis article analyzes process of marginalization of SeranganIsland community in Denpasar, Bali, as a result of the island’scoastal reclamation project began in the early 1990s. The studyuses qualitative research methods whereas data collection techniquesincluded participant observation, in-depth interviews,and documentation study. Data were critically analyzed applyingsome cultural studies theories. Results of the study are asfollows. First, the form of marginalization of fishermen lookedin economic marginality, and urgency in the use environment.Second, there were external and internal factors that cause marginalization.External factors included the role of governmentthrough product legislation in force, the involvement of investorsthrough reclamation, and utilization of coastal areas for thebenefit related to tourism and other business services. Internalfactors caused by low human resource fisherman seen from hiseducation and lifestyle consumerism. Third, the marginalizationof the fisherman has a meaning of its own that is concerning themeaning of existence, the meaning of solidarity, and the meaningof life struggle.
CATUR PARIKSA SEBAGAI LANDASANKEPEMIMPINAN HINDUBERBASIS KEARIFAN LOKAL(SUATU TINJAUANPUSTAKA) Suryawan, Nyoman; Gata, I Wayan
Suluh Pendidikan : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Vol 18 No 2 (2020): SULUH PENDIDIKAN : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan
Publisher : IKIP SARASWATI TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.56 KB) | DOI: 10.46444/suluh-pendidikan.v18i2.213

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bentuk kearifan lokal dan kepemimpinan Hindu yang tumbuh dan berkembang pada kehidupan masyarakat khususnya di Bali ditengah serbuan arus globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetuan dan teknologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui kajian beberapa sumber yang terkait dengan kepemimpinan Hindu. Data yang terkumpul kemudian diberikan intepretasi dan kemudian disusun secara sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan Hindu di Bali yang mengacu pada Itiasa dari wiracarita Ramayana dan Mahabharata masih hidup di tengah masyarakat Hindu dalam menjalankan peranannya sebagai pemimpin baik dalam lingkup tradisional maupun formal. Sistem kepemimpinan tradisional ini biasanya akan dilengkapi dengan kepemimpinan modern sesuai dengan perkembangan zaman. Kepemimpinan tradisioan dimaksud diantaranya tertuang dalam ajaran asta berata, sad niti sesana, dan catur pariksa atau catur naya sandi. Kepemimpinan tradisional yang dilandasi ajaran catur pariksaini memungkinkan seorang pemimpin untuk bertindak secara bijaksana dan adil terhadap bawahannya sehingga dapat dicapai tujuan yang diinginkan
EKSISTENSI GEREJA HATI KUDUS YESUS SEBAGAI REPRESENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME BERBASIS BUDAYA BALI DI DESA EKASARI, KABUPATEN JEMBRANA, BALI Suryawan, Nyoman; I Ketut Arya Sentana Mahartha; I Wayan Gata
Suluh Pendidikan : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Vol 22 No 2 (2024): SULUH PENDIDIDKAN: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan
Publisher : IKIP SARASWATI TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/suluh-pendidikan.v22i2.744

Abstract

Desa Ekasari terletak di Kecamatan Melaya-Jembrana yang masyarakatnya adalah penganut agamaKristen Katolik. Dalam sejarah singkatnya masyarakat Desa Ekasari adalah migran dari Tuka dan daerahsekitarnya yang migrasi ke hutan Bali barat yakni di daerah Ekasari sekarang pada masa pemerintahankolonial Belanda di Bali. Hal ini terjadi karena perjalanan sejarah yang kompleks sehingga terjadi konversiagama dari hindu ke Kristen Katolik yang menyebabkan beberapa konflik horisontal seperti ekonomidan sosial sehingga terjadilah migrasi dari Tuka ke Desa Ekasari yang kita kenal sekarang. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui: (1) untuk mengetahui bagaimana sejarah keberadaan masyarakatKristen Katolik di Dusun Ekasari. (2) untuk mengetahui bagaimana praktik Multikulturalisme berbasisbudaya Bali pada masyarakat Kristen Katolik di Dusun Ekasari, diantaranya: sistem kemasyarakatan,arsitektur, tradisi, pakaian, penjor, pemanfaatan pajegan, dan bahasa. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang meliputi: (1) Lokasi penelitian terletak di Desa EkasariJembrana. (2) Teknik penentuan informan dengan menentukan informan utama, dari informan utamapeneliti mendapatkan informan bantuan. (3) Teknik pengumpulan data menggunakan tiga teknik, teknikobservasi, teknik wawancara, teknik studi dokumen. (4) Teknik penjaminan keaslian data denganmenggunkan 2 teknik, teknik tri anggulasi sumber dan tri anggulasi teknik, (5) Teknik analisis data yangterdiri pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi.Kata kunci: Kristen Katolik, multikulturalisme, budaya Bali
PEMANFAATAN MUSEUM ARKEOLOGI GEDONG ARCA DI BEDULU GIANYAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Suryawan, Nyoman; Arya Sentana Maharta, I Ketut; Sri Yudi Aprilaningrum, A.A
Suluh Pendidikan : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Vol 23 No 1 (2025): SULUH PENDIDIKAN : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan
Publisher : IKIP SARASWATI TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/suluh-pendidikan.v23i1.819

Abstract

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memahami pemanfaatan museum sebagai media sumber bekajar sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi yang menggunakan metode eksploratif yang dilakukan intensip dalam waktu tertentu terkait dengan fokus masalah dan objek kajian. Berkenaan dengan itu, dilakukan berbagai tindakan melalui penggalian data secara intensip, katagorisasi data, penyususunan data yang didasarkan atas temuan di lapangan. Instrumen pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, angket dan pencatatan dokumentasi. Keseluruhan data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif dengan langkah-langkah yaitu 1) pengumpulan dan katagorisasi data, 2) penafsiran atau interpretasi data, 3) reduksi data,4) penarikan kesimpulan, dan 5) verifikasi dan justifikasi temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Museum Arkeologi Gedong Arca yang memiliki koleksi artepak dan peninggalan budaya lainnya baik pada jaman prasejarah dan jaman sejarah selain memiliki daya tarik untuk pariwisata juga dapat dimanfaatkan sebagai media sumber belajar sejarah bagi siswa sekolah. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh siswa dengan menjadikan museum sebagai media belajar sejarah yaitu.1) mendapat pengalaman langsung, dengan melihat artefak atau peninggalan budaya lainnya.,2) memperkaya pengetahuan melalui informasi mendalam tentang berbagai aspek sejarah,3) memperkuat pemahaman, tentang topik sejarah tertentu,4) menstimulasi kreativitas, dalam mengembangkan pemikiran historis ,5) menumbuhkan minat terhadap sejarah dan warisan budaya, dan 6) memahami berbagai dan persfektif tentang peristiwa sejarah tertentu.