Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Analisis Kekuatan Tarik pada Logam Axle Shaft dengan Pengelasan Gesek (Friction Welding) 
                    
                    Muhammad Faisal; 
Muhammad Balfas; 
Kusno Kamil                    
                     Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 19, No 1 Okt (2018): JURNAL TEKNIK MESIN TEKNOLOGI 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Makassar 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (865.562 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Pemanfaatan teknologi las gesek dalam upaya penerapan untuk penyambungan logam axle shaft. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik pada spesimen logam axle shaft apakah hasil pengelasan gesek pada logam axle shaft layak untuk digunakan kembali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu suatu cara untuk membandingkan antara dua spesimen yang berbeda dengan menggunakan pengujian tarik. Dari penelitian yang dilakukan Kekuatan tarik pada spesimen logam axle shaft dengan pengelasan gesek meningkat sebesar 817,32 MPa dari spesimen logam axle shaft tanpa pengelasan memiliki kekuatan tarik sebesar 769,22 MPa.Kata Kunci : Las Gesek, Axle shaft, Uji Tarik, Regangan, Tegangan
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KEKUATAN TARIK HASIL PENGELASAN GESEK LOGAM SIMILAR MONEL 
                    
                    Mochammad Bastomi; 
Muhammad Faisal                    
                     AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING Volume 4, Nomor 2, Nopember 2019 
                    
                    Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (373.783 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31602/al-jazari.v4i2.2614                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini membahas tentang analisis perbandingan kekuatan tarik hasil pengelasan gesek logam similar monel dengan raw metal monel tanpa pengelasan. Penelitian dilakukan dengan eksperimen uji tarik pada dua spesimen yang terdiri dari 1 spesimen raw metal monel tanpa pengelasan dan 1 spesimen hasil pengelasan gesek logam similar monel. Pengelasan gesek dilakukan dengan menggunakan mesin bubut yang telah dimodifikasi pada putaran 1600 rpm dan beban gesek sebesar 10 kg. Bentuk spesimen dibubut sesuai standar ASTM A 370-07a dan selanjutnya dilakukan pengujian tarik. Diperoleh hasil tegangan tarik maksimal pada spesimen hasil pengelasan gesek logam similar monel sebesar 406.108 MPa, regangan sebesar 5.0%, dan modulus elastisitas sebesar 8.12 GPa. Sedangkan tegangan tarik maksimal spesimen logam monel tanpa pengelasan gesek yaitu sebesar 1025.957 MPa, regangan sebesar 27.5%, dan modulus elastisitas sebesar 3.73 GPa. Proses penyambungan monel dengan pengelasan gesek belum layak untuk digunakan kembali, karena kekuatan tariknya yang kurang dari setengah dari kekuatan tarik logam monel raw metal tanpa pengelasan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Fatigue pada Pengelasan Gesek (Friction Welding) Logam Axle Shaft 
                    
                    Muhammad Faisal                    
                     Jurnal Teknovasi : Jurnal Teknik dan Inovasi Vol 6, No 1 (2019): Teknovasi April 2019 
                    
                    Publisher : LPPM Politeknik LP3I Medan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55445/teknovasi.v6i1.290                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Logam axle shaft adalah suatu poros yang diaplikasikan dikendaraan pada bagian sistem pemindah tenaga. Aplikasi axle shaft pada kendaraan yang sering mengalami kegagalan khususnya pada truk berkapasitas 7 ton. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kelelahan (fatigue) terhadap sambungan pengelasan gesek (friction welding) pada logam axle shaft. Pengelasan gesek dilakukan dengan beban gesek 6 kg dan kecepatan putar 1120 rpm. Data hasil pengujian lelah (fatigue) dengan menggunakan standar ASTM E466 dengan nilai tegangan lentur maksimum 386,23 Mpa diperoleh pada beban pengujian lelah 18 kgf, spesimen patah pada siklus (N) 84.660 putaran, sedangkan nilai tegangan lentur minimum 300,40 Mpa diperoleh pada beban pengujian lelah 14 kgf spesimen patah pada siklus (N) 1.348.314 putaran.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        RANCANG BANGUN ALAT PENGUJIAN LELAH POROS MODEL ROTARY BENDING SEBAGAI MEDIA PRAKTIKUM PENGUJIAN BAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA DI POLITEKNIK KOTABARU 
                    
                    Asrul Asrul; 
Muhammad Faisal                    
                     Jurnal Teknovasi : Jurnal Teknik dan Inovasi Vol 8, No 4 (2021): TEKNOVASI DESEMBER 2021 
                    
                    Publisher : LPPM Politeknik LP3I Medan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55445/teknovasi.v8i4.618                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kelelahan (fatigue) adalah bentuk kegagalan yang terjadi pada struktur yang mengalami tegangan dinamis dan berfluktuasi, akibat dari kondisi lingkungan kerja di industri yang tidak terlalu memperhatikan bagian-bagian komponen yang bisa mengalami kegagalan, banyak kasus yang menimbulkan kecelakaan kerja akibat kegagalah suatu bahan tersebut. Dengan ketersediaan alat pengujian yang sudah ada dan mudah didapatkan, pencegahan dari kegagalan suatu komponen bisa di hindari dengan alat pengujian kelelahan yang bisa memprediksi umur kelelahan suatu bahan, hasil penelitian ini juga akan sangant bermanfaat bagi mahasiswa politeknik kotabaru dan dosen dalam pemahaman ilmu bahan pada pengujian poros. Hasil pengujian alat menunjukan hasil yang  baik, dengan menggunakan standar ASTM E466 pada ketiga spesimen yang telah di uji, dapat dilihat pada jumlah siklus dengan menggunakan sensor pembaca putaran yang langsung muncul pada layar monitor dengan memberikan 3 jenis pembebanan dengan hasil pada spesimen 3 dengan suklus terendah pada beban pengujian lelah 22 kgf sebesar 9418 siklus, sedangkan jumlah siklus yang paling banyak terjadi pada pengujian kelelahan pada spesimen 1 dengan pembebanan pengujian lelah  14 kgf sebesar 348677 siklus. Kondisi material dan sifat ketahanan lelah material memiliki hubungan yang sangat erat. Setiap penambahan beban pada spesimen uji akan memperpendek siklus atau ketahanan lelah material. Penambahan beban berarti juga menambah tegangan pada spesimen, batas aman beban dapat diketahui dari perhitungan dan pengujian (Kurva S-N) berada pada daerah dibawah beban sebesar 14 kgf atau tegangan sebesar  273,27 MPa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisa Analisa Kelelahan Dan Kekerasan Pada Logam Axle shaft Dengan Pengelasan Gesek 
                    
                    muhammad faisal; 
Asrul Asrul                    
                     Jurnal Teknik Mesin Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin 
                    
                    Publisher : Politeknik Negeri Padang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30630/jtm.15.2.964                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The axle shaft is a component of the power transfer system which often experiences mechanical failure. The purpose of this study was to determine the degree of fatigue and hardness of metal shafts with variations in frictional load as information on friction welding recommendations on metal shafts. The research method used is the experimental method, which is a way to compare specimens with variations in friction welding loads of 2 kg, 4 kg, and 6 kg using the Rockwell method of hardness testing and fatigue testing using a rotary bending machine. From the research results it is recommended that friction welding on metal axle shafts can be carried out with a friction load of 6 kg because from the results of the fatigue test SPBG6 has the highest average fatigue strength compared to SPBG2 and SPBG4. This was reinforced by the results of the SPBG6 hardness test which showed the lowest hardness level for the parent metal at 80.44 HRA.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Rancang Bangun Burner Peleburan Logam Tipe Gun Berbahan Bakar Liquified Petrolium Gas (LPG) 
                    
                    Mochamad Bastomi; 
Muhammad Faisal; 
Asrul                    
                     Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 13 No 2 (2023): Teknobiz 
                    
                    Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35814/teknobiz.v13i2.5286                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dalam perkembangan teknologi pengecoran logam, burner yang baik adalah burner yang menghasilkan panas optimal dalam membakar tungku peleburan logam sehingga dapat mempercepat leburnya logam. Burner sebagai alat yang dapat mengatur pembakaran melakukan pencampuran antara udara dan bahan bakar sehingga dihasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Tujuan penelitian ini untuk merancang burner peleburan logam tipe gun berbahan bakar LPG yang mengarah pada produksi kalor yang dihasilkan pada saat pembakaran. Tahapan proses rancangan alat yaitu gambar desain alat, pemotongan bahan, dan perakitan alat hingga menjadi burner. Proses pengambilan data pada penelitian ini melakukan pengujian langsung pada burner sebagai data awal penelitian. Hasil penelitian bahwa alat pembakar tipe gun dirancang menghasilkan nilai kalor (q) sebesar 1311,35 kJ dengan rasio udara terhadap bahan bakar 1:10,17.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Rancang Bangun Alat Bantu Tekan Berbasis Hidrolik pada Proses Pengelasan Gesek 
                    
                    Faisal Muhammad; 
Mochamad Bastomi; 
Hasbi Assiddiq S                    
                     Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 2 No. 3 (2024): Edisi Januari 
                    
                    Publisher : Ilmu Bersama Center 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56211/blendsains.v2i3.417                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pengelasan gesek sangat baik dalam metode penyambungan khususnya pada logam poros. Namun pengelasan gesek ini masih jarang dikenal pada bengkel-bengkel pabrikasi. Bengkel pabrikasi tentunya memiliki mesin bubut yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengelasan gesek dengan mengaplikasikan alat bantu pada mesin bubut tersebut. Penelitian ini bertujuan melakukan rancang bangun alat bantu tekan berbasis hidrolik pada proses pengelasan gesek, sehingga didapatkan cara kerja dari alat dan hasil pengujian alat. Alat bantu tekan gesek berbasis hidrolik ini diaplikasikan pada mesin bubut dalam proses pengelasan gesek. Pengujian alat pada proses pengelasan gesek dilakukan pada material poros 1 inchi dengan kecepatan putar ditetapkan 1600 rpm dan memvariasikan tekanan gesek yaitu 5 kg/cm2, 10 kg/cm2, dan 15 kg/cm2. Berdasarkan hasil pengujian alat yang telah dirancang dalam proses pengelasan gesek pada material poros 1 inchi diperoleh tekanan gesek 5 kg/cm2 tersambung dengan waktu 317 detik, tekanan gesek 10 kg/cm2 tersambung dengan waktu 47 detik, dan tekanan gesek 15 kg/cm2 tersambung dengan waktu 39 detik. Besarnya tekanan gesek mempengaruhi kecepatan penyambungan material pada proses pengelasan gesek. Studi lebih lanjut tentang parameter-parameter yang optimal untuk melakukan pengujian mekanik dalam pengaplikasian alat bantu tekan berbasis hidrolik pada proses pengelasan gesek, seperti hasil rekomendasi dari variasi tekanan gesek dan waktu pengelasan gesek. Dengan adanya alat bantu tekan gesek berbasis hidrolik pada proses pengelasan gesek menjadi suatu alternatif di dunia usaha / dunia industri khususnya pada bengkel pabrikasi yang memiliki mesin bubut.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        RANCANG BANGUN ALAT PRESS BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA BERBASIS ELEKTRO PNEUMATIK 
                    
                    Muhammad Faisal; 
Hasbi Assiddiq S.; 
Mochamad Bastomi                    
                     JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 17 No 1 September 2024 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas AKPRIND Indonesia Yogyakarta 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.34151/technoscientia.v17i1.4873                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan melakukan rancang bangun alat press briket arang tempurung kelapa menggunakan sistem pneumatik. Metode eksperimental digunakan dalam memperoleh hasil pengujian alat press briket dan diperoleh temperatur pembakaran hasil cetakan. Hasil penelitian didapatkan prinsip kerja alat press briket yaitu kontrol pengepressan menggunakan sistem pneumatik yang memanfaatkan udara bertekanan dalam melakukan pencetakan briket dengan jumlah sekali cetak 16 briket. Hasil pengujian pada tekanan pencetakan 80 psi diperoleh ukuran briket dengan tinggi 54,73 mm dan diameter 35,31 mm. Sedangkan pada tekanan 85 psi diperoleh ukuran rata-rata briket yaitu tinggi 53,59 mm dan diameter 35,37 mm dan pada tekanan 90 psi dihasilkan ukuran tinggi briket 52,66 mm dan diameter 35,37 mm, waktu press masing-masing 70 detik dengan jumlah 16 briket. Alat press briket arang tempurung kelapa menghasilkan 822 briket/jam. Hasil pengujian pembakaran pada briket yang telah dicetak didapatkan temperatur tertinggi pada waku pembakaran setelah mencapai 25 menit, briket dengan tekanan 80 psi diperoleh temperatur sebesar 578oC, pada briket dengan tekanan 85 psi diperoleh temperatur sebesar 630oC, dan briket dengan tekanan udara 90 psi diperoleh temperatur sebesar 852oC. Berdasarkan hasil pengujian semakin besar tekanan udara dalam pengepressan briket maka didapatkan temperatur maksimal pembakaran pada briket arang tempurung yaitu pada tekan udara 90 psi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Rancang Bangun Burner Peleburan Logam Tipe Gun Berbahan Bakar Liquified Petrolium Gas (LPG) 
                    
                    Mochamad Bastomi; 
Muhammad Faisal; 
Asrul                    
                     Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 13 No. 2 (2023): Teknobiz 
                    
                    Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35814/teknobiz.v13i2.5286                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dalam perkembangan teknologi pengecoran logam, burner yang baik adalah burner yang menghasilkan panas optimal dalam membakar tungku peleburan logam sehingga dapat mempercepat leburnya logam. Burner sebagai alat yang dapat mengatur pembakaran melakukan pencampuran antara udara dan bahan bakar sehingga dihasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Tujuan penelitian ini untuk merancang burner peleburan logam tipe gun berbahan bakar LPG yang mengarah pada produksi kalor yang dihasilkan pada saat pembakaran. Tahapan proses rancangan alat yaitu gambar desain alat, pemotongan bahan, dan perakitan alat hingga menjadi burner. Proses pengambilan data pada penelitian ini melakukan pengujian langsung pada burner sebagai data awal penelitian. Hasil penelitian bahwa alat pembakar tipe gun dirancang menghasilkan nilai kalor (q) sebesar 1311,35 kJ dengan rasio udara terhadap bahan bakar 1:10,17.