This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Septimawanto Dwi Prasetyo
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN PROPILEN GLIKOL DAN TWEEN 80 TERHADAP KELARUTAN FENOBARBITAL Septimawanto Dwi Prasetyo; Suwaldi M
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i1.24029

Abstract

Fenobarbital, suatu obat sedative-hipnotik, dan bersifat sukar larut digunakan di dalam penelitian ini untuk ditingkatkan kelarutannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari peningkatan kelarutan fenobarbital karena penambahan propilen glikol dan tween 80. Uji kelarutan dilakukan dengan metode penggojogan, menggunakan larutan propilen glikol sebagai kosolven dengan konsentrasi 5, 10, 15 dan 20% dan tween 80 dengan konsentrasi 0,4; 0,8; 1 dan 2% dalam dapar fosfat 0,01 M pH 7,4 pada suhu 32, 37 dan 42° C. Konsentrasi fenobarbital terlarut ditentukan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 254 nm. Hasil uji kelarutan menunjukkan penambahan propilen glikol dan tween 80 dapat meningkatkan kelarutan fenobarbital sebanding dengan konsentrasi propilen glikol dan tween 80 yang digunakan. Propilen glikol dapat meningkatkan kelarutan fenobarbital tetapi mempunyai harga kekuatan solubilisasi (σ) yang menurun dengan semakin tinggi suhu. Sedangkan tween 80 dapat meningkatkan kelarutan fenobarbital dengan memberikan harga rasio saturasi berharga positif yang semakin besar dengan peningkatan suhu. Proses pelarutan fenobarbital dengan adanya propilen glikol maupun tween 80 bersifat eksotermik, berlangsung spontan, dan sistem menjadi lebih teratur.
ANALISIS KEBUTUHAN APOTEKER DI PUSKESMAS-PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Anna Wahyuni Widayanti; Septimawanto Dwi Prasetyo; Suwaldi M
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i1.24032

Abstract

Penelitian ini akan melihat apakah puskesmas-puskesmas di wilayah kabupaten Bantul, DIY membutuhkan apoteker. Analisis terhadap kebutuhan ini didasarkan pada tiga macam responden. Responden pertama adalah tenaga farmasi, yang kedua adalah pasien dan yang ketiga sebagai pendukung adalah kepala puskesmas. Pengambilan data dilakukan terhadap pasien dan tenaga farmasi dengan alat berupa kuesioner. Sedangkan pengambilan data terhadap responden kepala puskesmas dilakukan dengan pengisian kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling tidak ada 7 alasan mengapa apoteker diperlukan di puskesmas, yaitu dari aspek pengelolaan obat, pelayanan resep, tingkat beban kerja seorang Asisten Apoteker, item materi informasi obat yang diberikan kepada pasien, ketidak adanya konseling, pengadaan obat yang lebih ekonomis dan adanya share informasi obat dengan tenaga kesehatan yang lain.
GAMBARAN EFEK SAMPING OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE OKTOBER-NOVEMBER 2009 Septimawanto Dwi Prasetyo; Dewinta Chrisandyani
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.49 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i2.24041

Abstract

Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Efek samping obat (ESO) sering merupakan kejadian yang menyertai terapi obat. ESO yang tidak terdeteksi pada uji awal mungkin terlihat bila pemakaiannya sudah lebih luas. Namun yang menjadi masalah utama adalah pelaporan ESO yang sangat sedikit (± 10%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kejadian dan jenis efek samping obat antihipertensi pada pasien dengan diagnosa hipertensi di instalasi rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Oktober-November 2009. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif non eksperimental. Pengambilan data dilakukan secara prospektif pada pasien rawat inap dengan diagnosis hipertensi di RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta periode Oktober-November 2009, melalui kartu rekam medik pasien dan wawancara kepada sejumlah 50 pasien. Data kemudian dianalisis menggunakan metode dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek samping terjadi pada 23 pasien (48%) dengan total sebanyak 34 kejadian, yang meliputi efek samping kaptopril sebanyak 9 kejadian (8,9%), furosemid sebanyak 4 kejadian (3,9%), amlodipin sebanyak 11 kejadian (11,9%), nifedipin sebanyak 1 kejadian (1%), vasaltran sebanyak 2 kejadian (2%), irbesartan sebanyak 2 kejadian (2%), losartan sebanyak 3 kejadian (2,9%), klonidin sebanyak 2 kejadian (2%), propanolol dan HCT tidak ada yang mengalami efek samping obat.
Tingkat Pengetahuan Petugas Pengelola Vaksin dan Evaluasi Pengelolaan Vaksin di Puskesmas Kabupaten Sleman Septimawanto Dwi Prasetyo; Bunga Carina Vidia Ningrum; Elizabeth Henny Irianingrum; Farras Talitha Oktarini; Ismah Nizza
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.60435

Abstract

Vaksin merupakan produk biologis yang sangat rentan sehingga diperlukan pengelolaan vaksin yang tepat untuk menjaga kualitas vaksin. Kualitas vaksin perlu dipertahankan sejak vaksin diproduksi sampai sebelum diberikan kepada pasien. Pengelolaan vaksin yang tepat juga perlu didukung oleh petugas yang terlatih dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan vaksin dan tingkat pengetahuan pengelola vaskin di Puskesmas Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari enam puskesmas di Kabupaten Sleman. Pengumpulan data diperoleh dari observasi langsung, wawancara, dan pengisian kuesioner. Data kemudian dianalisis secara statistik berupa persentase. Data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi yang menggambarkan pengelolaan vaksin dan tingkat pengetahuan pengelola vaksin. Pada penelitian ini diketahui bahwa tingkat pengetahuan petugas pengelola vaksin tergolong baik. Aspek tingkat pengetahuan yang tergolong baik adalah aspek penyimpanan, pelayanan, pencatatan dan pelaporan vaksin, sedangkan aspek perencanaan, pengendalian dan distribusi vaksin tergolong kurang baik. Pada penelitian ditemukan bahwa semua aspek pengelolaan vaksin sudah tergolong baik, namun masih ditemukan beberapa hal yang kurang baik. Sebanyak 28% puskesmas mengalami over stock  vaksin dan 40% puskesmas belum menyimpan vaksin dengan memberi jarak antar kotaknya. Masih terdapat 72% puskesmas memiliki vaksin yang kedaluwarsa dan 36% belum mencatat suhu vaksin pada saat libur.