Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Endometriosis With Regenerative Skeletal Muscle Cells In The Abdominal Wall After Cesarean Section: A Case Report Astari, Prilly; Susanto, Ricky; Tjandra, Ong; Wongkar, Fresia Juwitasari
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Endometriosis in the abdominal wall following a caesarean section is an uncommon occurrence, accounting for only 0.03%- 1.5%. Diagnosis is often late, so symptoms become more severe or the mass size increases. Delayed diagnosis increases morbidity, complications, and the complexity of treatment to reduce symptoms and remove the endometriosis mass. We report a 33-year-old female patient with a mass in the anterior abdominal wall that appeared over the past two months. The patient experienced mass enlargement and cyclic pain which began three days before menstruation. The patient had a history of one cesarean section and did not use contraception. Ultrasonography examination showed a mixechoic image of the anterior abdominal wall of the cesarean section scar measuring 2.48 x 2.45 x 1.38 cm. We performed a wide excision up to 1 cm outside the mass. Pathological anatomy showed endometrial glands and stroma between skeletal muscle tissue that were consistent with external endometriosis with regenerative skeletal muscle cells. Understanding the histology and immunohistochemistry of muscle cell regeneration, as well as basic clinical examination, is very helpful in establishing a diagnosis so that appropriate management can be carried out.
KARAKTERISTIK PASIEN PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RS RESTU IBU BALIKPAPAN TAHUN 2020-2022 Ratih, Ratih; Susanto, Ricky
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v8i2.23762

Abstract

Preeklampsia di Indonesia merupakan penyebab angka kematian ibu (AKI) tertinggi setelah perdarahan. Preeklampsia terjadi ketika tekanan darah meningkat disertai proteinuria pada usia kehamilan > 20 minggu. Persalinan prematur atau persalinan dini yang terjadi pada usia kehamilan < 37 minggu pada pasien dengan preeklampsia menghasilkan sekitar 3% - 25% kasus preeklampsia. Ada beberapa karakteristik wanita hamil yang berhubungan dengan terjadinya risiko preeklampsia pada persalinan prematur, diantaranya : usia, status gizi, paritas, jarak dengan kehamilan sebelumnya dan riwayat hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien preeklampsia yang mengalami persalinan prematur.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain Cross-Sectional . Studi ini menggunakan 37 sampel dari pasien preeklampsia yang mengalami persalinan prematur di Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan selama periode 2020-2022. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 23 (62%) pasien dengan usia 20-35 tahun, sebanyak 24 (64%) pasien dengan status obesitas gizi, sebanyak 20 (54%) pasien dengan karakteristik paritas multipara, sebanyak 14 (38%) pasien memiliki jarak kehamilan sebelumnya antara dua hingga lima tahun dan sebanyak 29 (78%) pasien dengan riwayat hipertensi mengalami preeklampsia dengan persalinan prematur.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap wanita hamil perlu memperhatikan kondisi kesehatan terutama status gizi selama kehamilan serta selalu mengontrol tekanan darah secara berkala.
HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA SALIN DI RSUD BAHTERAMAS Sianturi, Cantika Salsabila Qatrunada; Susanto, Ricky
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.19690

Abstract

Di Indonesia, perdarahan pasca salin masih menjadi penyebab utama kematian maternal. Preeklampsia merupakan penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang muncul saat kehamilan. Preeklampsia umunya terjadi pada kehamilan trismester ketiga dan dikaitkan menjadi penyebab perdarahan pasca salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara preeklampsia dengan kejadian perdarahan pasca salin di RSUD Bahteramas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSUD Bahteramas pada bulan Desember 2023 – Januari 2024 dengan jumlah responden sebanyak 192 data rekam medis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data rekam medis yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian adalah Ibu bersalin yang mengalami kejadian preeklampsia di RSUD Bahteramas sebanyak 158 orang (82,3%), Ibu bersalin yang mengalami kejadian perdarahan pascasalin di RSUD Bahteramas sebanyak 43 orang (22,4%). Pada uji chi – square antara preeklampsia dengan perdarahan pasca salin diperoleh nilai p value 0,00 yang artinya terdapat hubungan bermakna antara preeklampsia dengan perdarahan pascasalin di RSUD Bahteramas.
KORELASI DISMENORE PRIMER DAN USIA MENSTRUASI PERTAMA PADA MAHASISWI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Kusuma, Kanaya Fide; Susanto, Ricky
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27432

Abstract

Dismenore berasal dari bahasa Yunani yang berarti nyeri saat terjadinya menstruasi.(Nagy et al., 2023) Prevalensi dismenore bervariasi pada wanita.(Nagy et al., 2023) Dismenore memiliki pengaruh yang berarti terhadap kualitas hidup wanita, dimana dismenore dapat membuat kualitas hidup menurun.(Nagy et al., 2023) Menarche merupakan usia pertama kali seseorang mengalami menstruasi.(Lacroix et al., 2023) Beberapa penelitian menyebutkan usia menarche yang lebih awal menjadi salah satu faktor risiko terjadinya dismenore.(Nagy et al., 2023) Masalah utama yang ingin diketahui berupa keterkaitan antara hubungan dismenore primer dan usia menarche yang belum diketahui, oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat menjawab hubungan antara dismenore primer dan usia menarche. Desain penelitian yang digunakan adalah cross – sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah mahasiswi di Universitas Tarumanagara pada Fakultas Kedokteran dan untuk sampelnya adalah mereka yang memenuhi kriteria inklusi. Metode sampling penelitian ini menggunakan random sampling. Variabel bebas adalah usia menarche dan variabel terikatnya adalah dismenore primer. Penelitian ini menggunakan google form untuk pengumpulan datanya dan menggunakan uji chi-square untuk analisis datanya. Dari total 170 mahasiswa, terdapat 125 mahasiswi yang mengalami nyeri saat menstruasi dan 45 tidak mengalami nyeri. Pada 125 mahasiswa yang mengalami nyeri tersebut 39 orang diantaranya mengalami usia menstruasi lebih awal yaitu sebelum 12 tahun, dan sisanya yaitu 86 mahasiswi usia menarche pertamanya pada usia 12 – 14 tahun. Terdapat hubungan antara nyeri saat menstruasi dengan usia menarche pertama kali dengan p – value 0,043.
KETERKAITAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCASALIN PRIMER DI RSIA MASYITA MAKASSAR Islam, Muh. Raihan Dzaky; Susanto, Ricky
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31384

Abstract

Perdarahan pascasalin didefinisikan sebagai kehilangan  500 mL darah setelah selesainya kala tiga persalinan. Perdarahan pascasalin merupakan penyebab kematian maternal yang penting meliputi hampir 1/4 dari seluruh kematian maternal di seluruh dunia. Faktor resiko terjadinya perdarahan ada banyak, salah satunya ialah anemia. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik case-control. Data diambil dari rekam medis pasien. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 144, yang bagi menjadi sampel kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:1. Sampel kelompok kasus dalam penelitian ini adalah ibu bersalin dengan perdarahan pascasalin primer dan sampel kelompok kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mengalami perdarahan pascasalin primer. Sampel dalam penelitian ini mengikuti jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data bivariat menggunakan Chi-Square.  Dari 144 sampel terdapat 72 yang mengalami perdarahan dan 72 tidak mengalami perdarahan. Dari 72 yang mengalami perdarahan terdapat 62 ibu yang anemia. Sedangkan dari 72 yang tidak mengalami perdarahan hanya terdapat 6 orang ibu yang anemia. Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p=0,000 (<0,05) yang artinya ada hubungan anemia dalam kehamilan dan kejadian perdarahan pascasalin primer. Uji Risk Estimate didapatkan nilai odds ratio (OR) 68,2 yang berarti ibu bersalin dengan anemia beresiko mengalami perdarahan pascasalin primer 68.2 kali dibanding dengan ibu tanpa anemia. Untuk Confidence Interval didapatkan [CI 95% 3.871-12.405] berarti peneliti 95% yakin besar resiko untuk ibu bersalin dengan anemia untuk mengalami perdarahan pascasalin primer adalah antara 23.397-198.797 kali dari mereka yang tidak anemia. Disimpulkan terdapat hubungan antara anemia dalam kehamilan dan kejadian perdarahan pascasalin primer.