Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelayanan Skrining Obesitas dan Obesitas Sentral pada Populasi Lanjut Usia melalui Pengukuran Indeks Massa Tubuh Dan Lingkar Pinggang Santoso, Alexander Halim; Kartolo, Marenra Shinery; Alifia, Tosya Putri; Kusuma, Kanaya Fide; Gunaidi, Farell Christian; Kurniawan, Junius
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v3i2.2150

Abstract

Abstract: Obesity is a global epidemic and a significant public health problem. In the elderly population, obesity is defined as a BMI ≥ 25 kg/m². In the United States, the prevalence of obesity among the elderly is 37.1% in men and 33.6% in women over the age of 60. Obesity increases the risk of chronic diseases such as type 2 diabetes, hypertension and cardiovascular disease, and can cause psychological problems such as sleep disorders and lack of self-confidence. Accurate obesity risk assessment involves measuring Body Mass Index (BMI) and waist circumference. This activity uses the Plan-Do-Check-Act (PDCA) methodology to screen for obesity in the elderly at Hana Nursing Home, South Tangerang. The screening includes anthropometric measurements of BMI and waist circumference, followed by evaluation and nutritional counseling for at-risk individuals. 9 people (14.75%) had overweight nutritional status, 3 people (4.92%) had obese nutritional status, and 35 people (57.38%) were at risk of central obesity. Routine anthropometric measurements are critical for monitoring obesity and implementing preventive measures to improve overall health outcomes, improve quality of life, and reduce obesity-related morbidity and mortality rates. Keywords: Obesity, Central Obesity, Elderly, Body Mass Index, Waist Circumference
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT BERUPA PENYULUHAN DAN SKRINING HBA1C DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP DIABETES MELITUS TIPE 2 Hendrawan, Siufui; Nathaniel, Fernando; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha Wijaya; Kusuma, Kanaya Fide; Gracienne, Gracienne; Tamaro, Anggita; Santoso, Alexander Halim
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20844

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan metabolik dengan hiperglikemia kronis sebagai ciri utama. Lebih dari 530 juta orang di dunia didiagnosis dengan diabetes, dan sebagian besar adalah diabetes tipe 2. Penyakit ini membawa beban global dengan komplikasi serius, seperti penyakit kardiovaskular dan mikrovaskular. Mengontrol glukosa darah dan mencegah terjadinya diabetes melitus dapat melalui gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, menghindari merokok, dan memperhatikan berat badan. Selain itu, perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dini adanya masalah kesehatan. Deteksi dini diabetes melitus yang seringkali muncul pada orang di atas 45 tahun adalah penting sehingga dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan yaitu skrining Glycated Hemoglobin (HbA1c), yang mencerminkan kadar glukosa darah rata-rata jangka panjang. Pengabdian kesehatan di Panti Lanjut Usia Santa Anna yang diikuti sebanyak 50 peserta dengan rerata usia 75,92 tahun. Berdasarkan pemeriksaan gula darah puasa, sebanyak 11 peserta (22%) tergolong prediabetes dan 3 peserta (6%) terdiagnosis diabetes. Sementara itu berdasarkan HbA1c, sebanyak 11 peserta (22%) terdiagnosis diabetes dan 18 peserta (36%) tergolong prediabetes. Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, peserta dapat mendapatkan pemahaman tentang faktor risiko, upaya pencegahan, dan dampak jangka panjang dari diabetes. Selain itu, monitoring secara rutin juga perlu dilakukan. Harapannya, dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman mereka, peserta dapat menerapkan metode perawatan yang sesuai dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan dan kualitas hidup.
Kegiatan Pemeriksaan Fisik Kesehatan Telinga dalam Rangka Deteksi Dini Otitis Media Supuratif Kronik pada Populasi Lanjut Usia Mano S, Donatila; Kurniawan, Junius; Alifia, Tosya Putri; Kusuma, Kanaya Fide
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/abdimas45.v3i1.2987

Abstract

Maintaining overall body health, including ear hygiene, is very important. The ear is an important organ in the human balance and hearing system. The human ear has self-cleaning capabilities, facilitated by cerumen, which occurs naturally to protect and keep the ear canal moist. However, too much or too little cerumen production can cause complaints such as decreased hearing, itching, and dry ear canals. Cleaning your ears yourself, which often involves inserting objects into the ear canal, can be dangerous. Improper use of cotton buds can push the cerumen deeper, causing blockages and increasing the risk of injury. This activity employs the PDCA (Plan-Do-Check-Act) method to conduct ear health screening for cerumen and tympanic membranes on 61 participants at the Hana Nursing Home. The physical examination results revealed that we could not assess 6 (9.8%) right tympanic membranes, 8 (13.1%) left tympanic membranes, 19 (31.1%) right ear canals, and 21 (34.4%) right ear canals. The participant's left has prop cerumen. Increased awareness and physical examination of the ear, as early detection can improve ear health and prevent ear injury.
Skrining Kadar Gula Darah Puasa dalam Upaya Pencegahan Neuropati Diabetik pada Kelompok Usia Lanjut Sim, Alfred Sutrisno; Santoso, Alexander Halim; Kusuma, Kanaya Fide; Putra, Muhammad Dzakwan Dwi; Destra, Edwin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2024): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v6i4.600

Abstract

Neuropati diabetik merupakan komplikasi kronis yang sering dialami oleh individu dengan diabetes, terutama pada kelompok usia lanjut, dan disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi. Edukasi dan skrining gula darah puasa menjadi langkah preventif yang penting untuk mengurangi risiko neuropati. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk melaksanakan edukasi dan skrining gula darah puasa pada lansia. Edukasi mencakup pengenalan faktor risiko neuropati diabetik, penerapan pola hidup sehat, dan deteksi dini melalui skrining gula darah. Hasil: Kegiatan ini melibatkan peserta usia lanjut yang mengikuti sesi edukasi dan pemeriksaan gula darah puasa. Sebagian besar peserta memahami pentingnya menjaga kadar gula darah sebagai upaya pencegahan neuropati. Hasil skrining menunjukkan bahwa edukasi kesehatan terkait gula darah puasa berperan penting dalam meningkatkan kesadaran lansia akan pentingnya pengelolaan glukosa darah. Skrining yang dikombinasikan dengan edukasi memberikan pengetahuan yang mendalam dan mendorong gaya hidup sehat pada kelompok ini. Skrining kadar gula darah puasa efektif dalam mendeteksi risiko neuropati diabetik serta meningkatkan pemahaman lansia tentang pentingnya kontrol gula darah sebagai upaya preventif.
KORELASI DISMENORE PRIMER DAN USIA MENSTRUASI PERTAMA PADA MAHASISWI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA Kusuma, Kanaya Fide; Susanto, Ricky
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27432

Abstract

Dismenore berasal dari bahasa Yunani yang berarti nyeri saat terjadinya menstruasi.(Nagy et al., 2023) Prevalensi dismenore bervariasi pada wanita.(Nagy et al., 2023) Dismenore memiliki pengaruh yang berarti terhadap kualitas hidup wanita, dimana dismenore dapat membuat kualitas hidup menurun.(Nagy et al., 2023) Menarche merupakan usia pertama kali seseorang mengalami menstruasi.(Lacroix et al., 2023) Beberapa penelitian menyebutkan usia menarche yang lebih awal menjadi salah satu faktor risiko terjadinya dismenore.(Nagy et al., 2023) Masalah utama yang ingin diketahui berupa keterkaitan antara hubungan dismenore primer dan usia menarche yang belum diketahui, oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat menjawab hubungan antara dismenore primer dan usia menarche. Desain penelitian yang digunakan adalah cross – sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah mahasiswi di Universitas Tarumanagara pada Fakultas Kedokteran dan untuk sampelnya adalah mereka yang memenuhi kriteria inklusi. Metode sampling penelitian ini menggunakan random sampling. Variabel bebas adalah usia menarche dan variabel terikatnya adalah dismenore primer. Penelitian ini menggunakan google form untuk pengumpulan datanya dan menggunakan uji chi-square untuk analisis datanya. Dari total 170 mahasiswa, terdapat 125 mahasiswi yang mengalami nyeri saat menstruasi dan 45 tidak mengalami nyeri. Pada 125 mahasiswa yang mengalami nyeri tersebut 39 orang diantaranya mengalami usia menstruasi lebih awal yaitu sebelum 12 tahun, dan sisanya yaitu 86 mahasiswi usia menarche pertamanya pada usia 12 – 14 tahun. Terdapat hubungan antara nyeri saat menstruasi dengan usia menarche pertama kali dengan p – value 0,043.