Ridwan Tobuku
Program Studi Budifaya Perairan, Fakultas Peternakan Kelautan Dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IDENTIFIKASI PARASIT IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TRADISIONAL DI TAMBAK DESA BADARAI, KLETEK DAN SUAI KABUPATEN MALAKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Yulianus Seran; Yuliana Salosso; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Aquatik
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.442 KB)

Abstract

This research aims to measure the prevalence, intensity and species of parasite that infected Milk fish that cultured in traditional fishpond in Malaka Regency, Province of East Nusa Tenggara (NTT). Ten individuals of Milk fish sample had taken from each traditional tambak of Badarai village, Kletek Village and Suai Village. The identification of parasite used microscope. The result showed that there were two species of parasites found namely Actinocleidus sp and Gyrodactilus sp, class of ectoparasite. Prevalence percentage of Actinocleidus sp from sample of Badarai’s fishpond is 30% and Gyrodactilus sp 10%, there were not parasite found for fishpond of kletek and Suai villages therefore the prevalence percentage is 0%. Intensity percentage of Actinocleidus sp is 3 ind/fish and Gyrodactilus sp 2 ind/fish for Badarai’s fishpond.Whereas prevalence percentage is 0% for tambak of Suai and Kletek Villages. Keywords: Identification, parasite, Milk Fish, prevalence, intensity.
Pertumbuhan Caulerpa recemosa yang dibudidayakan pada Kedalaman yang Berbeda dengan Metode Long Line Menggunakan Sistem Kantong Jaring di Perairan Semau Kabupaten Kupang. Filomena Da Conceicao; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Aquatik Edisi Oktober 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.931 KB)

Abstract

– Caulerpa racemosa merupakan salah satu jenis rumputlautyangcukup potensial untuk dibudidayakan karena telah dikenal dan digemari oleh sebagian masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui Perbedaan Berat Bibit Rumput Laut C. racemossa Terhadap Pertumbuhan dan Uji kandungan Nutrisi. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan mulai pada tanggal 12 juni 2019-12agustus 2019 diperairan Semau Hansisi Kabupaten Kupang.Pelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dengan masing-masing 4 kali ulangan,Data di Analisis dalam model menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA), dan untuk mengetahui perlakuan yang memberikan hasil terbaik digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Hasilpenelitianmenunjukkan laju pertumbuhan spesifik (SGR) pada perlakuan A, (4,26 %g/hari), B, (3,69 %g/hari) dan C,(3,34 %g/hari) Berdasarkan data pertumbuhan mutlakpada perlakuan A 245,5g, perlakuan B 190,0g dan perlakuan C 149,9g. Hasil uji pada kandungan nutrisi C. racemossa memiliki protein sebesar 10,390, lemak sebesar 3,072, serat sebesar 10,057 dan karbonhidrat sebesar 32,092. Kandungan serat pada C. racemossa tidak setinggi pada jenis rumput laut lainnya Kata Kunci : Caulerpa racemosa, kandungan nutrisi, pertumbuhan
Pengaruh pemberian pakan berbasis lamun (Enhalus acoroides) terhadap daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva bulu babi (Tripneustes gratilla) Yoseph Ch. I Meni; Agnette Tjendanawangi; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.09 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan, di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana, Kupang. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh persentase tepung lamun (Enhalus acoroides) terhadap daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva bulu babi (Tripneustes gratilla) dan untuk mengetahui persentase penggunaan lamun yang optimal sehingga menghasilkan daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva bulu babi (Tripneustes gratilla) yang tinggi. Lamun (Enhalus acoroides) mengandung karotenoid yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin A yang dapat berperan sebagai anioksidan dan peningkatan immunostimulan sehingga melindungi embrio dari kematian jaringan agar embrio dapat berkembang dengan bai dan menghasilkan daya tetas telur dan kelangsungan hidup larva yang tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dosis lamun (Enhalus acoroides) yang berbeda yaitu 10%, 20% dan 30%. Bulu babi dipelihara dengan kepadatan 10 ekor pada setiap aquarium dengan berat 50-60 gram, Setiap hari bulubabi diberi pakan dengan dosis 5% dari bobot tubuh sampai TKG IV. Hasil penelitian menunjukan dosis yang optimal yaitu 20% dengan hasil daya tetas telur sebanyak 9,47% dan kelangsungan hidup larva sebesar 47,06%. Hasil ANOVA menunjukkan perlakuan dosis lamun (Enhalus acoroides) yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap derajat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva. Kata kunci: Bulu babi (Tripneustes gratilla), Lamun (Enhalus acoroides), TKG IV.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Vibrio harveyi yang Menginfeksi Ikan Bandeng (Chanos chanos) pada Tambak di Desa Timor Tengah Utara Antonius Klau; Yuliana Salosso; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 4 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.341 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v4i2.5783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Vibrio harveyi, apa saja ciri-ciri bakteri Vibrio harveyi, dan berapa nilai prevalensi serangan Vibrio harveyi pada ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibudidayakan di Desa Motadik (Timor Tengah Utara), Desa Silawan (Belu), dan Desa Lakekun (Malaka). Pengamatan dilakukan selama 1 bulan di Laboratorium Badan Karantina Ikan Pengawasan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dan konvensional. Selanjutnya dilakukan isolasi bakteri, pengamatan morfologi, kultur murni kemudian dilakukan uji biokimia antara lain, uji-Katatase, uji-Gram, uji-Oksidase, uji-TSIA, uji-O/F, uji-Motilitas dan Indole, uji -Lisin dekarboksilase, uji-Ornithin dekarboksilase, Voges Uji Proskauer (Uji VP), Uji-Gelatin, Uji-Karbohidrat, Uji-Pertumbuhan TSA, Uji-Pertumbuhan 40°C, dan Uji-Swarming. Proses identifikasi bakteri V. harveyi menerapkan metode yang dikerjakan Austin dan Austin (2007) dan Bergey (1994). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan uji positif terinfeksi bakteri V. harveyi dengan nilai prevalensi serangan 100%. KataKunci: Identifikasi, Isolasi, Uji-Mikrobiologi Ikan Bandeng (Chanos Chanos)
PENGUNAAN TEPUNG WORTEL, Daucus carota DALAM PAKAN KOMERSIAL UNTUK MENINGKATKAN KECERAHAN WARNA DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BADUT (Amphiprion percula) Yecika Agustina Bani; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.92 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v5i1.6668

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung wortel dalam pakan buatan dan dosis yang tepat untuk meningkatkan kecerahan warna dan kelangsungan hidup ikan badut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Terdiri dari perlakuan kontrol (tanpa penambahan tepung wortel) Perlakuan A (pakan komersial + 5% tepung wortel), Perlakuan B (pakan komersial + 10% tepung wortel) dan Perlakuan C (pakan komersial + 15% tepung wortel). Paratemer yang diamati dalam penelitian ini berupa kualitas warna, berat mutlak dan kelulushidupan ikan badut. Data yang diperoleh selama penelitian berupa berat mutlak dan kelulushidupan dianalisis menggunakan ANOVA sedangkan untuk kecerahan warna hanya dihitung nilai rata - rata. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung wortel dengan dosis yang berbeda dalam pakan dapat meningkatkan kecerahan warna ikan badut. Peningkatan tertinggi selama 50 hari perlakuan terdapat pada perlakuan C dengan penambahan 15% tepung wortel dalam pakan komersial yang menghasilkan kualitas warna 8,7%, berat mutlak 4,0 gram dan kelulushidupan 93%. ANOVA berat mutlak menunjukan adanya perbedaan nyata antar perlakuan sedangkan ANOVA kelulushidupan ikan badut menunjukan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan. Kata kunci : Ikan badut, tepung wortel, kecerahan warna, kelangsungan hidup
Pengaruh Pemberian Pakan Berbasis Ratio Karbohidrat dan Lemak Terhadap Kadar Lemak Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Ridwan Tobuku
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 2 (2021): April 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.755

Abstract

Riset ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh rasio karbohidrat dan lemak pakan terhadap laju pertumbuhan tinggi dan kadar lemak daging terendah ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Ikan uji yang digunakan adalah juvenil ikan patin dengan bobot awal 16,1±0,5 g dan dipelihara dalam akuarium dengan volume air 60 liter selama 60 hari. Pemberian pakan uji secara at satiation, dan pakan diformulasikan mengandung karbohidrat dan lemak dengan rasio 1, 2, 3 atau 4. Hasil uji prosimat diketahui pakan uji mengandung lemak berkisar antara 7,6% sampai 16,9% dan karbohidrat 16 sampai 31%. Protein pakan dibuat sama atau isoprotein yaitu 36%, sama untuk semua pakan perlakuan.Hasil riset pengaruh ratio karbohidrat terhadap lemak memperlihatkan bahwa ikan yang diberi pakan rasio karbohidrat terhadap lemak 3 menghasilkan nilai retensi protein tertinggi yaitu 47,06%, konversi pakan terendah (1,13) dan laju pertumbuhan tertinggi (4,33%). Kinerja pertumbuhan terbaik ketika ikan patin, P. Hypophthalmus diberi pakan uji rasio karbohidrat/lemak 3 (mengandung 32.51% karbohidrat dan 10.89% lemak).Kata kunci : Ratio lemak karbihidat, Lemak Daging, Pangasius Hypophthalmus