p-Index From 2020 - 2025
1.953
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Aquatik
Marcelien Dj Ratoe Oedjoe
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Studi Kondisi Bio-Fisik Habitat Peneluran Penyu di Pantai Keppo dan Dahi Ae Desa Eilogo Kecamatan Liae Kabupaten Sabu Raijua Simon Sulumasi; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Ismawan Tallo
Jurnal Akuatik Vol 3 No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.681 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi Bio-Fisik pantai peneluran penyu yang dilaksanakan di pantai Dahi Ae dan Pantai Keppo di desa Eilogo, kecamatan Liae, kabupaten Sabu Raijua, penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari awal Januari hingga akhir Februari 2017, penelitian ini menggunakan metode observasi dan pengukuran di 8 stasiun di pantai Dahi Ae dan Keppo, hal-hal yang diamati serta di ukur adalah; elevasi pantai, Lebarpantai, identifikasi vegetasi, Ancaman Predator terhadap sarang penyu, Tingkah Laku Penyu Saat Pendaratan dan Bersarang, dan Kerentanan Pantai Terhadap Kenaikan Level Permukaan Laut (SLR), hasil menunjukan bahwa ratarata elevasi di pantai Dahi Ae dan keppo adalah 14.680, rata-rata lebar pantai adalah 2.29 m, Terdapat tiga jenis tumbuhan yang mendominasi di zona vegetasi pantai Keppo dan Dahi Ae yaitu rumput lari atau rumput lakai (Spinifex squarosus), pandan laut (Pandanus tectorius), dan lontar (Borrasus flabelifer) sedangkan predator dominan yang dilihat pada panrtai Dahi Ae dan keppo adalah anjing dan babi, terdapat enam tahapan dari tingkah laku penyu saat akan bersarang di pantai Dari hasil pengamatan yang dilakukan di pantai Keppo dan Dahi Ae maka disimpulkanbahwa kedua pantai tersebut masuk dalam kategori kerentanan sedang. Kata Kunci: Bio-fisik, habitat, penyu, pantai Dahi ae dan keppo.
PEMANFAATAN BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PAKAN DALAM BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos chanos, Forsskal) Vidal Cardoso; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Nicodemus Dahoklory
Jurnal Akuatik Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Aquatik Edisi Oktober 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.053 KB)

Abstract

This research have done for three months from 11 march until 8 June 2019 in Suai village, central Malaka distric , regency of Malaka, East Nusa Tenggara province. This research aims to know about effect of feeding local raw materials on the growth milkfish cultivation.This experimental research used a completely random design with four treatments and three replications. The main parameters measured were absolute growth, daily specific growth, survival rate, feed conversion ratio and the efficiency of feed utilization from milkfish. While the supporting parameters measured are temperature, pH dan salinity. Data of absolute growth, daily specific growth, survival rate, feed conversion ratio and feed utilization efficiency of milkfish logs were analyzed using ANOVA variance analysis and continued with the Smallest Real Difference Test (SRD). Whereas the water quality was analysed descriptively based on the teble. The results showednthat the growth of milkfish ranged between 43,70 – 40,24 g, daily specific growth 1,82 – 1,70, survival rate of milkfish 100%, FCR ranged between 1,82 – 2,19, feed conversion ranged between 54,03% - 51,76%, temperature ranged between 28 – 3 0C, pH ranged between 7,7 – 9,2, salinity ranged between 29 – 30 ppt. Based on the result of the research, can be concluded that the exploiting of local raw materials can affect (Chanos chanos, forsskal). Key Words : Local Raw Materials, Fish Feed, Milkfish
Pengaruh Umur Bibit 25 Hari Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Maria Moi Daa; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Felix Rebhung
Jurnal Akuatik Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Aquatik Edisi Oktober 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.587 KB)

Abstract

This research has been carried out in Batobao Waters, Tesabela District, West Kupang District, Kupang Regency and the Laboratory of the Faculty of Marine Affairs and Fisheries as well as the Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, University of Nusa Cendana, Kupang from November 2019 to January 2020. The purpose of this study is to determine the effect of 25 days of seedlings on the growth and content of Khappapycus alvarezii carrageenan. Research on Khappapycus alvarezii seaweed cultivated using the long line method, namely with two treatments: A seed from Nature, treatment B 25 days old seedlings. Growth data obtained from the research were analyzed using paired samples t-test analysis. The results of this study indicated the effect of 25 days seed treatment on the growth and content of Khappapycus alvarezii carrageenan. The highest absolute growth was found in treatment B (25 days) which was 251 grams, and the lowest was in treatment A (natural) at 221.4 grams. While the carrageenan content showed a significant effect, namely the highest in treatment B (45%) followed by treatment A (20.6%). Based on these results it can be concluded that there is an effect of the age of the nursery on the growth and content of Khappapycus alvarezii carrageenan. Key words: Khappapycus alvarezii seaweed, growth, carrageenan content.
Pertumbuhan Caulerpa recemosa yang dibudidayakan pada Kedalaman yang Berbeda dengan Metode Long Line Menggunakan Sistem Kantong Jaring di Perairan Semau Kabupaten Kupang. Filomena Da Conceicao; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Ridwan Tobuku
Jurnal Akuatik Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Aquatik Edisi Oktober 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.931 KB)

Abstract

– Caulerpa racemosa merupakan salah satu jenis rumputlautyangcukup potensial untuk dibudidayakan karena telah dikenal dan digemari oleh sebagian masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui Perbedaan Berat Bibit Rumput Laut C. racemossa Terhadap Pertumbuhan dan Uji kandungan Nutrisi. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan mulai pada tanggal 12 juni 2019-12agustus 2019 diperairan Semau Hansisi Kabupaten Kupang.Pelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dengan masing-masing 4 kali ulangan,Data di Analisis dalam model menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA), dan untuk mengetahui perlakuan yang memberikan hasil terbaik digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Hasilpenelitianmenunjukkan laju pertumbuhan spesifik (SGR) pada perlakuan A, (4,26 %g/hari), B, (3,69 %g/hari) dan C,(3,34 %g/hari) Berdasarkan data pertumbuhan mutlakpada perlakuan A 245,5g, perlakuan B 190,0g dan perlakuan C 149,9g. Hasil uji pada kandungan nutrisi C. racemossa memiliki protein sebesar 10,390, lemak sebesar 3,072, serat sebesar 10,057 dan karbonhidrat sebesar 32,092. Kandungan serat pada C. racemossa tidak setinggi pada jenis rumput laut lainnya Kata Kunci : Caulerpa racemosa, kandungan nutrisi, pertumbuhan
PENGARUH MEDIA PADA PROSES PENGANGKUTAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii Indri Yohanes; Sunadji Sunadji; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe
Jurnal Akuatik Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Aquatik Edisi Oktober 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.848 KB)

Abstract

Seaweed is a macroalga that is found in all the world’scoastal acosystems, with avital role in maintaining biodiversity in coastal environments. Kelpis a low-level plant that cannot be differentiated between the root, the stem, and leaf, all the parts being called thullus. Seawed also has many uses as a producer of agar, alginate, and doub. Thr study is conducted for 60 days in the Agricultural waters of the village Batubao, kec. Kupang Barat, Kab Kupang, and by the Lab of marine collage and chemical loboratory of the agriculture department, Nusa Cendana University. The purpose of research is to know the effects of a different media on the growth of the seaweed seed Kappahycus alvarezii, as well as to the growing diversity and proksimat of Kappaphycus alvarezii. Experimental methods with 3 treatments and 3 deuteronomy. Data obtained are treated using a veriatal anova analysis. The study uses a different medium of treatment A (sawdust), treatment B (Straw), treatment C (ice cube). Reseach shows that the media used has definite on the growth and trexity of the proccylic content. This is seen is treatment A (Sawdust) giving an average lowest growth of 195.69 g, and B (straw) and C (ice cube) treatment 0f 330,54 g. the heig percentage of the doubt is antributted to C treatment 37,5%. Wheraes B treatment at 32,5%, whereas treatment at 30,2% and 65% of proccympichs from dry materials at 61,51% were given preasentations of raw protein contant, raw fats, carbohidratates,nitrogen free mater 34,285%, 4,636%, 1,4469%, 28,180%, 28,180%. Keywords: Seaweed, Growth, carrageenan, Kappaphycus alvarezii
Beberapa aspek reproduksi ikan nipi (Hemiramphus sp); suatu studi pendahuluan tentang berkurangnya populasi ikan nipi di Propinsi NTT Yulianus Linggi; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Agnette Tjendanawangi
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.091 KB)

Abstract

Ikan nipi (Hemiramphus sp) adalah ikan yang tergolong cukup populer bagi masyarakat NTT karena harganya murah dan rasanya cukup gurih. Beberapa tahun belakangan kelimpahan ikan nipi di pasar-pasar tradisional di wilayah NTT mulai berkurang, namun belum ada laporan ilmiah mengenai penyebab berkurangnya populasi ikan nipi tersebut. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan tentang berkurangnya populasi ikan nipi yang tertangkap di perairan-perairan NTT. Penelitian diawali dengan studi aspek reproduksi karena ikan nipi merupakan ikan musiman yang diduga melakukan ruaya ke perairan dangkal untuk melakukan pemijahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui beberapa aspek reproduksi yang berhubungan dengan terjadinya ruaya yang mempengaruhi musim penangkapan. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil tangkapan nelayan secara acak di beberapa lokasi kemudian mengamati morfometrik seperti panjang (mm), bobot (gram), TKG, kondisi gonad dan oosit. Hasil penelitian menunjukkan ukuran ikan nipi yang ditangkap di Perairan NTT yakni: panjang 148 – 220 mm dan berat 48,9 – 81,7 g. Individu terkecil yang sudah matang (tingkat IV) adalah 169 mm (berat 48,9 gram) dan, TKG terendah adalah tingkat II. Jumlah ikan nipi yang matang pada bulan Agustus rata-rata sebesar 58,08% dan terendah pada Bulan oktober yakni rata-rata 5,56 %. Pada bulan Juni jumlah ikan yang belum matang rata-rata pada tingkat II sebesar 35%, tingkat III sebesar 41,83% dan terus menurun hinggga pada bulan September tersisa 3,21 %. Sedang Jumlah ikan yang telah salin (tingkat V) mencapai puncak (52,71%) pada bulan September. Setelah pertengahan Oktober tidak ditemukan lagi ikan nipi di pasaran yang menandakan ikan nipi telah kembali ke habitat semula. Disimpulkan bahwa ikan nipi yang tertangkap di Perairan NTT sedang melakukan ruaya reproduksi yang memijah pada Bulan Agustus hingga September. Kata Kunci: Hemiramphus, musim-memijah, ruaya.
Uji coba pemberian ikan rucah sebagai pakan terhadap pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos) Maria Graselita Bilin; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Yulianus Linggi
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.723 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan bandeng yang diberikan ikan rucah sebagai pakan tambahan. Penelitian ini telah dilaksanakan selama dua bulan sejak Desember – Januari bertempat di BBIP Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, penelitian ini menggunakan rancanan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan yakni, perlakuan A hanya menggunakan pelet, perlakuan B hanya menggunakan pakan rucah dan perlakuan C menggunakan pelet dan pakan rucah, hasil menunjukkan bahwa berat mutlak tiap perlakuan yang tertinggi terdapat pada perlakuan C dengan berat rata-rata 62,79 gr, kemudian diikuti oleh perlakuan B dengan berat mutlak rata-rata adalah 54,77gr dan bobot terendah terdapat pada perlakuan A dengan berat mutlak rata-rata 50,43, hasil sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan pemberian rucah sebagai pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan ikan bandeng. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT), menunjukan bahwa perlakuan C berbeda nyata terhadap semua perlakuan tetapi antara perlakuan A dengan B berbeda tidak nyata. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dari ketiga perlakuan tersebut yang paling optimal adalah perlakuan C yakni perlakuan pemberian pakan rucah yang dikombinasikan dengan pelet komersil. Kata Kunci : Ikan Bandeng, Laju Pertumbuhan, Pakan Rucah
Perbandingan penggunaan bibit F2 umur 15 hari dan 21 hari terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma ottonii di Perairan Batubao, Teluk Kupang Asmiati Asmiati; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Sunadji Sunadji
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.301 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, di Perairan Pantai Batubao, Desa Tesabela. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut Euchema cottonii dengan menggunakan umur bibit yang berbeda. Bibit rumput laut Euchema cottonii diambil dari alam yang memiliki banyak tallus. Bibit rumput laut kemudian dipelihara selama 21 hari dan 15 hari untuk menghasilkan bibit F1. Kemudian rumput laut dipetik dan dipelihara lagi selama 21 hari dan 15 hari untuk menghasil bibit F2. Bibit F2 kemudian dipelihara selama 45 hari untuk mengetahui laju pertumbuhan dari bibit rumput laut yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan laju pertumbuhan bibit F2 umur 21 hari adalah 372,86 g dan laju pertumbuhan bibit umur 15 hari adalah 271,2 g. Bibit F2 umur 21 hari laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii lebih tinggi dari bibit F2 umur 15 hari.
Pemberian Pakan Berbasis Batang Pisang Dengan Proses Fermentasi Untuk Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Adriansyah Adriansyah; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Agnette Tjendanawangi
Jurnal Akuatik Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.063 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v5i1.6541

Abstract

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan konsumsi yang populasinya tersebar di seluruh Indoensia. Kebutuhan bandeng cenderung meningkat untuk ekspor yang merupakan peluang usaha positif dengan keuntungan yang tinggi dari pada permintaan konsumen lokal. Namun dewasa ini, kebutuhan ikan bandeng masih mengandalkan penangkapan dari alam. Hal ini tentunya akan mengakibatkan penurunan populasi ikan bandeng di alam. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya perbaikan populasi ikan bandeng serta pemenuhan permintaan pasar dengan adanya kegiatan budidaya ikan bandeng. Pakan merupakan salah satu faktor utama dalam keberhasilan suatu kegiatan budidaya. Biaya pakan yang semakin tinggi mengharuskan pembudidaya menemukan alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan bahan alternatif berupa batang pisang untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (7 hari fermentasi), perlakuan B (14 hari fermentasi), dan perlakuan C (21 hari fermentasi). Hasil penelitian menunjukan lama waktu fermentasi 21 hari memberikan hasil terbaik dalam pertumbuhan mutlak (25,71 gr), FCR (4,27), efisiensi pakan (23,36%). Sedangkan kelulushidupan semua perlakuan memiliki nilai 100% yang artinya tidak ada ikan bandeng yang mati selama pemeliharaan. Kata kunci: Ikan Bandeng (Chanos chanos), Batang Pisang, EM4 (Effective Microorganism 4)
Pengaruh Musim Pancaroba Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Pada Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Elisabeth AD Wangge; Marcelien Dj Ratoe Oedjoe; Sunadji Sunadji
Jurnal Akuatik Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.122 KB) | DOI: 10.1007/aquatik.v5i1.6544

Abstract

alvarezii merupakan rumput laut penghasil kappa karaginan yakni senyawa polisakarida yang umumnya dimanfaatkan dalam industri pangan, farmasi, kosmetik, tekstil dan biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musim pancaroba terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan serta kandungan proksimat dari rumput laut K. alvarezii. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 45 hari terhitung dari bulan maret hingga bulan mei 2020 pada musim pancaroba di Perairan Batubao, Desa Tesabela Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Rumput laut K. alvarezii dibudidaya degan meggunakan metode long line dan uji karagenan di Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Kupang. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data pertumbuhan harian, pertumbuhan mutlak, serta kualitas air kemudian dinalisis secara deskriptif disertai dengan tabel. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh terhadap pertumbuhan mutlak rumput laut yang dibudidaya pada musim pancaroba yaitu sebesar 72,3 gram. Sedangkan, laju pertumbuhan harian rumput laut K. alvarezii yang dibudidaya pada musim pancaroba yaitu berkisar antara 0,48-1,6 gr%/hari. Nilai suhu pada musim pancaroba berkisar antara 24-33 0C, salinitas 27-34 ppt, pH6,8-7,4, kecepatan arus 0,16-0,20 cm/detik dan gelombang 0,25-5 m. Hasil analisis kandungan karaginan rumput laut yang diperoleh sebesar 13,3 %. Sedangkan hasil analisis kandungan proksimat rumput laut yang dibudidaya pada musim pancaroba diperoleh kadar protein 4,408 %, kadar lemak 0,887 %, serat kasar 4,000 % dan karbohidrat sebesar 29,58 % Kata Kunci : Kappaphycuz alvarezii, Pertumbuhan, karaginan, kadar protein, kadar lemak, serat kasar dan karbohidrat.