M Rais Salim
Universitas Pasifik (UNIPAS)Morotai

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR SERIPADA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 DARUBA KABUPATEN PULAU MOROTAI M Rais Salim; Ledy Yanti Lessy
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 3 No 5 (2019): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Mei
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.419 KB)

Abstract

Tujuan pengajaran bahasa adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Salah satu kemampuan siswa yang mendasar adalah kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa tulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas III SD Negeri I Daruba Pulau Morotai peneliti menggunakan media gambar seri sebagai sarana untuk membantu siswa dalam menyampaikan gagasannya. Pada saat proses belajar mengajar menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan menulis karangan, dapat dilihat dari hasil tes keterampilan menulis karangan. Hal tersebut terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar mencapai 54,70 dengan presentase tuntas belajar klasikal 20,58% nilai rata-rata siklus II meningkat menjadi 80,58. Presentase klasikal l pun meningkat menjadi 88.24%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas III SD Negeri 1 Daruba.
PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD GMIH L.O.C KABUPATEN PULAU MOROTAI M Rais Salim
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 3 No 7 (2019): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.334 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan pada siswa kelas III SD GMIH L.O.C, dengan jumlah keseluruhan 16 siswa yang terdiri dari 9 perempuan dan 7 laki-laki. Sementara guru yang membantu menjadi observer selama melakukan penelitian ini adalah wali kelas III SD GMIH L.O.C. Hasil penelitian pada siklus I, siswa yang tuntas berjumlah 5 orang (31,25%) dari jumlah keseluruhan (16 siswa), sementara 11 siswa (68,75%) belum berhasil. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar sebesar (65%), sehingga siswa yang berhasil pada siklus II berjumlah 13 siswa (81,25%) dan yang belum berhasil 3 siswa (18,75%). Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode story telling dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan materi “Menulis Karangan Bebas”.
IMPLEMENTASI NILAI BUDAYA LOKAL DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SMP DI KABUPATEN PULAU MOROTAI M Rais Salim; Julia Ismail
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 3 No 11 (2019): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi November
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.893 KB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah proses implementasi nilai budaya lokal dalam penguatan pendidikan karakter siswa SMP di Kabupaten Pulau Morotai.Analisis data digunakan adalah penelitian kualitatif yang dilakukan pada 5 SMP di 5 Kacamatan Kabupaten Pulau Morotai. Data penelitian yang berupa kata-kata, tulisan-tulisan atau dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian yang diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan atau Narasumber yaitu kepalah sekolah, guru, staf, orang tua dan siswa. Model intraktif adalah teknik analisis yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian dalam proses pembelajaran selalu mengkombinasikan nilai budaya lokal dalam pendidikan karakter, sebagai siswa harus mampu mengenal budaya dan bahasa daerahnya. Untuk memetik nilai budaya lokal adalah saling menghormati dan menghargai sesama manusia, budaya berkata jujur, bertanggung jawab pada diri sendiri, dan yang paling penting yaitu budaya malu.