Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EFEKTIVITAS SEED TAPE DAUN PANDAN LAUT (PANDANUS TECTORIUS) TERHADAP DAYA TUMBUH PAKCOY DAN CAISIM Agustin, Heny; Sudiarjo, Denia Faizi
AGRITROP Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.045 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i1.2187

Abstract

Salah satu teknologi untuk meningkatkan efektivitas penanaman benih berukuran kecil adalah dengan menggunakan seed tape. seed tape ini umumnya terbuat dari gelatin, serat, kaca-kertas (cellophane) atau lapisan larut dalam air. Daun pandan mengandung 83-88% serat, tetapi belum banyak dimanfaatkan sehingga dapat menjadi alternatif dalam pembuatan seed tape. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi , Universitas trilogi mulai Juli-Desember 2018. Bahan yang digunakan adalah 100-150cm daun pandan laut yang diperoleh dari pantai Binuangeun Lebak-Banten. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL). Faktor pertama adalah jenis seed tape yang tanpa seed tape /penyemaian langsung (S0), seed tape daun pandan laut (S1), dan tisu pita seed tape (S2). Faktor kedua adalah lapisan tapioka yang terdiri dari dua level, yaitu tanpa coating (-) dan dengan coating tapioka (+). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pertumbuhan awal tanaman, pengobatan seed tape yang diberikan tidak berpengaruh pada indeks vigor, daya tumbuh  dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Namun, ini menunjukkan efek yang signifikan dari 18% pada daya pertumbuhan dan 2,58% KN/etmal pada kecepatan pertumbuhan tanaman. Pada fase vegetatif, perlakuan seed tape berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun Pakchoi sampai pengamatan minggu ketiga, tapi tidak mempengaruhi pada pengamatan akhir. Adapun untuk tahap produksi tanaman, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar dan berat kering akar tetapi tidakberpengaruh pada berat basah tanaman. Sementara itu, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar tetapi tidak berpengaruh pada berat kering akar dan berat basah tanaman caisim.
PENGOLAHAN CITRA UNTUK PENGHITUNGAN LUAS DAUN KALE Annisa Nur Ichniarsyah; Heny Agustin
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2780.366 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.275

Abstract

Luas daun merupakan salah satu peubah untuk mengukur pertumbuhan vegetatif tanaman kale. Penghitungan luas daun secara manual dilakukan dengan metode millimeter block, gravimetri, maupun regresi. Penghitungan yang lebih canggih dapat dilakukan menggunakan Leaf Area Meter seperti LICOR 3000C (LI-3000C) yang dapat digunakan di lapangan. Akan tetapi, pengukuran menggunakan LI-3000C pada kale hijau dan kale ungu menghadapi beberapa kendala antara lain lebar daun kale yang melebihi lebar alat, bentuk daun kale ungu yang keriting menyulitkan penghitungan yang akurat, dan tingkat kemahiran pengguna alat. Oleh karena itu, pengukuran luas daun dengan cara lain perlu dikembangkan yaitu dengan pengolahan citra (image processing) menggunakan Visual Basic. Pengambilan citra daun dilakukan menggunakan kamera web eksternal yang diletakkan pada dudukan dengan ketinggian tertentu. Citra yang diperoleh kemudian diolah menggunakan aplikasi Visual Studio. Kale hijau dan kale ungu diambil citra daunnya dan kemudian diukur luasannya.  Hasil pengolahan citra dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan metode manual millimeter block dan  pembacaan luas daun menggunakan Licor.  Koefisien determinasi pengukuran luas daun menggunakan Licor dan  pengolahan citra pada kale  hijau dan kale ungu  berturut-turut sebesar 0.882 dan 0.547. Sedangkan koefisien determinasi pengukuran luas daun menggunakan pengolahan citra dan manual pada kale  hijau dan kale ungu  berturut-turut sebesar 0.790 dan 0.793. Penggunaan Licor untuk penghitungan luas daun kale ungu menunjukkan hasil yang paling rendah karena bentuk daun kale ungu yang keriting dan  lebar daun seringkali lebih besar daripada lebar alat.
PENGEMBANGAN BANK SAMPAH TERKOMPUTERISASI DI DESA CIBITUNG WETAN, BOGOR Heny Agustin; Rudi Setiawan; Annisa kartika puspitasari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i2.24771

Abstract

Pengenalan bank sampah di Desa Cibitung Wetan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah disosialisasikan pada tahun 2018 silam melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trilogi. Hal ini didasari karena menumpuknya sampah di desa tersebut akibat enggannya masyarakat mengeluarkan uang setiap bulan untuk pengangkutan sampah dari dinas kebersihan. Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Kementrian Ristekdikti sejak Maret-November 2019. Hadirnya Universitas Trilogi dalam pemberdayaan masyarakat adalah untuk memperkuat kepengurusan Bank Sampah ‘Seroja Kahuripan’ sehingga memiliki struktur dan pembagian kerja yang lebih jelas, jumlah nasabah bank sampah yang meningkat hingga 57 orang, posko penimbangan bank sampah dengan berbagai alat pendukungnya serta penghasilan tambahan sekitar >200.000-300.000/tahun/orang. Peningkatan keterampilan anggota bank sampah dirasakan melalui berbagai pelatihan yang telah dilakukan seperti: pemilahan sampah organik dan anorganik, pelatihan pembuatan kompos padat dan cair, pelatihan pengolahan limbah anorganik khususnya pemanfaatan botol beling dan plastik kresek, pelatihan pembuatan kemasan produk olahan, pemanfaatan limbah organik dengan penanaman kebun sayur bergizi serta manajerial bank sampah secara manual dan digitalisasi melalui software. Penggunaan teknologi hasil hilirisasi riset melalui aplikasi bank sampah secara komputerisasi memudahkan dalam melakukan administrasi bank sampah yang rutin dilakukan setiap dua minggu sekali. Hasil angket kepuasan mitra menunjukkan bahwa responden bank sampah sangat puas akan aplikasi ini karena dapat membantu berbagai kendala mulai dari proses pencatatan transaksi, penimbangan sampah, kesalahan dalam penginputan data hasil timbangan hingga menghindari terjadinya kecurigaan antara petugas dan nasabah. The introduction of waste bank in Cibitung Wetan Village, Bogor, West Java, had been socialized in 2018 through Community Service Program (KKN) of Trilogi University. This was based on the loaded waste in the village because people do not want to pay the fee for transporting waste from Sanitation Service (Dinas Kebersihan) every month. This devotion was budgeted by Ministry of Research, Technology and Higher Education (Ristekdikti) from March - October 2019. The existence of Trilogi University in public empowerment strengthened the stewardship of Bank Sampah Seroja Kahuripan (Waste Bank of Seroja Kahuripan) which now has well-organized stewardship with clearer division, the total of the group member was 57 people, weighing post of the waste bank with various supporting tools and additional income around >200.000-300.000/year/person. The skill development of the members was seen through the various training which had been done, such as: sorting organic & anorganic waste, training in making solid & liquid compost, training in processing anorganic waste, especially the utilization of glass bottles & plastic bags, training in producing the packaging of processed products, the utilization of organic waste by planting nutritious vegetables in a garden and managing waste bank manually & digitalization in software. The use of technology of the final result of the research through waste bank application digitally eased in regular administrating of waste bank twice a week. The result of customers satisfaction questionnaire showed that the organizers of the waste bank were very satisfied to this application because it could help many problems.
Penanaman Hidroponik dan Olahannya Sebagai Pencegahan Berat Badan Kurang di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan, Bogor Heny Agustin; Indri Indrawan
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.3.237-246

Abstract

Trilogi University with the community ‘Kampung Ramah Lingkungan’ (KRL) Seroja Kahuripan have conducted underweight prevention services in Cibitung Wetan Village, Pamijahan, Bogor. This service activity aims to educate importance of nutritious food, train in creating greenhouses and hydroponic installations, cultivate vegetable crops and their processing to increase the food value as prevention of underweight. The method was carried out in several stages: 1) The preparation and coordination; 2) Implementation; and 3) monitoring and evaluation. Based on the data, it was known that 13,69% of children aged 0–23 months are observed with underweight with body weight far below the standard and 34,44% of children are approaching as underweight. Efforts to prevent underweight were carried out by strengthening the identity of partners, the construction of greenhouse and hydroponic installation as well as training in vegetable cultivation carried out by the team so that partners can be independent in providing nutritious food. The yields of vegetables and their processed products in form of nuggets and jerky have provided food value added increasement to partners. As a result, increasement in the number of partner members from 15 to 54 people, the formation of a group logo as identity reinforcement, the construction of greenhouse facilities and hydroponic installations series, increasement of partner’s knowledges and skills in hydroponic cultivation and crops processing, and increasement partner’s awareness of underweight issue. The results of partner’s satisfaction questionnaire showed that 85% were very satisfied with the program and they hoped for sustainable and further fostering.
PERTANIAN PERKOTAAN : URGENSI, PERANAN, DAN PRAKTIK TERBAIK Ahmad Rifqi Fauzi; Annisa Nur Ichniarsyah; Heny Agustin
JURNAL AGROTEKNOLOGI Vol 10 No 01 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.66 KB) | DOI: 10.19184/j-agt.v10i01.4339

Abstract

As the cities become more attractive to people, it is predicted that in 2020 there will be around 75% of population live in the cities. The direct effects include the increase of city burden due to the poor, the jobless, and the lack access to food. The answer of the problems above could come from urban farming. A number of studies have cited that urban farming are not only solving the problem of access and food availability but also creating new job opportunities and reduce the poverty. The best practices of urban farming have developed in some countries. The case study in Africa shows that urban farming can supply 15-20% of household needs and increase the income up to 27%. Similar results are also found in Asia, America, and Europe, even though each region faces different challenges and barriers. The success of urban farming reaffirm the important roles of agriculture in improving human’s quality. Urban agriculture in Indonesia have started to develop after economic crisis at 1997 and growing rapidly since 2011 with the emergence of communities gardening in the 33 cities and 9 university. But, the development of urban agriculture in Indonesia have barriers include low levels of community participation, extensive land holdings were small, and the lack of government support.Keywords : best practice, role,urban agriculture, urgency
EFEKTIVITAS SEED TAPE DAUN PANDAN LAUT (PANDANUS TECTORIUS) TERHADAP DAYA TUMBUH PAKCOY DAN CAISIM Denia Faizi Sudiarjo; Heny Agustin
AGRITROP Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v17i1.2187

Abstract

Salah satu teknologi untuk meningkatkan efektivitas penanaman benih berukuran kecil adalah dengan menggunakan seed tape. seed tape ini umumnya terbuat dari gelatin, serat, kaca-kertas (cellophane) atau lapisan larut dalam air. Daun pandan mengandung 83-88% serat, tetapi belum banyak dimanfaatkan sehingga dapat menjadi alternatif dalam pembuatan seed tape. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroekoteknologi , Universitas trilogi mulai Juli-Desember 2018. Bahan yang digunakan adalah 100-150cm daun pandan laut yang diperoleh dari pantai Binuangeun Lebak-Banten. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL). Faktor pertama adalah jenis seed tape yang tanpa seed tape /penyemaian langsung (S0), seed tape daun pandan laut (S1), dan tisu pita seed tape (S2). Faktor kedua adalah lapisan tapioka yang terdiri dari dua level, yaitu tanpa coating (-) dan dengan coating tapioka (+). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pertumbuhan awal tanaman, pengobatan seed tape yang diberikan tidak berpengaruh pada indeks vigor, daya tumbuh  dan kecepatan pertumbuhan tanaman. Namun, ini menunjukkan efek yang signifikan dari 18% pada daya pertumbuhan dan 2,58% KN/etmal pada kecepatan pertumbuhan tanaman. Pada fase vegetatif, perlakuan seed tape berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun Pakchoi sampai pengamatan minggu ketiga, tapi tidak mempengaruhi pada pengamatan akhir. Adapun untuk tahap produksi tanaman, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar dan berat kering akar tetapi tidakberpengaruh pada berat basah tanaman. Sementara itu, perlakuan seed tape  berpengaruh pada panjang akar tetapi tidak berpengaruh pada berat kering akar dan berat basah tanaman caisim.
INDUKSI PEMBUNGAAN KALE Heny Agustin; Ahmad Rifqi Fauzi
Agrin Vol 23, No 2 (2019): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.177 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2019.23.2.476

Abstract

Kale sebagai salah satu tanaman yang kaya akan nutrisi memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan sayuran lainnya. Harga yang tinggi diakibatkan karena benihnya harus dimpor dari luar negeri. Impor benih dilakukan karena kale tidak mampu berbunga bila ditanam pada kondisi iklim tropis seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menginduksi pembungaan kale melalui praktik agronomi dengan pemberian dosis pupuk N dan P serta pemberian giberelin (GA3) dengan berbagai konsentrasi untuk menginduksi munculnya bunga. Penelitian dilakukan sejak Agustus 2018 - Maret 2019 di Kebun Percobaan Agroekoteknologi, Universitas Trilogi, Jakarta. Penelitian terdiri atas dua set percobaan. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor, yaitu dosis pupuk N (kg/ha) dengan tiga taraf yaitu 0 (kontrol), 100 dan 200 dan pemberian fosfor (kg/ha) dengan dosis 0 (kontrol), 100, 200, 300, 400 dan 500. Percobaan kedua menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor dengan menggunakan 11 taraf konsentrasi GA3 (ppm)  yaitu 0 (kontrol), 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pemberian pupuk N dan P belum efektif dalam menginisiasi pembentukan bunga, peningkatan N sampai 200 kg/ha meningkatkan bobot total panen, bobot daun layak konsumsi, dan luas daun tanaman kale 1.5 - 2 kali lipat serta pemberian ZPT GA3 sampai dengan 1000 ppm belum dapat menginduksi pembungaan kale. Tindakan agronomi pada penelitian ini memberikan informasi bahwa pemberian hara makro serta ZPT berdampak pada meningkatnya pertumbuhan organ-organ vegetatif kale yang diduga menekan pertumbuhan dan perkembangan organ-organ generatif. Sehingga ke depan, kajian dalam induksi pembungaan kale dapat dilakukan pada lingkungan yang terkendali dan disesuaikan dengan lingkungan tumbuh kale di habitat aslinya.Kata kunci: fosfor, GA3, impor benih, pupuk N
Efektivitas Kasgot sebagai Media Tanam terhadap Produksi Kailan Illa Muliani Musadik; Heny Agustin
Agrin Vol 25, No 2 (2021): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2021.25.2.636

Abstract

Salah satu upaya dalam penanggulangan sampah organik ialah dengan memanfaatkannya menjadi kompos dengan bantuan larva lalat tentara hitam atau yang dikenal dengan black soldier fly (BSF). Biokonversisampah organik menggunakan larva BSF akan menghasilkan kasgot yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kasgot sebagai media tanam dan aplikasinya terhadap produksi kailan. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai Juli 2021 di Kebun Percobaan dan Laboratorium Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Trilogi. Pengujian kandungan kasgot dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, Jawa Barat. Penelitian terdiri dari satu set percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis kasgot (K) terdiri atas ????1 = Kasgot limbah buah, ????2 = Kasgot limbah sayur, ????3 = Kasgot limbah nasi, dan ????4 = Kasgot limbah campuran (Buah, Sayur, dan Nasi). Faktor kedua adalah persentase kasgot dalam media tanam (K) terdiri atas ????1 = Kasgot 10% dan ????2 = Kasgot 20%. Percobaan terdiri atas 8 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan jumlah sampel setiap ulangan sebanyak tiga tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analysis of variance (ANOVA) dan hasil uji F yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasgot limbah nasi menjadi perlakuan media tanam terbaik dibandingkan perlakuan kasgot limbah lainnya.Persentase 10% kasgot dari limbah nasi menghasilkan tinggi tanaman 28,93 cm, jumlah daun 12,44 cm, diameter batang 6,96 cm, bobot daun panen 69,22 cm, panjang akar sebesar 33,42 cm dan bobot akar sebesar 27,42 cm. Nilai tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan 20% kasgot dari limbah nasi.Kata kunci: lalat tentara hitam, limbah organik, NPK, pupuk organik, unsur hara
PELATIHAN HIDROPONIK DI YAYASAN ASOFA AKSELERASI SODAQOH FIQRUL AKBAR, KAB. BEKASI Annisa Nur Ichniarsyah; Heny Agustin; Maulidian Maulidian
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 2, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.408 KB) | DOI: 10.33330/jurdimas.v2i2.322

Abstract

Abstract: urban farming means to cultivate and nurture animals in a city or within its rural area. There are variety of plants that could be grown namely vegetables and fruits. Urban agriculture is expeted to help improve the economy of the people in an area because the yields produced can provide economic benefits. The Asofa Foundation tried to capture this opportunity in the context of developing a masjid-based economy through hydroponic training for the surrounding community. Therefore, a series of training was conducted to improve the capacity of the community. The training included training on seeding vegetables in rockwool, training on transplanting, and training in preparing and mixing hydroponic fertilizers. The results of the training were that residents were able to cultivate plants using hydroponics. However, the boundary was the environmental conditions (in this case water) in Bekasi which were not good enough so that the seedlings died after being transplanted into the hydroponic kit. Further training needed can be in the form of training fruit plants using hydroponics which can withstand inadequate water conditions. Another training that can be carried out is training in vegetable cultivation with planting methods other than hydroponics that are able to accommodate environmental conditions Keywords: urban farming, economic development, masjid-based economy, trainings  Abstrak: Pertanian perkotaan adalah menanam dan memelihara binatang ternak di dalam atau sekitar kota. Beragam jenis tanaman dapat dibudidayakan terutama tanaman sayuran dan buah. Pertanian perkotaan mampu membantu peningkatan ekonomi rakyat di suatu daerah karena hasil panen yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan ekonomis. Peluang inilah yang berusaha ditangkap oleh Yayasan Asofa dalam rangka pengembangan ekonomi berbasis masjid lewat pelatihan hidroponik untuk masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dilakukanlah serangkaian pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakatnya. Pelatihan yang dilakukan antara lain pelatihan penyemaian tanaman sayuran di rockwool, pelatihan pindah tanam, dan pelatihan meracik pupuk hidroponik. Hasil dari pelatihan tersebut adalah warga mampu melakukan budidaya tanaman dengan menggunakan hidroponik hanya saja kondisi lingkungan (dalam hal ini air) di daerah Bekasi kurang baik sehingga tanaman semaian mati setelah dipindahkan ke dalam kit hidroponik. Pelatihan lanjutan yang diperlukan dapat berupa pelatihan tanaman buah dengan menggunakan hidroponik yang tahan kondisi air yang kurang memadai. Pelatihan lain yang dapat dilakukan adalah pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan metode tanam selain hidroponik yang mampu mengakomodasi kondisi lingkungan. Kata kunci: pertanian perkotaan, pengembangan ekonomi, ekonomi berbasis masjid, pelatihan
PENGARUH METODE PENANAMAN HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA ROMAINE DAN PAKCOY Rosa Qhoiriyah Cahyanda; Heny Agustin; Ahmad Rifqi Fauzi
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v4i2.951

Abstract

Cultivation of vegetables with the hydroponic method is able to produce plants with better quality values and is efficient in land use when compared to conventional ones. The comparison regarding the production and effectiveness of nutrient uptake between the two cultivation systems appears to be little studied. This study aimed to determine the effect of the planting method on the growth of romaine lettuce (Lactuca sativa) and pakcoy (Brassica rapa) through hydroponic and conventional methods. The study used a randomized block design (RBD) with two factors. The first factor is the cultivation method, namely conventional and hydroponic, while the second factor is the type of vegetable commodity, namely romaine lettuce and pakcoy. The results showed that hydroponic cultivation of romaine and pakcoy lettuce was able to absorb nutrients well, because it was proven that the results of parameters such as plant height, number of leaves, fresh weight and biomass content were superior. Hydroponic cultivation on romaine lettuce was 5.08 cm higher than conventional. Likewise, the hydroponic pakcoy was 9.12 cm higher than the conventional pakcoy. Hydroponic romaine lettuce has 3.39 leaves more than conventional, the same result also occurs in pakcoy plants. Meanwhile, fresh weight and biomass content of romaine lettuce and pakcoy in hydroponic systems are better than conventional systems.