Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONTRIBUSI MINAT DAN MOTIVASI TERHADAP PEMBINAAN PRESTASI SEPAKBOLA I Wayan Swastika; Surisman Surisman; Wiyono Wiyono
JUPE (Jurnal Penjaskesrek) Vol 3, No 2 (2015): JUPE
Publisher : JUPE (Jurnal Penjaskesrek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the contribution of the interest and motivation to football coaching achievements. The method used is survey data by using correlational analysis. The collection of data is in the form of interest, motivation and coaching football achievements using a questionnaire. The sample used was a student of Physical Education amounting to 45 students. The analysis showed that the correlation coefficient of interest to coaching football achievements is 0,559. Correlation coefficient motivation to coaching football achievements is 0.639. While the correlation coefficient the interest and motivation to coaching football achievements is 0.826. This means that interest accounted to 31.2%. Motivation accounted to 40.8%. While interest and motivation give contribution to the achievement of coaching football at 68.2%. The Conclusion of this study shows that the interest and motivation have contributed very "strong" to coaching football achievements of Physical Education.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi antara minat dan motivasi terhadap pembinaan prestasi sepakbola. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan analisis data menggunakan korelasional. Pengumpulan data berupa minat, motivasi dan pembinaan prestasi sepakbola menggunakan angket. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Pendidikan Jasmani yang berjumlah 45 mahasiswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien korelasi minat dengan pembinaan prestasi sepakbola 0,559. Koefesien korelasi motivasi dengan pembinaan prestasi sepakbola 0,639. Sedangkan Koefesien korelasi minat dan motivasi dengan pembinaan prestasi sepakbola 0,826. Artinya minat memberikan kontribusi sebesar 31,2%. Motivasi memberikan kontribusi sebesar 40,8%. Sedangkan minat dan motivasi memberikan kontribusi terhadap pembinaan prestasi sepakbola sebesar 68,2%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa minat dan motivasi memiliki kontribusi yang sangat kuat terhadap pembinaan prestasi sepakbola Pendidikan JasmaniKata kunci : minat, motivasi, sepakbola.
Studi Penggunaan Fiberglass Untuk Bekisting Pada Konstruksi I Wayan Swastika; Adi Sulistyo Budi
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 25 No 1 (2015): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.029 KB) | DOI: 10.37277/stch.v25i1.143

Abstract

Abstrak---Bekisting adalah suatu struktur temporer yang berfungsi untuk membentuk dan menunjang beton segarhingga beton tersebut mampu menahan bebannya sendiri dan mencapai nilai kekerasan tertentu yang memungkinkanbeton tersebut tidak perlu ditunjang lagi. Sedangkan Fiberglass adalah bahan yang terbuat dari serat kaca yang halus.Bekisting fiber sangat mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan karena pekerjaan pembongkaran bekisting, sehinggatidak perlu membuat bekisting baru karena bekisting yang lama rusak akibat pekerjaan pembongkaran bekisting sepertibekisting berbahan material alam. Pada skripsi ini dilakukan penelitian yang betujuan untuk mengetahui apakah fiberakan lebih murah dan efektif dari kayu sebagai bekisting pada dunia konstriksi. Berdasarkan analisa life cycle costdapat dilihat bahwa jika menggunakan bekisting fiber akan mendapatkan efisiensi biaya life cycle cost bekisting sebesar36.23%. Berdasarkan analisa mutu hasil beton finish, bekisting fiber lebih baik dari bekisting berbahan alam, sehinggamembuat waktu pelaksanaan pekerjaan beton menjadi terjaga dan biaya pekerjaan beton juga terjaga nilainya. Darianalisa tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunkan fiber pada bekisting dapat memberikan keuntungan lebih padasuatu instansi jika dibandingkan dengan bekisting yang menggunkan bahan dari alam karena memiliki effisiensi padabiaya, mutu dan waktu.
Strategi Peningkatan Kualitas Produksi Minyak Kelapa Menjadi VCO Dengan Teknologi Penyaringan Bertingkat di Desa Ban, Karangasem-Bali I Gede Kariasa; I Wayan Swastika; I Nengah Muliarta
Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): November: Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/jipm-nalanda.v1i4.559

Abstract

The community engagement program in the village of Ban, Karangasem-Bali, is focused on improving the quality of Virgin Coconut Oil (VCO) production, which has traditionally relied on conventional technology. Embracing a community-based approach, this program introduces tiered filtration technology as an innovative solution in the VCO production process. Through a series of activities such as surveys, socialization, demonstrations, and monitoring and evaluation (M&E), the residents of Ban Village receive training and information related to this technology. Throughout the community engagement process, it becomes evident that the introduction of tiered filtration technology has successfully increased the community's interest in producing VCO. The community gains better knowledge about the VCO production process, enhances their skills, and boosts their confidence in adopting this new technology. Furthermore, VCO produced using tiered filtration technology exhibits significant improvements in quality, marketability, and shelf life compared to the conventional methods previously used. As a result, VCO production in Ban Village experiences growth, contributing to the improvement of the local economy and enhancing the well-being of the community. Moreover, the production of high-quality VCO also encourages the promotion of this local product in both local and regional markets. Therefore, this effort not only impacts the enhancement of VCO production quality but also plays a crucial role in advancing rural communities and promoting high-quality VCO products in broader markets.