Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Guru melalui Pembelajaran Sejarah Lokal dalam Mempersiapkan Generasi Tangguh Nino Melkias Mailani; Leo Agung S; Deny Tri Ardianto
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 3 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.816 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i3.59307

Abstract

History learning is the approach of a teacher in order to introduce students to local wisdom that is around them. The aim is to find out the role of teachers through learning local history and to find out the obstacles and efforts of teachers in preparing the Tangguh Generation. The method used is a qualitative method. The results of the study indicate that the history teacher acts as a guide who acts like a parent, assists, directs, and motivates students in learning local history. The role of the history teacher is as a stimulus for students' creativity by providing variations in local history learning to make it more interesting, acting as a seeker to enrich knowledge by constantly seeking local historical sources and as an authority. The obstacles and efforts of teachers in developing the character of class X Social Studies students through local history learning at SMA Kristen 1 Soe are: (1) The difficulty of history teachers in adjusting the character to be achieved with the material to be taught. (2) The history teacher has difficulty understanding the psychological condition of students who tend to be passive. (3) Lack of supervision of students after being outside school.
Peran Pembelajaran Sejarah dalam Membangun Karakter Bangsa Menuju Kemajuan dan Persatuan Agus Susilo; Khoirul Anwar; Leo Agung S
Journal of Education and Instruction (JOEAI) Vol. 7 No. 2 (2024): JOEAI (Journal of Education and Instruction)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joeai.v7i2.12832

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan globalisasi, bangsa Indonesia membutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan integritas yang tinggi. Pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah sangat relevan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pembelajaran sejarah dalam membangun karakter bangsa menuju kemajuan dan persatuan melalui metode kualitatif deskriptif. Pendekatan ini digunakan untuk memahami secara mendalam bagaimana pembelajaran sejarah di sekolah berkontribusi terhadap pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan kebangsaan di kalangan siswa. Melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, penelitian ini menggali pemahaman siswa dan guru tentang pentingnya sejarah dalam membentuk karakter individu yang berintegritas, patriotik, dan toleran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa yang berorientasi pada kemajuan dan persatuan. Melalui penanaman nilai-nilai kebangsaan, seperti patriotisme, cinta tanah air, dan toleransi, pembelajaran sejarah mendorong siswa untuk menghargai perjuangan masa lalu serta memahami pentingnya keberagaman dalam menjaga kesatuan bangsa. Kesadaran akan perjuangan dan keragaman budaya yang tertanam melalui sejarah mendorong siswa untuk menjadi warga negara yang lebih peduli dan berkontribusi dalam menjaga persatuan bangsa. Dengan demikian, pembelajaran sejarah memiliki peran penting dalam membangun karakter generasi muda yang tangguh, berintegritas, serta siap menghadapi tantangan global demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Simpulannya, melalui pemahaman sejarah, siswa tidak hanya mengenal peristiwa-peristiwa penting yang membentuk identitas bangsa, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika seperti patriotisme, toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Pembelajaran sejarah membantu siswa mengembangkan kesadaran kebangsaan serta rasa cinta tanah air, yang berkontribusi pada terciptanya generasi muda yang berkarakter kuat, peduli terhadap keberagaman, dan berperan aktif dalam menjaga persatuan. Kata Kunci: Sejarah, Karakter, Kemajuan dan Persatuan
Kontribusi Narasi Sejarah dalam Pembentukan Memori Kolektif dan Identitas Sosial Agus Susilo; Khoirul Anwar; Leo Agung S
Journal of Education and Instruction (JOEAI) Vol. 8 No. 3 (2025): JOEAI (Journal of Education and Instruction)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joeai.v8i3.14903

Abstract

Narasi Sejarah memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan memori kolektif dan identitas sosial suatu masyarakat. Melalui narasi ini, masyarakat dapat memahami asal-usul, perjalanan, serta perjuangan yang telah dilalui oleh kelompok sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran narasi Sejarah dalam membangun kesadaran bersama di kalangan anggota masyarakat serta bagaimana narasi tersebut membantu membentuk identitas sosial mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan narasi sejarah untuk memahami bagaimana sejarah dikonstruksi dan disampaikan dalam komunitas. Fokusnya pada pembentukan memori kolektif dan identitas sosial melalui narasi sejarah, dengan menganalisis sumber lisan, tertulis, dan media. Tujuannya adalah mengungkap peran narasi sejarah dalam memperkuat identitas kelompok dan mempengaruhi persepsi terhadap masa lalu dan masa kini. Hasil penelitian ini menunjukkan Narasi sejarah berperan penting dalam membentuk memori kolektif dan identitas sosial, memperkuat solidaritas, kebanggaan, dan pemahaman bersama tentang masa lalu. Dalam pendidikan, sejarah harus diajarkan secara metodis agar tidak menumbuhkan analfabetisme sejarah. Di Indonesia, narasi sejarah membangun kesadaran nasional dan identitas lokal, serta memperkuat ikatan sosial. Sejarah juga dipengaruhi oleh politik dan budaya, dan melalui media seperti buku, museum, dan teknologi, narasi sejarah dapat berkembang lebih inklusif, memperkaya pemahaman identitas sosial dan membangun masa depan yang lebih baik. Simpulannya bahwa narasi Sejarah berperan penting dalam pembentukan memori kolektif dan identitas sosial dengan menyampaikan nilai-nilai, norma, dan pandangan hidup yang memperkuat ikatan sosial. Selain itu, narasi Sejarah membantu kelompok dalam memahami posisi mereka, baik dalam konteks masa lalu maupun masa kini, yang memperkuat rasa kebersamaan dan identitas sosial dalam masyarakat.