Lisa Nurlatifah
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banten

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 5-6 BULAN DI DESA RANGKASBITUNG BARAT TAHUN 2017 Yayah Rokayah; Lisa Nurlatifah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.074 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.56

Abstract

Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetika, lingkungan, perilaku dan rangsangan atau stimulus yang berguna (Dasuki, 2003). Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan non randomize pretest-posttest with control gruoup desaign. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan pijat bayi pada ibu atau keluarga untuk selajutnya dilakukan pijat bayi secara rutin dan dilakukan pemantauan berkala oleh peneliti. Penilaian tumbuh kembang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi dengan pembanding bayi yang tidak diberikan pijat bayi. Instrument yang digunakan adalah panduan pijat bayi bagi ibu dan lembar pemantauan tumbuh kembang bayi. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara deskriptif rata-rata peningkatan pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) serta kemajuan perkembangan (motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan sosial) lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik didapatkan nilai (p=0,01) maka dapat dikatakan bahwa tindakan pijat bayi memberikan dampak positif terhadap peningkatan berat badan, sedangkan pada variabel panjang badan (p=0,22), motorik kasar (0,37), bahasa (0,61), motorik halus (0,66) dan bahasa (0,66) sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara pijat bayi dengan variabel tersebut.
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INVOLUSI UTERUS PADA MASA NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA KABUPATEN LEBAK PROPINSI BANTEN TAHUN 2016 Ninik Wahyuni; Lisa Nurlatifah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.243 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.83

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia akibat perdarahan post partum mempunyai peringkat tertinggi. Wilayah kerja Puskesmas Mandala masih terjadi kasus subinvolusi uterus akibat kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang proses involusi uterus. Setelah persalinan, kondisi tubuh ibu secara anatomi akan mengalami perubahan, salah satunya adalah kembalinya rahim pada ukuran semula. Proses ini disebut dengan involusi uterus (Ambarwati, 2010). Penelitian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses involusi uterus selama masa nifas di wilayah kerja puskesmas Mandala Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jenis Penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan analisis Data Univariat, bivariat dan multivariat, sample penelitian sebanyak 47 orang. Hasil penelitian dari analisis univariat berdasarkan proses laktasi masih ditemukan ibu nifas yang memberikan laktasi kurang baik sebanyak 13 orang (27,7%), mobilisasi terbatas sebanyak 6 orang (12,8%), menu tidak seimbang sebanyak 4 orang (8,5%), sebagian besar ibu nifas telah melahirkan anak lebih dari satu kali (multipara) sebanyak 29 orang (61,7%), ibu nifas yang mengalami involusi yang tidak normal sebanyak 4 orang (8,5%). Untuk hasil analisis bivariate variable laktasi, mobilisasi dan nutrisi, Secara bivariat diperoleh rata–rata P Value = kurang dari 0,05 (P<α) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dan sedangkan yang tidak berhubungan adalah paritas dengan hasil P Value = lebih dari 0,05 (P>α). Hasil analisis multivariate keempat variabel independen tidak signifikan memberikan pengaruh pada variable dependen dengan nilai p > 0,05. Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu nifas adalah laktasi, mobilisasi dan nutrisi, dan yang tidak berhubungan adalah paritas. analisis multivariate dari keempat variable yaitu (laktasi, mobilisasi, nutrisi, dan paritas ) ternyata tidak ada pengaruh signifikan dengan involusi uterus.