Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kelayakan Finansial Agroindustri Kerupuk Kulit Menggunakan Mesin Peniris di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur Agriananta Fahmi Hidayat; Hary Kurniawan; Rucitra Widyasari
Agroteknika Vol 4 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v4i1.75

Abstract

Salah satu agroindustri unggulan di Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu kerupuk kulit yang sebagian besar manajerialnya merupakan Usaha Kecil, Mikro, Menengah (UMKM). UMKM tersebut rentan terhadap perubahan ekonomi dan berdampak besar terhadap keuangan industri tersebut. Analisis kelayakan usaha sangat dibutuhkan untuk mempertimbangkan perubahan nilai mata uang (NPV), tingkat suku bunga (IRR), serta melihat perbandingan rasio biaya yang dikeluarkan dengan jumlah manfaat yang akan diperoleh (b/c ratio) serta perhitungan nilai investasi bila usaha ini akan dikembangkan (PP) dan analisis sensitivitas. Analisis dilakukan menggunakan metode eksperimental dan wawancara terhadap pelaku usaha. Metode eksperimental dilakukan dengan melihat perubahan produktivitas dari usaha kerupuk kulit yang mulanya enggan menggunakan mesin peniris, sedangkan perubahan ekonomi dilihat dari wawancara terhadap pelaku usaha terhadap penambahan mesin untuk produksi. Hasil penelitian diperoleh nilai NPV lebih besar dari 0 yaitu Rp. 3.942.875.937. PP terhitung 2 tahun dibawah periode usaha. Rasio B/C lebih dari 1 yaitu 4,34 Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa agroindustri kerupuk kulit dengan mesin peniris layak dijalankan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa dengan inflasi 7,26% tidak berdampak signifikan terhadap usaha kerupuk kulit.
Dekafeinasi Kopi Robusta (Coffea canephora) Lombok Menggunakan Sari Labu Siam (Sechium edule): Decaffeination of Lombok Robusta Coffee (Coffea canephora) using Chayote (Sechium edule) Juice Qabul Dinanta Utama; Zainuri Zainuri; Dewa Nyoman Adi Paramartha; Rucitra Widyasari; Nurul Aini
Pro Food Vol. 8 No. 1 (2022): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan )
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v8i1.253

Abstract

Kopi Robusta (Coffea canephora) Lombok merupakan salah satu komoditi dengan potensi produksi dan permintaan pasar yang cukup tinggi di wilayah NTB. Namun, kandungan kafein pada kopi robusta hampir dua kali lipat lebih tinggi daripada kopi arabika. Kandungan kafein yang cukup tinggi ini dapat memberikan efek negatif bagi sebagian orang. Untuk menekan efek samping dari kafein pada tubuh, dilakukan upaya menurunkan kadar kafein dengan cara proses dekafeinasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan konsentrasi terbaik sari labu siam (Sechium edule) dalam menurunkan kandungan kafein pada pada biji kopi robusta Lombok. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri dari 6 perlakuan konsnetrasi yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Parameter yang diamati yaitu Kadar Kafein, Kadar Protein, Kadar Total Asam Tertitrasi, Warna, Rasa dan Aroma. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf signifikansi 5% dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) menggunakan software Co-Stat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman menggunakan sari labu siam berpengaruh nyata terhadap kadar kafein, kadar protein, kadar total asam tertitrasi, dan rasa (skala skoring), namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna (tingkat kecerahan), rasa (skala hedonik), dan aroma (skala skoring dan hedonik) pada taraf signifiknasi 5%. Perlakuan terbaik yaitu konsentrasi 3% dengan karakteristik kadar kafein 0.24%, kadar protein 14.27%, kadar total asam tertitrasi 2.85%, tingkat kecerahan (L*) 44,34 , aroma kopi agak kuat yang agak disuka panelis dan rasa pahit yang agak disukai panelis.
PELATIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN EMPON-EMPON INSTAN DIDUSUN JERUK MANIS DESA PEMENANG BARAT, KABUPATEN LOMBOK UTARA Rucitra Widyasari; Zainuri Zainuri; Yeni Sulastri; Rini Nofrida
Jurnal Abdi Insani Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dusun Jeruk Manis yang terlatak di Desa Pemenang Barat adalah salah satu dusun yang memiliki banyak potensi alam. Salah satu hasil pertanian yang banyak terdapat di dusun ini dalah tanaman rimpang atau yang biasa dikenal dengan sebutan empon-empon. Sejauh ini tanaman empon-empon hanya dimanfaatkan sebagai bahan bumbu dapur sehingga pemanfaatannya belum terlalu optimal. Jika dijual pun masih berupa empon-empon segar dengan harga yang relatif sangal murah, sehingga empon-empon instant dirasa dapat menjadi solusi yang tepat knrena seIain teknologi yang digunakan sangat sederhana, relative dapat proses pembuatannya juga hasil yang didapat dapat meningkatkan umur simpan sehingga memperluas pasar. Kegiatan pelatihan empon-empon tersebut telah dilakukan sebagai rangkaian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram yang diikuti oleh kelompok perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Karya Ibu yang ada di Dusun Jeruk Manis Desa Pemenang Barat. Seiain proses pengolahan peserta pelatihan juga diberikan pelatihan tentang cara pengolahan empon-empon instant dengan menerapkan prinsip cara pengolahan yang baik dan benar dalam rangka menghasilkan produk olahan yang bermutu dan aman serta memenuhi syarat standar nasional untuk kemanan pangan serta materi tentang pengemasan dan perijinan tidak lupa pula peluang pasar produk empon-empon instan juga diberikan pada saat pelatihan sebagai upaya untuk menghasilkan produk yang berdaya saing.
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS EKONOMI PEREMPUAN MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN BERBASIS BAWANG DI KELURAHAN KARANG BARU, KECAMATAN SELAPARANG, KOTA MATARAM Zulhan Widya Baskara; Zulhan Widya Baskara; Rucitra Widyasari; Tri Isti Rahayu
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.349 KB)

Abstract

Abstract As the provincial capital, Mataram City should have been evenly distributed in terms of education and the economy, however, the fact that the narrow job opportunities and rapid urbanization have resulted in the local population with low education being increasingly pushed back. On the one hand, the rapid flow of these causes productive land to be replaced with residential land, making it very difficult to use natural products as an additional economic source. One of the things that can be developed is the empowerment of women in Selaparang District with training and development of onion-based products. As an illustration, the processed onions on the market currently do not meet hygiene and sanitation standards. In addition, there is no business diversification for processed onion products so that there are quite a lot of business opportunities to be obtained. The results obtained by partners through this activity include the formation of business groups consisting of women in the Karang Baru Village area, the formation of onion-based products by processing in accordance with CPPB and maintaining sanitation and hygiene so that they get P-IRT permits, the products produced by partners have appropriate packaging and proper labeling and storage methods so that partner products have a long shelf life, wider marketing reach of partner products, increased partner business management capabilities. By continuing to apply the Health protocol, this activity can still run smoothly even in the midst of the Covid-19 outbreak. Abstrak Sebagai ibukota propinsi, Kota Mataram seharusnya sudah merata dalam hal pendidikan dan perekonomian, namun faktanya sempitnya lapangan pekerjaan dan derasnya arus urbanisasi mengakibatkan penduduk lokal dengan pendidikan yang rendah semakin terdesak. Di satu sisi pesatnya arus ini mengakibatkan lahan produktif terganti dengan lahan perumahan sehingga sangat sulit untuk memanfaatkan hasil alam sebagai sumber ekonomi tambahan. Salah satu hal yang dapat dikembangkan adalah dengan pemberdayaan wanita di Kecamatan Selaparang dengan pelatihan dan pengembangan produk berbasis bawang. Sebagai gambaran olahan bawang yang ada dipasaran saat ini belum memenuhi standar higienitas dan sanitasi. Selain itu belum adanya diversifikasi usaha produk olahan bawang sehingga cukup besar peluang usaha yang akan diperoleh. Hasil yang diperoleh mitra melalui kegiatan ini antara lain terbentuknya kelompok usaha yang terdiri dari perempuan di wilayah Kelurahan Karang baru, terbentuknya produk berbasis bawang dengan cara pengolahan yang sesuai dengan CPPB serta terjaga sanitasi dan higienitasnya sehingga mendapatkan perijinan P-IRT, produk yang dihasilkan mitra memiliki kemasan yang sesuai dan cara pelabelan serta penyimpanan yang tepat sehingga produk mitra memiliki umur simpan yang Panjang, jangkauan pemasaran produk mitra semakin luas, kemampuan manajemen usaha mitra meningkat. Dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan, kegitan ini tetap dapat berjalan dengan lancar walaupun ditengah wabah Covid-19.