Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dekafeinasi Kopi Robusta (Coffea canephora) Lombok Menggunakan Sari Labu Siam (Sechium edule): Decaffeination of Lombok Robusta Coffee (Coffea canephora) using Chayote (Sechium edule) Juice Qabul Dinanta Utama; Zainuri Zainuri; Dewa Nyoman Adi Paramartha; Rucitra Widyasari; Nurul Aini
Pro Food Vol. 8 No. 1 (2022): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan )
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v8i1.253

Abstract

Kopi Robusta (Coffea canephora) Lombok merupakan salah satu komoditi dengan potensi produksi dan permintaan pasar yang cukup tinggi di wilayah NTB. Namun, kandungan kafein pada kopi robusta hampir dua kali lipat lebih tinggi daripada kopi arabika. Kandungan kafein yang cukup tinggi ini dapat memberikan efek negatif bagi sebagian orang. Untuk menekan efek samping dari kafein pada tubuh, dilakukan upaya menurunkan kadar kafein dengan cara proses dekafeinasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan konsentrasi terbaik sari labu siam (Sechium edule) dalam menurunkan kandungan kafein pada pada biji kopi robusta Lombok. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri dari 6 perlakuan konsnetrasi yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Parameter yang diamati yaitu Kadar Kafein, Kadar Protein, Kadar Total Asam Tertitrasi, Warna, Rasa dan Aroma. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf signifikansi 5% dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) menggunakan software Co-Stat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman menggunakan sari labu siam berpengaruh nyata terhadap kadar kafein, kadar protein, kadar total asam tertitrasi, dan rasa (skala skoring), namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna (tingkat kecerahan), rasa (skala hedonik), dan aroma (skala skoring dan hedonik) pada taraf signifiknasi 5%. Perlakuan terbaik yaitu konsentrasi 3% dengan karakteristik kadar kafein 0.24%, kadar protein 14.27%, kadar total asam tertitrasi 2.85%, tingkat kecerahan (L*) 44,34 , aroma kopi agak kuat yang agak disuka panelis dan rasa pahit yang agak disukai panelis.
Inovasi Olahan Daun Kelor : Camilan Sehat Stik Moringa Oleifera dengan Tambahan Bubuk Daun Kelor Armini Armini; Nurul Aini; Yuliana Herawati; Baiq Septia A; Susilawati Susilawati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan olahan dari penambahan bubuk daun kelor menjadi produk camilan stik Moringa oleifera. Penambahan bubuk daun kelor memberikan perubahan warna, aroma dan rasa pada makanan yang dihasilkan. Pembuatan bubuk daun kelor meliputi empat tahapan yaitu pemisahan daun kelor dari tangkai, pengeringan daun kelor menggunakan oven, pengayakan bubuk daun kelor dan penggilingan daun kelor. Perbandingan penambahan bubuk daun kelor pada olahan camilan stik adalah ½ kg dari 2 kg bubuk terigu, hal ini karena penambahan bubuk daun kelor yang berlebihan dapat menimbulkan rasa pahit. Dalam penelitian ini, metode survei digunakan untuk mendapatkan informasi tentang potensi dan memahami peluang pasar untuk produk camilan stik Moringa oleifera. Tahap desain menghasilkan konsep produk. Persiapan bahan, melibatkan penyiapan alat dan materi untuk produksi camilan stik. Tahap produksi melibatkan pembuatan produk inovatif menggunakan bubuk daun kelor sebagai komponen utama dalam berinovasi. Terakhir, tahap promosi dan pemasaran dirancang untuk memperkenalkan produk kepada konsumen melalui berbagai media.