Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENGAJARAN MEMBANGUN MODEL MENTAL BACAAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR Sri Tiatri; Jap Tji Beng; Claudia Fiscarina; Hartinah Dinata
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11348.2021

Abstract

Building Mental Models Teaching during reading is beneficial to improve students' reading and thinking skills. However, this teaching was not popular because the implementation was complicated. Efforts to develop learning models to build mental models for teachers are continuously being pursued. This study examines the factors that can affect the effectiveness of teacher training. Data is collected through documentation of the entire training process, starting from preparation, implementation, and completion. Interviews and in-depth observations were held in this in-house training process. Participants of this in-house training are a group of primary school teachers in Salatiga (10 teachers) and Tanjungpandan (10 teachers). The results show, there are 5 factors that need to be considered to achieve the effectiveness of in-house training of building mental models: (a) principal support, (b) association with certification, (c) training implementation time, (d) teachers' prior knowledge, (e) teacher habits when teaching in classroom, especially regarding assessment. Based on the evaluation of this training, the material presented was considered quite easy by the teacher. However, there is a tendency that teachers' habits in assessment affect the learning to build mental models that are carried out. There are habits that have the potential to interfere with the freedom of thought that are being developed. Based on the results of this study, it is hoped that the teaching carried out by the teacher can encourage students to think independently, not solely focusing on academic achievement. Pengajaran Membangun Model Mental saat membaca bermanfaat meningkatkan kemampuan membaca dan berpikir siswa. Namun pengajaran ini tidak populer karena pelaksanaannya yang tidak sederhana. Upaya mengembangkan model pembelajaran membangun model mental bagi para guru terus diupayakan. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pelatihan guru. Data dikumpulkan melalui dokumentasi seluruh proses pelatihan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Wawancara dan observasi mendalam dilaksanakan dalam proses in house training. Partisipan in house training dalam penelitian ini adalah kelompok guru SD di Salatiga (10 guru) dan Tanjungpandan (10 guru). Hasil penelitian menunjukkan 5 faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai keefektifan in house training pembelajaran membangun model mental: (a) dukungan kepala sekolah, (b) pengaitan dengan sertifikasi, (c) waktu pelaksanaan pelatihan, (d) pengetahuan awal para guru, (e) kebiasaan guru dalam pengajaran di kelas, khususnya mengenai penilaian. Berdasarkan evaluasi terhadap pelatihan ini, materi yang disampaikan dianggap cukup mudah oleh guru. Namun ada kecenderungan bahwa kebiasaan guru dalam penilaian mempengaruhi pembelajaran membangun model mental yang dilaksanakan.  Ada kebiasaan yang berpotensi mengganggu kemerdekaan berpikir yang sedang dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pengajaran yang dilakukan guru dapat mendorong siswa untuk merdeka berpikir, tidak semata-mata berfokus pada prestasi akademik saja.
PENDAMPINGAN GURU SEKOLAH DASAR KABUPATEN BELITUNG DALAM MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN STEM (SCIENCE TECHNOLOGY ENGINEERING AND MATHEMATICS) MENGGUNAKAN IOT (INTERNET OF THINGS) Jap Tji Beng; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Claudia Fiscarina; Desella Chandra; Felicita Mauli; Layla Adila Ramadhani; Sri Tiatri
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.16075

Abstract

The influence of technological development brought about a sophisticated concept called IoT or the Internet of Things. In order to keep up with the progress of industrial era 4.0, preparation is needed to improve student competence. Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) education can improve IoT-related competencies. Collaboration between the use of IoT and STEM learning is expected to help students prepare for the future. Therefore, research on STEM Learning through IoT has been conducted for the last two years. Based on the results of this research, this PKM (Community Service) aims to provide assistance to elementary school teachers in Belitung Regency in the introduction of STEM learning through the implementation of IoT media. The methods in implementing the community service are: (a) data collection through questionnaires, prior to the implementation of Teacher Mentoring, (b) implementation of Teacher Mentoring in the form of lectures on IoT, STEM, and the benefits of STEM learning through IoT, (c) discussions and reflections on the material, (d) QnA session, and (e) data collection after Teacher Mentoring session. Furthermore, the data from the questionnaire was processed using quantitative methods. 75 teachers were assigned to attend this PKM, however, only 72 questionnaire data was collected. The result of the PKM recorded through QnA and questionnaires filled out by the teacher is that this PKM was able to help teachers understand more about the meaning of STEM by IoT. The STEM learning model through IoT is considered by the teachers to be able to provide positive benefits for students. Teachers expect similar materials related to technological advances to be given to students in the future.ABSTRAK:Pengaruh perkembangan teknologi di dunia menghasilkan suatu konsep canggih dengan sebutan IoT atau Internet of Things. Untuk menghadapi kemajuan zaman di era industri 4.0 diperlukan persiapan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pendidikan STEM atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics dapat menjadi wadah dalam meningkatkan kompetensi terkait IoT tersebut. Kolaborasi antara pemanfaatan IoT dengan pembelajaran  STEM diharapkan dapat mempersiapkan siswa menghadapi masa depan. Oleh sebab itu, penelitian mengenai Pembelajaran STEM melalui IoT telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir. Berbasis hasil penelitian tersebut, PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan guru Sekolah Dasar di Kabupaten Belitung dalam pengenalan pembelajaran STEM melalui implementasi media IoT. Metode dalam pelaksanaan PKM adalah: (a) pengumpulan data melalui kuesioner, sebelum pelaksanaan Pendampingan Guru, (b) pelaksanaan Pendampingan Guru berupa ceramah mengenai IoT, STEM, dan manfaat pembelajaran STEM melalui IoT, (c ) diskusi dan refleksi mengenai materi yang diperoleh, (d) tanya jawab, (e) pengumpulan data sesudah Pendampingan Guru. Selanjutnya data dari kuesioner diolah dengan menggunakan metode kuantitatif.  Guru yang ditugaskan hadir dalam PKM ini adalah 75 orang, namun data kuesioner yang terkumpul adalah 72.  Hasil dari PKM yang terekam melalui tanya jawab dan kuesioner yang diisi oleh guru antara lain, bahwa PKM ini telah dapat membuat para guru menjadi lebih paham arti STEM dengan IoT.  Model pembelajaran STEM melalui IoT ini dinilai guru dapat memberikan manfaat positif bagi pada siswa.  Para guru mengharapkan materi-materi sejenis yang terkait dengan kemajuan teknologi dapat diberikan di kemudian hari.
PENDAMPINGAN GURU SEKOLAH DASAR KABUPATEN BELITUNG DALAM MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN STEM (SCIENCE TECHNOLOGY ENGINEERING AND MATHEMATICS) MENGGUNAKAN IOT (INTERNET OF THINGS) Jap Tji Beng; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Claudia Fiscarina; Desella Chandra; Felicita Mauli; Layla Adila Ramadhani; Sri Tiatri
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.16075

Abstract

The influence of technological development brought about a sophisticated concept called IoT or the Internet of Things. In order to keep up with the progress of industrial era 4.0, preparation is needed to improve student competence. Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) education can improve IoT-related competencies. Collaboration between the use of IoT and STEM learning is expected to help students prepare for the future. Therefore, research on STEM Learning through IoT has been conducted for the last two years. Based on the results of this research, this PKM (Community Service) aims to provide assistance to elementary school teachers in Belitung Regency in the introduction of STEM learning through the implementation of IoT media. The methods in implementing the community service are: (a) data collection through questionnaires, prior to the implementation of Teacher Mentoring, (b) implementation of Teacher Mentoring in the form of lectures on IoT, STEM, and the benefits of STEM learning through IoT, (c) discussions and reflections on the material, (d) QnA session, and (e) data collection after Teacher Mentoring session. Furthermore, the data from the questionnaire was processed using quantitative methods. 75 teachers were assigned to attend this PKM, however, only 72 questionnaire data was collected. The result of the PKM recorded through QnA and questionnaires filled out by the teacher is that this PKM was able to help teachers understand more about the meaning of STEM by IoT. The STEM learning model through IoT is considered by the teachers to be able to provide positive benefits for students. Teachers expect similar materials related to technological advances to be given to students in the future.ABSTRAK:Pengaruh perkembangan teknologi di dunia menghasilkan suatu konsep canggih dengan sebutan IoT atau Internet of Things. Untuk menghadapi kemajuan zaman di era industri 4.0 diperlukan persiapan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pendidikan STEM atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics dapat menjadi wadah dalam meningkatkan kompetensi terkait IoT tersebut. Kolaborasi antara pemanfaatan IoT dengan pembelajaran  STEM diharapkan dapat mempersiapkan siswa menghadapi masa depan. Oleh sebab itu, penelitian mengenai Pembelajaran STEM melalui IoT telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir. Berbasis hasil penelitian tersebut, PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan guru Sekolah Dasar di Kabupaten Belitung dalam pengenalan pembelajaran STEM melalui implementasi media IoT. Metode dalam pelaksanaan PKM adalah: (a) pengumpulan data melalui kuesioner, sebelum pelaksanaan Pendampingan Guru, (b) pelaksanaan Pendampingan Guru berupa ceramah mengenai IoT, STEM, dan manfaat pembelajaran STEM melalui IoT, (c ) diskusi dan refleksi mengenai materi yang diperoleh, (d) tanya jawab, (e) pengumpulan data sesudah Pendampingan Guru. Selanjutnya data dari kuesioner diolah dengan menggunakan metode kuantitatif.  Guru yang ditugaskan hadir dalam PKM ini adalah 75 orang, namun data kuesioner yang terkumpul adalah 72.  Hasil dari PKM yang terekam melalui tanya jawab dan kuesioner yang diisi oleh guru antara lain, bahwa PKM ini telah dapat membuat para guru menjadi lebih paham arti STEM dengan IoT.  Model pembelajaran STEM melalui IoT ini dinilai guru dapat memberikan manfaat positif bagi pada siswa.  Para guru mengharapkan materi-materi sejenis yang terkait dengan kemajuan teknologi dapat diberikan di kemudian hari.