Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI REMAJA Fransisca Iriani R. Dewi; Rita Markus Idulfilastri; Meylisa Permata Sari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.13478.2022

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk membangun bukti yang ada dengan membuat modul intervensi komprehensif yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membantu remaja yang menghadapi perubahan kondisi psikologis mereka menjadi lebih tangguh. Selain itu, penyusunan materi ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan modul agar mudah dipahami dalam mendukung pelaksanaan pelatihan peningkatan resiliensi. Penulis menyusun dan merinci desain implementasi awal mengikuti penelitian sebelumnya menjadi langkah-langkah yang lebih sistematis dan operasional untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam bentuk modul.Penyusunan materi ini dilakukan dengan studi pustaka. Hasil penyusunan materi pelatihan terdiri dari beberapa bagian. Pertama mengungkap beberapa fenomena risiko yang dihadapi remaja di Indonesia. Kedua, mengungkap alasan dan motivasi remaja untuk resilien, terutama dari segi psikologis. Ketiga, strategi efektif yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan perilaku resilien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dimensi Percaya Diri, dimensi Dorongan Mandiri, dimensi Pengendalian Emosi, Dimensi Memandang Masalah, dan Dimensi Saling Percaya berperan dalam mengembangkan resiliensi  remaja. Oleh karena itu perlu dideskripsikan makna 5 dimensi tersebut serta kaitannya dengan peningkatan resiliensi remaja. Modul ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Modul ini mendesak utuk segera dilakukan agar segera dapat diketahui kekurangannya.
GAMBARAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN PADA SISWA SMA SELAMA PANDEMI COVID-19 Chandra Susanto; Rita Markus Idulfilastri; Zamralita Zamralita
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.457 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.16375

Abstract

Language is very important for humans, as a tool to communicate with other people. According to UNESCO there are 6700 languages spoken in the world. Of the many languages in the world, there are several languages that are most widely used by the world's population. According to the statistics survey institute, the most widely spoken language in the world, apart from English, is Mandarin. Mandarin is a character-based language, which has different writing and pronunciation procedures from other languages, making it very difficult for the world's population to learn. Added to this is the pandemic that requires students to study from home, adding to the difficulty of students in learning Mandarin. The students have a drive from within themselves so that they can face difficulties in learning Mandarin which is called motivation. According to Gardner (cited in Orio, 2012), motivation to learn a foreign language refers to the choices people make about the experiences or goals they will achieve or avoid and the level of effort they will exert. Therefore, the researcher wanted to examine the description of students' motivation to learn Mandarin during the pandemic. This study uses a measuring tool for the Foreign Language Learning Motivation Scale from Tsai & Chang (2013) which has been adapted in the Chinese context. This study involved 116 senior high school students  in Bangka, Bangka Belitung Islands Province. The results of this study indicate that the students' motivation to learn Mandarin is at a moderate level. This study also found that there was no difference in the level of motivation to learn Mandarin between male and female students.Bahasa merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Menurut UNESCO terdapat 6700 bahasa yang dipakai didunia. Dari banyaknya bahasa yang ada didunia, terdapat beberapa bahasa yang paling banyak dipakai oleh penduduk dunia. Menurut lembaga survei statista, bahasa yang paling banyak digunakan penduduk dunia, selain bahasa Inggris adalah bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang berbasis karakter, yang memiliki tata cara penulisan dan pelafalan yang berbeda dengan bahasa lainnya, sehingga sangat sulit untuk dipelajari penduduk dunia. Di tambahkan lagi dengan adanya pandemi yang mengharuskan para siswa belajar dari rumah, menambakan kesulitan siswa dalam mempelajari bahasa Mandarin. Para siswa memiliki suatu dorongan dari dalam diri mereka sendiri sehingga mereka dapat menghadapi kesulitan mempelajari bahasa Mandarin yang disebut dengan motivasi. Menurut Gardner (dikutip dalam Orio, 2012), motivasi belajar bahasa asing mengacu pada pilihan yang dibuat orang tentang pengalaman atau tujuan yang akan mereka capai atau hindari dan tingkat upaya yang akan mereka lakukan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji gambaran motivasi belajar bahasa Mandarin para siswa selama pandemi. Penelitian ini melibatkan 116 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan alat ukur Foreign Language Learning Motivation Scale dari Tsai & Chang (2013) yang telah diadaptasi dalam konteks bahasa Mandarin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar bahasa Mandarin siswa berada pada tingkat sedang. Penelitian ini juga menemukan tidak terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar Bahasa Mandarin diantara siswa laki- laki maupun perempuan.
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI REMAJA Fransisca Iriani R. Dewi; Rita Markus Idulfilastri; Meylisa Permata Sari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.13478.2022

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk membangun bukti yang ada dengan membuat modul intervensi komprehensif yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membantu remaja yang menghadapi perubahan kondisi psikologis mereka menjadi lebih tangguh. Selain itu, penyusunan materi ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan modul agar mudah dipahami dalam mendukung pelaksanaan pelatihan peningkatan resiliensi. Penulis menyusun dan merinci desain implementasi awal mengikuti penelitian sebelumnya menjadi langkah-langkah yang lebih sistematis dan operasional untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam bentuk modul.Penyusunan materi ini dilakukan dengan studi pustaka. Hasil penyusunan materi pelatihan terdiri dari beberapa bagian. Pertama mengungkap beberapa fenomena risiko yang dihadapi remaja di Indonesia. Kedua, mengungkap alasan dan motivasi remaja untuk resilien, terutama dari segi psikologis. Ketiga, strategi efektif yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan perilaku resilien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dimensi Percaya Diri, dimensi Dorongan Mandiri, dimensi Pengendalian Emosi, Dimensi Memandang Masalah, dan Dimensi Saling Percaya berperan dalam mengembangkan resiliensi  remaja. Oleh karena itu perlu dideskripsikan makna 5 dimensi tersebut serta kaitannya dengan peningkatan resiliensi remaja. Modul ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Modul ini mendesak utuk segera dilakukan agar segera dapat diketahui kekurangannya.