Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN KUALITAS KEHIDUPAN REMAJA (STUDI PADA REMAJA DI DAERAH GEMPA BUMI) Dewi, Fransisca Iriani Roesmala; Idulfilastri, Rita Markus; Angela, Lisa; Sari, Meylisa Permata
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11030.2021

Abstract

Indonesia's territory which is located at the confluence of three major tectonic plates in the world, causes Indonesia to experience frequent natural disasters such as earthquakes. Three areas in Indonesia that experienced major earthquakes in the last 10 years are Aceh, Mataram / Lombok, and Palu. The earthquake not only caused material damage but also psychological trauma. Post-disaster trauma is vulnerable to children and adolescents. Problems experienced from a disaster have an impact on various aspects of life so that they can affect the quality of life of the victim. Quality of life is very important especially for adolescents, because adolescents who have higher quality of life tend to have low physical and psychological problems. Therefore, this study aims to describe the quality of life of adolescents in earthquake areas. Participants in this study were 437 senior high school students aged 12-19 years. All participants came from Aceh (NAD), Mataram (NTB), and Palu (Central Sulawesi). Data collection was carried out through a survey with WHOQOL-BREF questionnaire which consisted of 4 aspects, namely physical, psychological, social, and environmental. Data analysis used descriptive statistical techniques which is processed using the IBM 22.0 version of the SPSS (Statistical Product and Service Solutions) computer program and the LISREL 8.80 program. Data collection was carried out before the COVID-19 Pandemic occurred. The results showed that the quality of life of adolescents in terms of physical, psychological, social, and environmental aspects in Aceh, Mataram and Palu was classified as moderate. The results of this study can be used as a first step in designing interventions related to the quality of life of adolescents in earthquake areas. Posisi wilayah Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama di dunia menyebabkan Indonesia sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi. Daerah di Indonesia yang mengalami gempa besar dalam 10 tahun terakhir yaitu Aceh, Mataram/Lombok, dan Palu. Gempa tersebut tidak hanya memberikan dampak berupa kerusakan materiil tetapi juga trauma psikologis. Trauma pasca bencana ini rentan dialami oleh anak-anak dan remaja. Masalah yang dialami dari satu peristiwa bencana berdampak pada berbagai aspek kehidupan sehingga dapat memengaruhi kualitas hidup korban. Kualitas hidup sangat penting khususnya bagi remaja karena remaja yang memiliki kualitas kehidupan yang tinggi cenderung rendah mengalami permasalahan fisik dan psikologis. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup remaja di daerah gempa. Partisipan dalam penelitian ini adalah 437 siswa SMA sederajat berusia 12-19 tahun. Partisipan berasal dari Aceh (NAD), Mataram (NTB), dan Palu (Sulawesi Tengah). Pengumpulan data menggunakan metode survei melalui kuesioner WHOQOL-BREF yang terdiri dari 4 aspek yaitu fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi IBM 22.0. Pengambilan data dilaksanakan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup remaja ditinjau dari aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan di Aceh, Mataram, dan Palu tergolong sedang. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal dalam merancang intervensi terkait kualitas kehidupan remaja di daerah gempa.
Decision-Making and Life Satisfaction: The Role of General Decision-Making Styles and Maximizing Tendency as Predictors Meylisa Permata Sari
Humaniora Vol. 13 No. 2 (2022): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v13i2.7769

Abstract

However, research that focused on testing the role of decision-making on life satisfaction was still limited, even though almost every aspect of human life involves decision-making, and the results could determine one's life situation. There were prior studies that attempted to explore the relationships between life satisfaction and decision-making; however, the results were not conclusive. Therefore, the research aimed to test the relationship between decision-making styles and life satisfaction. Convenience sampling was used in data collection, and 154 university students participated in the research. It used a cross-sectional survey design to test the research hypothesis. The survey consisted of research information, informed consent, demographic, and measuring instrument for research variables. Decision-making styles are measured using General Decision-Making Styles and Maximizing Scale. Life satisfaction was measured using the Satisfaction with Life Scale. The result of multiple linear regression analysis shows that rational decision-making style and tendency to satisfice significantly predict higher levels of life satisfaction, while spontaneous decision-making style and tendency to maximize predict lower levels of life satisfaction. On the other hand, intuitive, dependent, and avoidant decision-making styles do not significantly predict life satisfaction. The implication and direction for future research are discussed. 
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI REMAJA Fransisca Iriani R. Dewi; Rita Markus Idulfilastri; Meylisa Permata Sari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.13478.2022

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk membangun bukti yang ada dengan membuat modul intervensi komprehensif yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membantu remaja yang menghadapi perubahan kondisi psikologis mereka menjadi lebih tangguh. Selain itu, penyusunan materi ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan modul agar mudah dipahami dalam mendukung pelaksanaan pelatihan peningkatan resiliensi. Penulis menyusun dan merinci desain implementasi awal mengikuti penelitian sebelumnya menjadi langkah-langkah yang lebih sistematis dan operasional untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam bentuk modul.Penyusunan materi ini dilakukan dengan studi pustaka. Hasil penyusunan materi pelatihan terdiri dari beberapa bagian. Pertama mengungkap beberapa fenomena risiko yang dihadapi remaja di Indonesia. Kedua, mengungkap alasan dan motivasi remaja untuk resilien, terutama dari segi psikologis. Ketiga, strategi efektif yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan perilaku resilien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dimensi Percaya Diri, dimensi Dorongan Mandiri, dimensi Pengendalian Emosi, Dimensi Memandang Masalah, dan Dimensi Saling Percaya berperan dalam mengembangkan resiliensi  remaja. Oleh karena itu perlu dideskripsikan makna 5 dimensi tersebut serta kaitannya dengan peningkatan resiliensi remaja. Modul ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Modul ini mendesak utuk segera dilakukan agar segera dapat diketahui kekurangannya.
Intensitas Penggunaan TikTok dan Self-Esteem: Studi pada Dewasa Awal Reynaldo Reynaldo; Meylisa Permata Sari
Jurnal Humanipreneur Vol 2 No 2 (2023): Volume 2 No. 2, Juli 2023
Publisher : Ikatan Dosen Katolik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53091/hum.v2i2.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intensitas penggunaan TikTok terhadap self-esteem dewasa awal di Indonesia. Penelitian ini diikuti oleh 123 pengguna TikTok berusia antara 18 sampai 25 tahun. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional predictive correlational untuk menguji hipotesis penelitian. Terdapat dua alat ukur yang digunakan, yaitu: (a) The Facebook Intensity Scale yang diadaptasikan dalam konteks penggunaan TikTok, dan (b) Rosenberg Self-Esteem Scale. Hasil dari analisis regresi linear menunjukkan bahwa intensitas penggunaan TikTok secara signifikan meningkatkan self-esteem dewasa awal. Implikasi dari temuan penelitian didiskusikan dalam tulisan.
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI REMAJA Fransisca Iriani R. Dewi; Rita Markus Idulfilastri; Meylisa Permata Sari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.13478.2022

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk membangun bukti yang ada dengan membuat modul intervensi komprehensif yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membantu remaja yang menghadapi perubahan kondisi psikologis mereka menjadi lebih tangguh. Selain itu, penyusunan materi ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan modul agar mudah dipahami dalam mendukung pelaksanaan pelatihan peningkatan resiliensi. Penulis menyusun dan merinci desain implementasi awal mengikuti penelitian sebelumnya menjadi langkah-langkah yang lebih sistematis dan operasional untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam bentuk modul.Penyusunan materi ini dilakukan dengan studi pustaka. Hasil penyusunan materi pelatihan terdiri dari beberapa bagian. Pertama mengungkap beberapa fenomena risiko yang dihadapi remaja di Indonesia. Kedua, mengungkap alasan dan motivasi remaja untuk resilien, terutama dari segi psikologis. Ketiga, strategi efektif yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan perilaku resilien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dimensi Percaya Diri, dimensi Dorongan Mandiri, dimensi Pengendalian Emosi, Dimensi Memandang Masalah, dan Dimensi Saling Percaya berperan dalam mengembangkan resiliensi  remaja. Oleh karena itu perlu dideskripsikan makna 5 dimensi tersebut serta kaitannya dengan peningkatan resiliensi remaja. Modul ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Modul ini mendesak utuk segera dilakukan agar segera dapat diketahui kekurangannya.