Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Konsep Seni Greysia Susilo
Extension Course Filsafat ( ECF ) No. 2 (2018): ECF Chinese and Indian Philosophy
Publisher : Fakultas Filsafat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/ecf.v0i2.3132.%p

Abstract

Konsep Seni
ANALYSIS ON SMALL SPACES WITH SPECIAL BEHAVIOR: STUDY CASE STUDENT HOUSING AT KOST PVKTF IN GADING SERPONG, TANGERANG Sally Malinda; Oktavianus Nangoy; Greysia Susilo
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v4i1.7993.2020

Abstract

Student housing is a rent room used mainly for temporary living used by out-of-town students or commuting single workers. There are plenty of problem found in these long temporary living, basically the hard adjustment between their original room and facilities in their home, with standard and scarce facilities offered in the rent room. This research is study case based on one student housing room occupied by 2 persons and more than 10 reptiles and arachnoids. As a qualitative research, researchers gather data by keen observation and deep interview. After that researchers proposed several solutions as simple as changing resident’s behavior, until redesign the rooms. Tempat kost adalah kamar sewaan yang digunakan terutama untuk tempat tinggal sementara yang digunakan oleh siswa dari luar kota atau pekerja lajang yang sering bepergian. Ada banyak masalah yang ditemukan pada tempat tinggal sementara ini, yang pada dasarnya adalah sulitnya penyesuaian antara kamar dan fasilitas di rumah mereka, dengan fasilitas dasar dan terbatas yang ditawarkan di kamar sewaan. Penelitian ini merupakan studi kasus berdasarkan satu ruang kost siswa yang ditempati oleh 2 orang dan lebih dari 10 reptil dan laba-laba. Sebagai penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data dengan observasi secara teliti dan wawancara mendalam. Setelah itu, peneliti mengusulkan beberapa solusi mulai dari mengubah perilaku penghuni, hingga mendesain ulang ruangan.
Analisis Ciri Buta Warna Parsial pada Karya Desain Komunikasi Visual Vania Gabriella Nuralim; Richi Fenus Yoselinus; Gabriell Amarice; Greysia Susilo
Jurnal Teknologi dan Desain Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Teknologi dan Desain
Publisher : Pradita University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51170/jtd.v2i1.49

Abstract

Buta warna adalah kondisi di mana kualitas penglihatan terhadap warna berkurang. Buta warna parsial adalah kondisi di mana mata penderita tidak dapat mengidentifikasi sejumlah warna tertentu dengan akurat. Pada perguruan tinggi yang memiliki program studi desain, (calon) mahasiswa diharuskan tidak memiliki kondisi buta warna. Namun begitu, di beberapa perguruan tinggi terdapat mahasiswa buta warna yang dapat masuk ke program studi desain. Ada beberapa cara supaya mahasiswa buta warna dapat memasuki program studi desain, baik legal maupun ilegal. Banyak kesulitan yang dihadapi mahasiswa desain yang buta warna, karena banyaknya tugas yang membutuhkan kepekaan terhadap warna. Permasalahan juga dialami ketika melihat contoh yang diberikan dosen, instruksi, dan memilih warna yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karya desainer dan mahasiswa buta warna dibandingkan dengan mahasiswa normal. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan penelitian kualitatif dengan menganalisis karya.
PERANCANGAN INTERIOR AMERICAN GRILL BAR DAN LOUNGE HARLEY-DAVIDSON Fariz Triansyah Lutan; Oktavianus Nangoy; Greysia Susilo
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.402

Abstract

Selain sebagai alat transportasi, sepeda motor, terutama Harley-Davidson, menjadi representasi gaya hidup modern. Fenomena ini melibatkan perubahan fungsi sepeda motor dari sekadar alat transportasi menjadi bagian integral dari gaya hidup seseorang. Peran brand Harley-Davidson yang tidak hanya menghasilkan sepeda motor, tetapi juga telah berkembang menjadi unit bisnis yang memiliki banyak aspek, termasuk manufaktur kendaraan, layanan keuangan, aksesoris kendaraan, dan merchandise. Pentingnya citra brand dan interaksi antara perusahaan dengan komunitas konsumen menjadi landasan untuk eksplorasi konsep bisnis baru, yaitu Harley-Davidson Grill Bar dan Lounge . Dalam perancangan ini, upaya dilakukan untuk memanfaatkan image positif Harley-Davidson dan komunitasnya untuk menciptakan destinasi yang menggabungkan dining dan entertainment. Dengan mengeksploitasi nilai-nilai historis dan komunitas, ruangan-ruangan dalam perancangan didesain untuk mendorong interaksi, sosialisasi, dan berbagi antara para pengunjung. Dengan menyajikan pengalaman unik, perancangan interior american grill bar dan lounge Harley-Davidson diharapkan dapat menjadi pusat pertemuan, acara pribadi, dan night riding untuk mempererat hubungan antara penggemar Harley-Davidson. Konsep ini diharapkan tidak hanya membangun hubungan bisnis yang berkelanjutan tetapi juga meningkatkan dampak sosial dan citra positif Harley-Davidson di mata masyarakat.
IMPLEMENTASI SISTEM REGULASI BPJS DALAM KEBUTUHAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III PUSKESMAS PONDOK RANJI, TANGERANG SELATAN Azra, Nazhifah; Susilo, Greysia
The Health Researcher's Journal Vol. 2 No. 02 (2025): The Health Researchers Journal
Publisher : The SDGS Forum Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.00000/c5tvh813

Abstract

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di Indonesia, dengan lebih mengutamakan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan usaha preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara regulasi sistem dengan kebutuhan pasien di ruang rawat inap BPJS kelas 3 dalam puskesmas, dengan studi kasus di Puskesmas Pondok Ranji. Regulasi yang ada seringkali lebih menekankan aspek administratif dan teknis, dan jarang mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan penduduk yang menjadi rujukan awal di puskesmas tersebut. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi langsung ke Puskesmas Pondok Ranji, dengan kondisi kurangnya fleksibilitas sirkulasi ruang terutama pada ruang rawat inap yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan dan keamanan pasien, sehingga menjadi contoh perbedaan signifikan antara regulasi dan kebutuhan di lapangan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa regulasi sistem BPJS diterapkan sesuai dengan kebutuhan pasien di ruang rawat inap kelas 3 di puskesmas, dan diharapkan agar puskesmas dapat menyesuaikan dengan regulasi yang ada sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasien dengan lebih efektif.
Pusat Pengembangan Budaya Tionghoa untuk Meningkatkan Minat Mempelajarinya Pada Remaja dan Dewasa Muda Andri, Andri; Susilo, Greysia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28612

Abstract

Generasi muda Tionghoa di Indonesia saat ini menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya mereka. Faktor-faktor seperti globalisasi, urbanisasi, dan perubahan gaya hidup yang cepat telah memperkenalkan nilai-nilai baru yang seringkali bertentangan dengan tradisi Tionghoa. Selain itu, kebijakan Orde Baru yang membatasi praktik budaya Tionghoa turut berkontribusi pada kesulitan generasi muda dalam memahami warisan budaya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi yang menyebabkan penurunan pemahaman budaya Tionghoa di kalangan generasi muda serta mengeksplorasi peran keluarga, komunitas, dan pendidikan dalam melestarikan tradisi dan nilai-nilai tersebut. Pendekatan campuran (mixed-method) yang digunakan dalam penelitian ini mencakup metode kuantitatif melalui survei dan kualitatif melalui observasi serta wawancara mendalam di komunitas, sekolah, dan lingkungan keluarga. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan solusi praktis untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi generasi muda Tionghoa terhadap warisan budaya mereka, termasuk melalui pengembangan fasilitas pembelajaran yang dapat diakses di rumah, sekolah, dan komunitas.
Perkembangan Perspektif Pengguna dalam Pengambilan Keputusan Desain Susilo, Greysia; Jonatan, Clementine Audy; Muhtaj, Muhamad Afnan; Muzwar, Fatima Az Zahra
Jurnal Teknologi dan Desain Vol. 1 No. 02 (2025): Jurnal Teknologi dan Desain
Publisher : LPPM bekerja sama dengan Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota, Desain Interior, dan Desain Komunikasi Visual Universitas Pradita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51170/jtd.v1i02.292

Abstract

Users’ Journey Mapping adalah satu bagian dari tahap-tahap yang harus dilalui desainer pada proses perancangan desain secara umum. Tahap awal ini penting dilakukan untuk menghasilkan karya desain yang lebih holistik dan berfokus pada kepuasan pengguna. Tahapan proses desain yang dibahas disini merupakan desain secara umum, walaupun cenderung berfokus pada program studi Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Interaktif, dan Sistem Informatika. Terjadi perbedaan penggunaan metode ini pada ilmu-ilmu yang disebutkan sebelumnya: ada program studi yang mengajarkannya secara implisit – masuk ke dalam peristilahan yang lebih umum dipakai; ada pula program studi yang mengajarkannya secara eksplisit dan menjadi satu bagian yang jelas dan tak terpisahkan dari proses desain keseluruhan. Tulisan ini merupakan kombinasi hasil studi literatur dan pengalaman di lapangan saat penulis mengambil mata ajar online di DelftX dalam bentuk kualitatif deskriptif. Tulisan ini menganalisis pemakaian metode desain untuk digunakan dalam lintas disiplin maupun multidisiplin. Pemakaian Users’ Journey Mapping akan berpengaruh pada hasil desain secara signifikan untuk proyek-proyek perancangan yang memiliki skala besar dengan tingkat kerumitan tinggi, karena melibatkan berbagai jenis pemangku kepentingan dengan kepakaran masing-masing. Metode ini akan menyatukan perbedaan keahlian dan kepentingan dari disiplin ilmu yang berbeda ke dalam satu visi yang sama, yaitu kepuasan pengguna.