Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal ELTEK

Perbandingan kinerja beberapa lampu LED cerdas Muhammad Fahmi Hakim; Ika Noer Syamsiana; Rahman Azis Prasojo
JURNAL ELTEK Vol 19 No 2 (2021): ELTEK Vol 19 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.947 KB) | DOI: 10.33795/eltek.v19i2.310

Abstract

ABSTRAK Beberapa waktu terakhir terdapat sebuah teknlogi baru dari lampu LED, yaitu lampu LED cerdas. Sudah cukup banyak penelitian tentang perbandingan performa lampu LED dengan lampu jenis lainnya, namun belum ada penelitian tentang perbandingan kinerja antar merk lampu LED cerdas. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan analisis pengaruh warna cahaya dan tingkat kecerahan terhadap kuat penerangan lampu serta pengaruh tingkat kecerahan terhadap penggunaan energi, daya, faktor daya, tegangan, dan arus pada sembilan merek lampu dengan daya yang sama. Didapatkan hasil lampu Merek A mempunyai unjuk kerja yang lebih baik jika dibandingkan lampu merk lain. Hal ini dikarenakan lampu Merek A mempunyai nilai kuat penerangan yang paling baik di antara merk lampu lainnya pada kedua warna cahaya. Selain itu kuat penerangan lampu Merek A tidak terlalu terpengaruh dengan penurunan tingkat kecerahan. Namun, penggunaan energi listrik pada lampu merek A relatif konstan meskipun tingkat kecerahan diturunkan. ABSTRACT Recently, there has been a new technology for LED bulb, namely smart LED bulb. There have been many studies on comparing the performance of LED bulb with conventional bulb, but there has been no research on performance comparisons between brands of smart LED lamps. Based on this, an analysis of the effect of light color and brightness level on bulb illumination and the effect of brightness level on the use of energy, power, power factor, voltage, and current on nine brands of bulbs with the same power was carried out. The results obtained that A bulb have better performance when compared to other bulbs. This is because A bulbs have the best illumination value among other bulbs in both light colors. In addition, the illumination of the A bulb is not too affected by the decrease in the brightness level. However, the use of electrical energy in A bulb is relatively constant even though the brightness level is lowered.
ANALISIS PERENCANAAN KOMPENSATOR DAYA KAPASITIF DI GARDU INDUK (GI) SUMENEP UNTUK PERBAIKAN JATUH TEGANGAN Muhammad Fahmi Hakim; Sigi Syah Wibowo; Agung Laksono Pamuji
JURNAL ELTEK Vol 15 No 2 (2017): ELTEK Vol 15 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.452 KB)

Abstract

Pada tanggal 1 Desember 2016, pukul 19.00 WIB di GI Sumenep, saat beban puncak, tegangan di sisi 150 kV hanya mencapai 138 kV. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 03 Tahun 2007, nilai tegangan sebesar 138 kV sudah hampir mencapai batas minimal standard.Saat itu pihak PLN telah melakukan dua tindakan untuk menaikkan tegangan supaya di atas batas yang ditetapkan, yaitu dengan melakukan operasi penambahan daya reaktif dan taping transformator. Selain kedua solusi itu, ada satu cara lagi untuk mengatasi jatuh tegangan yaitu dengan menggunakan shunt capacitor. PT. PLN telah melakukan kajian untuk memasang shunt capasitor dengan kapasitas 25 MVAR namun saat ini masih belum terpasang. Dari hasil analisis dan perhitungan, kapasitas shunt capacitor yang diperlukan untuk mencapai tegangan nominal 150 kV saat beban puncak di GI Sumenep adalah sebesar 46,36 MVAR. Akan tetapi jika dipasang shunt capacitor dengan kapasitas 25 MVAR sesuai dengan keputusan PT. PLN maka tetap memenuhi syarat karena tegangan di Gardu Induk Sumenep bernilai 146,018 kV yang artinya masih di dalam standard tegangan yang diatur oleh Peraturan Menteri ESDM No: 03 Tahun 2007. Karena di pasaran tidak tersedia kapasitor sebesar 25 MVAR, maka nilai itu diperoleh dengan menghubungkan enam belas unit kapasitor masing masing sebesar 521 kVAR secara seri dan pararel pada setiap fasa sehingga memenuhi nilai total sebesar 25 MVAR. On December, 1st, 2016, at 7:00 p.m. at Sumenep Substation, when peak load occurred, the voltage on the 150 kV side only reached 138 kV. With reference to ESDM Ministerial Regulation No. 03 of 2007, the voltage value of 138 kV has almost reached the minimum standard. At that time the PLN had taken two actions to increase the voltage, by carrying out the operation of adding reactive power and transformer taping. In addition to these two solutions, there is one more way to overcome voltage drop by using shunt capacitor. PT. PLN has conducted a study to install a shunt capacitor with a capacity of 25 MVAR but is currently not installed. From the results of the analysis and calculation, the capacitor shunt capacity needed to achieve a nominal voltage of 150 kV when the peak load in Sumenep GI is 46.36 MVAR. However, if a shunt capacitor is installed with a capacity of 25 MVAR in accordance with the decision of PT. PLN then still qualifies because the voltage at Sumenep Substation is worth 146.018 kV which means it is still within the voltage standard regulated by the ESDM Minister Regulation No: 03 of 2007. Because the capacitor is not available at 25 MVAR at market, the value is obtained by connecting six twelve capacitor units each of 521 kVAR in series and parallel in each phase so that the total value is 25 MVAR.
Analisis Kebutuhan Capacitor Bank Beserta Implementasinya Untuk Memperbaiki Faktor Daya Listrik Di Politeknik Kota Malang Muhammad Fahmi Hakim
JURNAL ELTEK Vol 12 No 1 (2014): ELTEK Vol 12 No 1
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.085 KB)

Abstract

Perbaikan faktor daya listrik Politeknik Kota Malang (Poltekom) diharapkan mampu memperbaiki kualitas listrik. Perbaikan ini diharapkan pula mampu memperkecil biaya tagihan listrik di Poltekom. Untuk dapat melaksanakan perbaikan kualitas listrik tersebut, maka perlu dilakukan perhitungan terhadap daya reaktif yang harus dikompensasi untuk mendapatkan faktor daya terbaik, yaitu mendekati 1. Setelah dilakukan perhitungan tersebut, maka dilakukan penentuan capacitor bank yang akan digunakan yang selanjutnya akan dilaksanakan uji coba terhadap capacitor bank tersebut. Dengan melakukan tahap-tahap kegiatan di atas maka diharapkan capacitor bank yang terpasang mampu meningkatkan kualitas listrik di Politekniknik Negeri Malang.
Perencanaan PFC Pada Sistem Tenaga Listrik Di Industri Beton Ketika Disuplai Generator Set Muhammad Fahmi Hakim
JURNAL ELTEK Vol 14 No 2 (2016): ELTEK Vol 14 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.209 KB)

Abstract

Faktor daya pada sistem tenaga listrik di salah satu industri beton di Pasuruan ketika disuplai generator set nilainya sangat rendah, yaitu 0,5. Sehingga tujuan utama dari penelitian ini adalah menemukan penyebab rendahnya faktor daya tersebut, merencanakan rating PFC pada jaringan tenaga listrik yang disuplai oleh generator set untuk mengatasi penurunan faktor daya, dan menganalisis kebutuhan rating main switch, capacitor breaker, kontaktor magnetik, dan penghantar. Kesimpulan yang diperoleh, penyebab rendahnya faktor daya dikarenakan suplai daya yang berasal dari generator set tidak melewati capacitor bank yang ada. Oleh karena itu untuk mencapai cos phi 0,85 diperlukan kompensasi daya reaktif 450 kVar. Regulator yang digunakan mempunyai lima steps dengan 1 step 50 kVar dan 4 steps masing- masing 100 kVar. Pengaman tiap step adalah MCCB 100 A untuk 50 kVar dan 200 A untuk 100 kVar dengan pengaman utama adalah 800 A. Kontaktor untuk 50 kVar adalah 100 A dan untuk 100 kVar adalah 200 A. Penghantarnya NYA 50 mm2 untuk kapasitor 50 kVar dan NYA 95 mm2 untuk kapasitor 100 kVar.