Anita Rahmawati
ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment pada ibu post partum di RSUD Kota Jombang Anita Rahmawati; Sri Warsini; Wiwin Lismidiati
Jurnal Keperawatan Vol 20 No 2 (2022): Edisi Khusus Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v20i2.1051

Abstract

Bonding attachment merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang ibu pada bayinya segera setelah bayi dilahirkan, karena akan memengaruhi pada perkembangan bayi selanjutnya. Faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment diantaranya lama persalinan, perasaan ibu mempunyai bayi, kelelahan ibu, kecemasan ibu, dukungan sosial suami, usia, paritas, tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi bonding attachment pada ibu post partum di RSUD Kota Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 100 orang ibu post partum, dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di RSUD Kota Jombang. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner karakteristik responden terdiri dari usia, paritas, tingkat pendidikan ibu, perasaan ibu mempunyai bayi, lama persalinan, Post partum Fatique Scale (PFS), Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dukungan suami, pengetahuan ibu dan lembar observasi terkait bonding attachment dengan analisa data menggunakan uji chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini lebih dari setengah jumlah responden menunjukkan bonding attachment dalam kategori kurang (64%). Faktor yang memengaruhi bonding attachment yaitu usia (p=0,017;OR=13,804), paritas (p=0,010;OR=4,685), dan dukungan suami (p=0,013;OR=4,085). Besar pengaruh dari faktor usia, paritas dan dukungan suami sebesar 39,4%. Adapun faktor yang paling dominan adalah usia dengan OR=13,804. Kesimpulan penelitian adalah lebih dari setengah jumlah responden menunjukkan bonding attachment dalam kategori kurang. Faktor yang memengaruhi bonding attachment adalah usia, paritas, dan dukungan suami. Faktor yang paling dominan adalah usia.
HUBUNGAN KELELAHAN DENGAN BONDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM Anita Rahmawati
Journal of Nursing and Health Vol. 8 No. 4 (2023): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v8i4.322

Abstract

Pendahuluan Pada masa nifas rentan terjadi kelelahan pada wanita disebabkan karena proses persalinan yang mengeluarkan banyak energi dan kurangnya istirahat dalam keseharian. Kelelahan yang terjadi secara terus menerus dapat berdampak pada kesehatan mental dan berimplikasi pada aktifitas keseharian, motivasi dan interaksi sosial ibu, sehingga dapat memengaruhi kemampuan ibu untuk merawat bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kelelahan dengan bonding attachment pada ibu post partum. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu post partum yang dirawat di Ruang Melati RSUD Kota Jombang yang berjumlah 30 ibu post partum dengan menggunakan teknik random sampling. Penelitian dilaksanakan di RSUD Kota Jombang. Pengambilan data menggunakan instrumen Post Partum Fatigue Scale (PFS) untuk mengukur kelelahan yang dirasakan ibu post partum dan lembar observasi untuk mengukur bonding attachment dengan analisa data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan hubungan kelelahan dengan bonding attachment didapatkan P value = 0,001 berarti P value < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan kelelahan dengan bonding attachment pada ibu post partum.
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI MENJALANI PENGOBATAN PADA IBU PENDERITA KANKER. STUDI FENOMENOLOGI; KABUPATEN KEDIRI Dwi Prasetyaningati; Agustina Maunatur Rohmah; Anita Rahmawati; Muarrofah Muarrofah
Journal of Nursing and Health Vol. 9 No. 1 (2024): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v9i1.411

Abstract

Pendahuluan: Keluarga merupakan support system penting bagi individu ketika mengalami suatu keadaan terpuruk, khususnya pada saat sakit. Kanker merupakan penyakit dengan resiko kematian tertinggi, dengan penyebab dan penatalaksanaaanya multi dimensi dan multi factor untuk bisa sembuh atau bertahan memperpanjang harapan hidup dari penyakit ini. Ibu ketika mendapatkan diagnosis kanker, akan mengalami tekanan baik secara fisik, psikologis, maupun mental, sehingga berdampak pada keberlanjutan pengobatan kanker. Dukungan keluarga membantu meningkatkan motivasi pasien menjalani pengobatan, baik dalam bentuk terapi operatif, radiasi, kemoterapi, sampai dengan proses pemulihan yang dilakukan di pelayanan kesehatan. Tujuan mendapatkan ungkapan pengalaman secara langsung dari ibu sebagai penderita kanker tentang bagaimana dukungan keluarga dan terhadap motivasi menjalani pengobatan kanker. Metode: Jenis penelian kualitatif dengan indep interview semi terstruktur pada tujuh partisipan dipilih dengan teknik purposive sampling. Transkrip dianalisis dengan model Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Instrumen inti adalah peneliti itu sendiri, mencakup 4 tema, yaitu: Respon Pertama Keluarga ketika Pasien di Diagnosa Kanker, Bentuk dukungan Keluarga saat Ibu didiagnosa Kanker, Peran keluarga dalam memotivasi melakukan pengobatan kanker, Motivasi Pasien melanjutkan pengobatan kanker. Hasil: Tujuh partisipan menunjukkan pemaknaan pengalaman yang beragam di aspek kehidupannya tentang dukungan keluarga dan motivasinya dalam menjalankan pengobatan kanker Kesimpulan: dukungan keluarga kepada partisipan meliputi dukungan fisik, emosional, fasilitas dan informasi, keluarga berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan juga penyedia kebutuhan, sehingga partisipan memiliki motivasi kuat melanjutkan pengobatan. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Motivasi, Pengobatan Kanker.