Ketut Soriarta
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN HIDROLIS SPAM JALUR BATUSESA – SIBETAN KABUPATEN KARANGASEM Ketut Soriarta
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SPAM jalur Reservoir Batusesa sampai dengan Reservoir Sibetan memiliki panjang pipa 17.390 meter terdiri atas 5.664 meter pipa baja DN 700 mm, pipa HDPE OD 710 mm PN10 sepanjang 4.851 meter, pipa HDPE OD 630 mm PN10 sepanjang 3.049 meter, pipa HDPE OD 560 mm PN16 sepanjang 3.825 meter. Sistem pipa transmisi sesuai rencana untuk mengalirkan air baku dari reservoir Batusesa yang berada pada ketinggian +615 mdpl ke reservoir Sibetan pada ketinggian +545 mdpl. Selisih elevasi kedua reservoir tersebut menjadikan sistem pipa transmisi memiliki energy (head) yang diharapkan mampu mengalirkan debit air sesuai debit awal sebesar 430,29 L/dt. Namun harapan tersebut mengalami hambatan karena sering kali pada jalur pipa transmisi Batusesa sampai dengan Sibetan mengalami kebocoran sehingga sangat mendesak diperlukan kajian yang mendalam untuk mengatasi hambatan dengan menggunakan Program Epanet V2.0. Dengan Program Epanet V2.0 diperoleh alternative lokasi pemasangan PRV yang paling efektif di ketinggian +569 mdpl, debit air optimal sebesar 389,71 L/dt, tekanan air dinamis (dynamic pressure) sebesar 14 bar dan tekanan air statis (static pressure) sebesar 15 bar.
EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE DI JALAN RAYA UMAALAS-BATU BELIG, DESA KEROBOKAN KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG I Dewa Putu Aristha Saputra; Putu Doddy Heka Ardana; Ketut Soriarta
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir dan genangan masih terjadi pada musim hujan di Jalan Umaalas-Batu Belig. Berbagai sebab menjadi pemicu terjadinya banjir dan genangan, antara lain kapasitas sistem jaringan drainase yang menurun, debit aliran air yang meningkat. Menurunnya kapasitas sistem disebabkan antara lain, banyak terjadi sedimentasi dan sampah, terjadi kerusakan fisik sistem jaringan dan adanya bangunan liar di atas sistem jaringan. Sedangkan penyebab meningkatnya debit antara lain, curah hujan yang tinggi,perubahan tata guna lahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian evaluatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan meneliti dan melihat kapasitas saluran drainase eksisting, serta mengevaluasi kapasitas saluran drainase eksisting. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan data primer dan sekunder.Penelitian ini menggunakan analisis data yaitu dengan analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan perhitungan hidrologi saluran exsisting tidak mampu menampung debit hujan dengan debit rencana ditambah dengan debit buangan sebesar Q= 1,292 m3/dt, sehingga berdasarkan hasil redisain bahwa saluran eksisting tidak mampu menampung Q rencana 5 tahun sehingga dilakukan redesign dengan lebar saluran (b) yang didapatkan sebesar 1,266 m dan tinggi saluran (h) sebesar 1,195 m.
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BAJING SELUAS 425 HA KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM BALI Rani Wirawati; I Made Sudiarsa; I Ketut Soriarta
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah irigasi Bajing merupakan salah satu DI yang termasuk dalam DAS Tukad Unda dengan luas baku 425 Ha. Sumber airnya berasal dari Tukad Telagawaja. Bangunan utama berupa bangunan bendung yang terletak di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pada daerah irigasi ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya : Pintu air dan rumah pintu pada beberapa bangunan mengalami kerusakan, banyak sampah dan endapan pada beberapa ruas saluran yang menghalangi aliran air, serta beberapa ruas saluran masih berupa saluran tanah. Dalam penelitian dilakukan analisis ketersedian air irigasi, analisis kebutuhan air irigasi, analisi imbangan air, analisis efisiensi. Obyek penelitian dilakukan pada DI Bajing di saluran Primer dan Sekunder (BB1-BS3). Dari hasil analisis diperoleh Efisiensi DI Bajing khususnya di jaringan Subak Selat sebesar 84.95% yang berarti sangat efisien walaupun masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada beberapa titik saluran. Sedangkan imbangan air (water balance) pada DI Bajing sudah mencukupi dari kebutuhan air meskipun pada beberapa periode mengalami kekurangan air yaitu pada Periode Juni I sebesar 140.018 lt/dt dan pada periode Juli II sebesar 84.603 lt/dt.
ANALISA KEHILANGAN AIR ( NON REVENUED WATER ) PADA JARINGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) I Wayan Diasa; I Ketut Soriarta; Ida Bagus Gede Suryawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.277

Abstract

Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup umat manusia.Sejalan dengan pentingnya peranan dan fungsi air minum, perlu direncanakan suatu sistem penyediaan air minum (SPAM).Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung merupakan badan usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah satu kesatuan sistem dari sarana dan prasarana air minum. Berdasarkan data (BPPSPAM, 2015) menunjukkan bahwa Kabupaten Badung memiliki tingkat kehilangan air sebesar 22%. Kehilangan air adalah perbedaan antara volume air yang di distribusikan dengan volume air yang dikonsumsi yang tercatat.Secara garis besar kehilangan air dibagi menjadi dua yaitu kehilangan fisik dan kehilangan non fisik. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diambil dan diukur langsung dari lapangan serta data sekunder yang dipakai untuk penunjang penelitian.Lokasi kegiatan Pengendalian Kebocoran (NRW) PDAM Kabupaten Badung adalah di wilayah Kecamatan Mengwi. Luas wilayah administrasi Kecamatan Mengwi adalah 82,00 km2 dengan daerah pelayanan 40,29 km2.Untuk mempermudah kegiatan penelitian pada jaringan distribusi dilakukan pemetaan pipa per segmen dimana menemukan kehilangan tekananan akibat kebocoran pada system jaringan. Dari hasil analisis yang dilakukan di jaringan pipa didapat tidak ada penurunan tekanan yang signifikan di segmen A-B, B-C, C-D, D-E, E-F, sehingga penyebab kebocoran sebesar 22,94% /tahun adalah bias antara biaya produksi sebesar19.165 m3 dengan rekening yang tercatat pada meteran air sebesar 14.901 m3. Sehingga terjadinya selisih pencatatan antara air produksi dengan daftar rekening ditagih sebesar 4.264 m3.. Besarnya kerugian akibat kebocoran pada SPAM adalah Rp. 30.132.289,- /tahun.
ANALISIS BANJIR WILAYAH, DESA BAKTISERAGA KECAMATAN BULELENG DAN DESA SAMBANGAN KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG I Putu Ngurah Hartawiguna; I Ketut Soriarta; I Made Sudarma
Jurnal Teknik Gradien Vol 12 No 2 (2020): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v12i2.460

Abstract

Desa Baktiseraga dan Desa Sambangan yang berada di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sukasada memiliki wilayah perumahan sangat luas, sehingga menjadikan daerah tersebut padat penduduk. Banjir dan genangan sering terjadi pada saat hujan deras. Salah satu daerah yang sering terjadi banjir adalah ruas Jalan Srikandi. Dimana pada saat musim hujan, terjadi genangan dan transportasi menjadi tidak lancar. Dari permasalahan adanya banjir dan genangan tersebut, maka dirasa perlu dilakukan analisis banjir wilayah ditempat tersebut dan mengukur penampang saluran drainase exsisting untuk mengetahui kapasitas penampang saluran drainase yang ada. Metode yang digunakan untuk analisis ini meliputi analisis hidrologi maupun analisis hidrolika, dimana analisis hidrologi terdiri dari : data curah hujan, curah hujan rancangan, banjir rancangan. Sedangkan analisis hidrolika untuk mengetahui kapasitas saluran, dimana kapasitas saluran adalah besarnya debit maksimum yang dapat ditampung dan dilewatkan oleh suatu saluran dengan ukuran penampang tertentu termasuk tinggi jagaan. Dilanjutkan dengan analisa debit buangan air limbah. Dari hasil analisis saluran existing yang ada di Jalan Srikandi, diketahui bahwa dimensi mampu menampung debit hujan kala ulang I5 dan I10 Tahun dengan debit banjir maksimum (Qt) bervariasi sesuai lokasi saluran yang telah ditambah debit air buangan domestik dan non domestik dengan nilai 0.0108802 m3/dt yang. Berdasarkan hasil kajian analisis lapangan, penampang yang paling ideal dalam mengatasi genangan karena sedimentasi dan sampah dijalan Laksamana dan jalan Srikandi diperlukan penampang baru berbentuk setengah lingkaran dengan r=0,4 m yang memiliki nilai debit saluran (Qs) > debit banjir (Qt) di sepanjang saluran drainase lokasi studi.
ANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI TUKAD MATI Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Tukad Mati Putu Doddy Heka Ardana; Ketut Soriarta; I Gede Arimbawa Widnyana; I Wayan Diasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.761

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati adalah salah satu sistem jaringan drainase yang melintasi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dengan luas daerah pengaliran sebesar 38,42 km2 dan panjang sungai 18,52 km. Tukad Mati merupakan salah satu sungai yang mengalami banjir pada curah hujan yang tinggi, seperti pada Jalan Dewi Sri yang mengalami genangan karena kapasitas sungai eksisting yang tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya analisis terhadap besarnya debit banjir rancangan untuk kala ulang tertentu pada DAS Tukad Mati terhadap kondisi penampang sungai eksisting khususnya areaa hilir DAS Tukad Mati. Dalam analisa debit banjir rancangan ini menggunakan data hujan dari tahun 2009 sampai 2018 dari empat stasiun hujan yaitu Stasiun Kapal, Stasiun Aseman, Stasiun Sanglah dan Stasiun Ngurah Rai. Metode yang digunakan yaitu metode HSS Nakayasu, HSS Snyder dan Metode Rasional. Nilai debit banjir rancangan dari ketiga metode akan digunakan untuk mengevaluasi kapasitas penampang beberapa titik lokasi di Tukad Mati meliputi sungai yang melintasi Jalan Nakula, Jalan Kresna dan Jalan Raya Kuta. Berdasarkan hasil penelitian, Metode HSS Nakayasu memberikan nilai yang tinggi yaitu Q10 = 223,195 m³/dt, Q25 = 243,370 m³/dt, Metode Rasional memberikan nilai yang moderat yaitu Q10 = 147,880 m³/dt, Q25 = 161,248 m³/dt dan Metode HSS Snyder memberikan nilai yang rendah yaitu Q10 = 137,651 m³/dt, Q25 = 150,095 m³/dt. Besar perbandingan nilai debit banjir rancangan dari ketiga metode diperoleh metode HSS Nakayasu - HSS Snyder memiliki selisih sebesar 38,32 %, metode HSS Nakayasu - Rasional memiliki selisih sebesar 33,74 % dan metode Rasional - HSS Snyder memiliki selisih sebesar 6,91 %. Untuk evaluasi penampang sungai pada titik penelitian terhadap debit banjir rancangan yang diperoleh bahwa pada HSS Nakayasu Jalan Nakula dan Jalan Kresna terjadinya banjir karena dimensi penampang sungai tidak mampu menerima debit banjir rancangan pada Q10 maupun Q25.
ANALISIS RENCANA REVETMENT BATU ARMOR UNTUK MENANGGULANGI KERUSAKAN PANTAI (Studi kasus: Pantai Tegal Besar Kabupaten Klungkung) I Wayan Diasa; I Ketut Soriarta; I Gusti Agung Bagus Semarabawa
Jurnal Teknik Gradien Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v14i1.835

Abstract

Pantai Tegal Besar yang terletak di Desa Negari Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung merupakan salah satu pantai di Bali yang sudah parah tergerus oleh gempuran ombak. Di daerah penelitian bangunan yang ada seperti villa dan pura sangat dekat dengan laut sehingga hampir tidak ada batas dengan pantai. Di daerah penelitian terdapat revetment batu armor sepanjang 230 m untuk mencegah atau mengurangi abrasi yang lebih parah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan desain bangunan baru armor untuk mencegah kerusakan pantai Tegal Besar sesuai dengan data yang tersedia di pantai. Penelitian ini dilakukan dengan pengolahan data angin dan peramalan gelombang analisis waktu gelombang rencana yang diprediksi analisis pasut dan analisis refraksi/defraksi dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BMKG Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS-BP) dan konsultan perencanaan. Selain itu hasil analisis digunakan untuk menghitung desain revetment batu armor. Hasil analisis menunjukkan bahwa abrasi pantai Tegal Besar disebabkan oleh gelombang yang cukup tinggi khususnya selama 25 tahun sepanjang 3,679 m dan sepanjang pantai. Gelombang ini menyebabkan pergerakan sedimen di sepanjang pantai sehingga direncanakan revetment batu armor untuk mencegah kerusakan garis pantai di lokasi ini. Hasil analisis dan perancangan lapis revetment batu armor diperoleh: tinggi revetment 5,20 m dari LWL dengan sudut kemiringan konstruksi 1:2, lapisan utama menggunakan batu andesit seberat 1.500 kg tebal 1,8 m, lapisan kedua adalah batuan andesit seberat 375 kg dengan ketebalan 1,2 m, timbunan batu andesit dan geotekstil seberat 15 kg dengan ketebalan 2,2 m, lebar 1,97 m dengan elevasi puncak 5,2 m, tinggi kaki pengaman 1,8 m dengan panjang 3,0 m dan total panjang revetment 750 m.
Analisis Sistem Penyediaan Air Minum Malet Kecamatan Susut Kabupaten Bangli Berbasis Aplikasi Epanet 2.2 I Ketut Soriarta; I Putu Dwikarna Putra
Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 1 (2025): De'Teksi : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/deteksi.v10i1.1144

Abstract

The availability of water at 3 liters per second (l/s) from the Malet I spring is insufficient to meet the increasing clean water demand of the residents in Tiga Village, which continues to rise year by year. Therefore, the Malet II spring will be utilized to fulfill the clean water needs of Tiga Village. The combined average discharge potential of both springs is approximately 10 l/s. The elevation of the Malet spring is 722 meters above sea level (masl), while the elevation of the Malet Reservoir is 876 masl, resulting in a height difference of 154 meters. Consequently, a pumping system is required to transport water to the Malet Reservoir. Based on the analysis, the clean water demand for the residents of Tiga Village in 2040 is projected to reach 9.9 l/s. Water balance will be achieved between 2042 and 2043. The maximum pressure in the transmission pipes of the Malet Water Supply System is 158.06 meters of water column (mwc) or 15.806 bar. The ideal pipe diameter is 6 inches, producing a flow velocity of 0.57 meters per second (m/s). This flow velocity is within the permissible range of 0.3–2 m/s. The utilization of the Malet II spring provides a viable solution to meet the water needs of Tiga Village residents up to the projected year, 2042.