p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL AGRONIDA
Anna Sulistyaningrum
Pusat penelitian dan pengembangan hortikultura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS REGRESI PENAMPILAN BAWANG PUTIH SANGGA SEMBALUN DAN LUMBU KUNING SELAMA PENYIMPANAN DALAM SUHU RUANG Anna Sulistyaningrum; Adhitya Marendra Kiloes; Darudriyo Darudriyo
JURNAL AGRONIDA Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.708 KB) | DOI: 10.30997/jag.v6i1.2599

Abstract

Bawang putih merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu maupun obat. Bawang putih banyak mengalami perubahan baik secara nutrisional maupun penampakannya selama penyimpanan, sehingga dibutuhkan penanganan pascapanen yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas bawang putih Sangga Sembalun dan Lumbu Kuning yang disimpan dalam suhu ruang baik untuk konsumsi maupun benih serta mengetahui kualitas bawang putih dalam bentuk konde maupun rogol selama penyimpanan. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan terdiri dari 6 ulangan. Perlakuan pertama adalah varietas (V) yang terdiri dari varietas Sangga Sembalun dan varietas Lumbu Kuning, sementara perlakuan kedua adalah bentuk (B) yang terdiri dari bentuk rogol dan konde. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penurunan bobot bawang putih tertinggi yaitu pada saat 1 minggu penyimpanan dengan  penurunan sebesar  33,2% dengan susut diamater sebesar  6,98%, karena pada kondisi tersebut kandungan air dari komoditas hortikultura masih sangat tinggi. Bawang putih untuk konsumsi segar (penyimpanan hingga 2 bulan) dalam bentuk konde memiliki tingkat penurunan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bentuk rogol yaitu sebesar 21,45% varietas Lumbu Kuning dan 19,88% untuk varietas Sangga Sembalun. Demikian halnya dengan penyimpanan selama 6 bulan, bawang putih dalam bentuk konde memiliki tingkat kehilangan air yang lebih rendah, serta memiliki penampakan kesegaran yang lebih baik (tidak cepat keriput dan layu) serta kerusakan akibat mikroorganisme dapat lebih diminimalisir.  
PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI KERITING VARIETAS PM 999 darudriyo darudriyo; Anna Sulistyaningrum
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v8i1.5584

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas strategis yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai adalah melalui kegiatan pemupukan. Penggunaan pupuk P berfungsi untuk mempercepat pembungaan dan pemasakkan buah, serta memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah/biji. Pupuk SP-36 merupakan salah satu pupuk sumber P. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dosis pemupukan SP-36 terhadap pertumbuhan dan produksi cabai keriting PM 999.  Percobaan ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 6 ulangan. Faktor yang diuji adalah dosis pupuk SP-36 yang terdiri atas 6 taraf, yaitu tanpa aplikasi pupuk SP-36 (0%R), 77,5 kg/ha (25%R), 155 kg/ha (50%R), 232,5 kg/ha (75%R), 310 kg/ha (100%R), dan 387,5 kg/ha (125%R). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi berbagai dosis pupuk SP-36 memberikan pengaruh pada fase pertumbuhan generatif tanaman cabai varietas PM 999 yang ditanam di Bogor yang meliputi pembentukan bunga kuncup, bunga mekar hingga produksi tanaman cabai, sedangkan pada fase vegetatifnya seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tidak memberikan pengaruh. Pemberian pupuk SP-36 sebesar 387,5 kg/ha menghasilkan produktivitas tertinggi yaitu 7,92 ton/ha.