Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS LINEARITAS PROPORSI TEPUNG JEWAWUT TERHADAP KARAKTERISIK FISIK DAN KIMIA BROWNIES BAKAR Sulistyaningrum, Anna; Hayati, Nur Qomariah; ., Rahmawati; ., Darudriyo
Informatika Pertanian Vol 29, No 1 (2020): Juni
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/ip.v29n1.2020.p23-32

Abstract

Pemanfaatan tepung lokal, khususnya jewawut, merupakan salah satu upaya peningkatan ketahanan pangan. Didukung oleh kandungan nutrisi yang lengkap dan memiliki nilai fungsional, tepung jewawut dapat diaplikasikan dalam berbagai produk pangan olahan seperti brownies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung jewawut dan terigu terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik brownies bakar. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan proporsi tepung jewawut : terigu yang terdiri atas 0:100 (T1); 20:80 (T2), 30:70 (T3), 40:60 (T4), dan 50:50 (T5). Parameter yang diamati meliputi sifat fisik dan kimia (pengembangan volume, kadar air, serat pangan, kadar abu, protein) dan organoleptik (warna, aroma, tekstur, rasa, dan kesukaan). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi proporsi tepung jewawut semakin meningkat kandungan serat pangan pada brownies. Tepung jewawut dengan proporsi 50% memiliki kandungan serat pangan 5,41%, kadar air 24,49%, volume pengembangan 30,67%, kadar abu 1,5%, dan kadar protein 3,46%. Penggunaan 100% terigu menghasilkan brownies dengan kandungan serat pangan terendah 4,06%, kadar air 13,79%, pengembangan volume tertinggi 65,26%, kadar abu 1,66%, dan kadar protein 3,21%.
ANALISIS REGRESI PENAMPILAN BAWANG PUTIH SANGGA SEMBALUN DAN LUMBU KUNING SELAMA PENYIMPANAN DALAM SUHU RUANG Anna Sulistyaningrum; Adhitya Marendra Kiloes; Darudriyo Darudriyo
JURNAL AGRONIDA Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.708 KB) | DOI: 10.30997/jag.v6i1.2599

Abstract

Bawang putih merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu maupun obat. Bawang putih banyak mengalami perubahan baik secara nutrisional maupun penampakannya selama penyimpanan, sehingga dibutuhkan penanganan pascapanen yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas bawang putih Sangga Sembalun dan Lumbu Kuning yang disimpan dalam suhu ruang baik untuk konsumsi maupun benih serta mengetahui kualitas bawang putih dalam bentuk konde maupun rogol selama penyimpanan. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan terdiri dari 6 ulangan. Perlakuan pertama adalah varietas (V) yang terdiri dari varietas Sangga Sembalun dan varietas Lumbu Kuning, sementara perlakuan kedua adalah bentuk (B) yang terdiri dari bentuk rogol dan konde. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penurunan bobot bawang putih tertinggi yaitu pada saat 1 minggu penyimpanan dengan  penurunan sebesar  33,2% dengan susut diamater sebesar  6,98%, karena pada kondisi tersebut kandungan air dari komoditas hortikultura masih sangat tinggi. Bawang putih untuk konsumsi segar (penyimpanan hingga 2 bulan) dalam bentuk konde memiliki tingkat penurunan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bentuk rogol yaitu sebesar 21,45% varietas Lumbu Kuning dan 19,88% untuk varietas Sangga Sembalun. Demikian halnya dengan penyimpanan selama 6 bulan, bawang putih dalam bentuk konde memiliki tingkat kehilangan air yang lebih rendah, serta memiliki penampakan kesegaran yang lebih baik (tidak cepat keriput dan layu) serta kerusakan akibat mikroorganisme dapat lebih diminimalisir.  
PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI KERITING VARIETAS PM 999 darudriyo darudriyo; Anna Sulistyaningrum
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v8i1.5584

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas strategis yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai adalah melalui kegiatan pemupukan. Penggunaan pupuk P berfungsi untuk mempercepat pembungaan dan pemasakkan buah, serta memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah/biji. Pupuk SP-36 merupakan salah satu pupuk sumber P. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dosis pemupukan SP-36 terhadap pertumbuhan dan produksi cabai keriting PM 999.  Percobaan ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 6 ulangan. Faktor yang diuji adalah dosis pupuk SP-36 yang terdiri atas 6 taraf, yaitu tanpa aplikasi pupuk SP-36 (0%R), 77,5 kg/ha (25%R), 155 kg/ha (50%R), 232,5 kg/ha (75%R), 310 kg/ha (100%R), dan 387,5 kg/ha (125%R). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi berbagai dosis pupuk SP-36 memberikan pengaruh pada fase pertumbuhan generatif tanaman cabai varietas PM 999 yang ditanam di Bogor yang meliputi pembentukan bunga kuncup, bunga mekar hingga produksi tanaman cabai, sedangkan pada fase vegetatifnya seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tidak memberikan pengaruh. Pemberian pupuk SP-36 sebesar 387,5 kg/ha menghasilkan produktivitas tertinggi yaitu 7,92 ton/ha.
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK UNTUK MENDUKUNG USAHA BUDIDAYA SAYURAN Yuliawati, Yuliawati; Rochman , Nur; Darudriyo; Yulianti, Nani
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.047 KB) | DOI: 10.30997/qh.v8i2.3860

Abstract

Volume sampah di Desa Cipayung semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Desa tersebut. Tingginya volume sampah organik di Desa Cipayung tidak diikuti dengan upaya pengelolaan yang baik, sehingga tumpukan sampah dapat dengan mudah ditemui di Desa tersebut. Sampah-sampah di Desa Cipayung umumnya dibuang begitu saja di lahan-lahan kosong, dibakar atau dibuang ke sungai karena terbatasnya pengetahuan, kesadaran, sikap dan keterampilan masyarakat Desa Cipayung mengenai pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kesadaran, pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai aspek-aspek perubahan perilaku masyarakat Desa Cipayung dalam mengelola dan memanfaatkan kembali sampah. Bentuk penelitian yang diguanakan adalah penelitian tindakan yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu tindakan untuk memperoleh data dan tindakan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Cipayung belum memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah organik. Selain itu, terjadi peningkatan pengetahuan, kesadaran, sikap dan keterampilan sebagai unsur-unsur dari perubahan perilaku dalam mengelola sampah, setelah masyarakat yang mengikuti kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan partisipatif.
Pengaruh aksesi dan dosis pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil kacang bogor (Vigna subterranea L. Verdc.) Darudriyo, Darudriyo; Novica, Siti Rezeki; Setyono, Setyono; Yuliawati, Yuliawati
JURNAL AGRONIDA Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v10i2.17220

Abstract

Kacang bogor atau bambara groundnut merupakan jenis tanaman legum asal Afrika yang sudah lama beradaptasi di Indonesia. Produktivitas kacang bogor di Indonesia masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan. Peningkatan produktivitas kacang bogor dapat dilakukan melalui pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa aksesi kacang bogor. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 3 ulangan dan 2 faktor, yaitu asal aksesi (Jampang, Cibenda, dan Waluran) dan dosis pupuk SP-36 (0%, 50%, 100%, 150% dari dosis rekombinasi). Peubah yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah daun, diameter kanopi, luas daun, diameter batang, jumlah bunga, bobot segar dan kering brangkasan, bobot segar dan kering polong total, jumlah polong bernas, cipo, serta total. Hasil penelitian menunjukkan aksesi Waluran memiliki keunggulan pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter kanopi, jumlah bunga, jumlah polong total dan jumlah polong bernas. Pemberian SP-36 dengan dosis 150% rekomendasi menghasilkan jumlah bunga, bobot polong total dan bobot polong bernas terbaik. Aksesi Waluran yang diberi SP-36 150% rekomendasi menghasilkan jumlah bunga dan bobot kering brangkasan yang tinggi.
Optimalisasi Produktifitas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Melalui Aplikasi Dolomit Pada Lahan Dataran Tinggi darudriyo, darudriyo; Yuliawati; Djazuli, Ahzami; Sulistyaningrum, Anna
Jurnal Pertanian Vol. 16 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v16i2.18893

Abstract

Produktivitas kacang tanah masih relatif rendah dan perlu ditingkatkan. Salah satu strateginya adalah pemberian dolomit dan penggunaan varietas yang beradaptasi dengan baik terhadap kondisi agroekosistem tertentu. Dolomit berperan penting dalam memasok nutrisi penting untuk fotosintesis, pembentukan polong, dan pengisian polong. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dosis dolomit dan aksesi kacang tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan dengan tiga ulangan dan dua faktor: aksesi (Zebra, Merah, dan Putih) dan dosis dolomit (0, 0,25, 0,5, 1,0, dan 1,5 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesi White mengungguli aksesi lainnya dalam beberapa parameter: jumlah daun (62), jumlah polong (26,53), jumlah polong berisi (25,87), berat polong segar total (116,71 g), berat polong kering (22,58 g), berat kering brangkasan (26,67 g), dan produktivitas (4,56 ton/ha). Pemberian dolomit 0,25 ton/ha secara signifikan meningkatkan berat kering brangkasan (30,86 g), ukuran polong (14,19 mm × 40,30 mm), dan menghasilkan produktivitas sebesar 3,83 ton/ha.
KOMPONEN HASIL DAN HASIL EMPAT VARIETAS PADI PADA BEBERAPA DOSIS PEMUPUKAN ANJURAN Sakhidin1,, Sakhidin; Darudriyo, Darudriyo; Kharisun, Kharisun
Agrin Vol 17, No 2 (2013): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2013.17.2.205

Abstract

Pemupukan tanaman padi oleh petani selama ini biasanya berdasarkan kebiasaan atau dosis pemupukananjuran secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis pemupukan terhadap beberapavarietas yang ditanam pada lahan sawah milik petani. Pecobaan dilaksanakan selama tujuh bulan yaitu mulaiAgustus 2011 sampai dengan Pebruari 2012 di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas denganketinggian tempat sekitar 160 m di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancanganpetak terbagi. Varietas (Ciherang, Inpari XIII, IR 64, dan Situbagendit) diperlakukan pada petak utama,sedangkan dosis pupuk anorganik (0% dosis anjuran, 50% dosis anjuran, dan 100% dosis anjuran) diperlakukanpada anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas IR 64 menghasilkan bobot gabah per rumpuntertinggi (26,93 g). Hal ini berkaitan dengan tingginya bobot gabah permalai (4,16 g). Aplikasi pupuk baikdengan 50% maupun 100 % dosis anjuran tidak meningkatkan komponen hasil dan hasil padi. Pengaruh dosispemupukan terhadap komponen hasil dan hasil padi tidak dipengaruhi oleh varietas.Kata kunci: padi, varietas, dosis anjuran, hasilABSTRACTIn general, application of fertilizer by farmers was based on the tradition or common recommendation.Obectives of this study was to study the effect of fertilizer dosages on some varieties of rice planted on thefarmer’s wet land rice. The research was conducted for 7 months since August 2011 until February 2012 inDatar village, Sumbang District, Banyumas Regency with 160 m sal altitude. The experimental designed wassplit plot design with 2 factors namely 4 varieties (Ciherang, Inpari XIII, IR 64, and Situbagendit) as main plotand the dosages of anorganic fertilizers (0% recommendation, 50% recommended dosage, 100% recommendeddosage) as sub plot. The result of this research showed that IR 64 had the highest weight of grain per hill (26,93g). It was related to the high weight of grain per panicle (4,16 g). Application of anorganic fertilizer (50% and100% recommendation dosages) did not increase the yield and yield components of rice. The effect offertilization dosage did not influenced by variety.Key words: rice, variety, recommendation dosage, yield