Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN KAIN TROSO DAN APLIKASI MAKRAME PADA BUSANA READY TO WEAR Tina Martina; Ursae Pramesvari; Santi Ramadhanti
Texere Vol 19, No 2 (2021): Texere Volume 19 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v19i2.01

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan ragam kain tenun  tradisional dari masing-masing daerah. Salah  satu  daerah  yang menghasilkan  kain  tenun  tradisional  yaitu kabupaten Jepara, Jawa  Tengah.  Kain  tenun  yang diproduksi  di  desa  Troso  Kabupaten  Jepara  disebut  dengan  kain  tenun  Troso. Dalam upaya memperkenalkan kain tenun Troso, maka disusun rencana penelitian ini yang bertujuan  untuk memberikan  alternatif  baru  penggunaan  kain  tradisional  tenun  ikat  troso  dan aplikasi teknik ikat mengikat atau lebih dikenal dengan makrame yang pembuatannya dilakukan secara manual sebagai nilai  tambah dalam pembuatan busana. Hasil dari  penelitian  ini  berupa  busana  ready to wear  yang  terinspirasi  dari  Trend Forecasting Fashion tahun 2019-2020 Singularity yang diterbitkan oleh Bekraf dengan tema Svarga. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur dan studi lapangan dalam proses eksperimen pembuatan  produk.  Kain  tenun  Troso  dan  kain  tambahan  yang  akan  digunakan memerlukan sifat yang menghasilkan kenyamanan serta kekuatan yang baik bagi penggunanya.  Hal  tersebut  mendasari  perlunya  dilakukan pengujian untuk kain tenun troso dan kain pendukung. Selain itu aplikasi makrame yang diterapkan akan diproduksi dengan teknik  pencelupan  zat warna  untuk memperoleh  hasil  gradasi warna. Produk  tekstil  atau  fashion  tersebut  kemudian  dinilai  secara  ekonomi  di masyarakat  dengan menggunakan metode kuantitatif berupa kuisioner.
THE UTILIZATION OF BIO-FABRIC FERMENTED FROM AGRICULTURAL WASTE AS GARNITURE ON READY TO WEAR CLOTHES Eka Oktariani; Ahmad Ibrahim Makki; Ursae Pramesvari
Arena Tekstil Vol 37, No 2 (2022)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31266/at.v37i2.7709

Abstract

Bio-fabric is a biomaterial produced by living organism, such as fungal and bacteria. The characteristic of bio-fabric is affected by constituent biomass. Bio-fabric produced by Acetobacter has a unique appearance like animal skin, hence can be utilized as animal skin material substitutes. Animal skin is a material that is still popular for fashion connoisseurs to be used as the main material and complementary material for clothing (garniture), but it has a negative impact on the environment and animal conservation. This research was carried out to obtain environmentally friendly material that has a skin-like appearance, by utilizing bacterial cellulose grown with Acetobacter bacteria. The use of different substrates as growing medium gives different bacterial cellulose characteristics, so in this study a mixture of agricultural waste (pineapple and mango pulp) was used with tea in a ratio of 1:1, 1:5, 1:10, 5:1, and 10:1 (w/w) to obtain bacterial cellulose with the best characteristics. The result of this research which presents the best yield on mango medium is at the ratio of mango: tea 1:5 with a yield of 1.35 g/g, while on pineapple medium, at the ratio of pineapple waste : tea 1:10 with a yield of 1.194 g/g. Based on the characteristic testing results, bacterial cellulose grown with pineapple waste : tea 1:10 gives the best thickness value of 0.52 mm and a tensile strength of 6890 g. This bacterial cellulose is then sewn into garniture on ready to wear clothing.