Lisniasari Lisniasari
STAB Bodhi Dharma Medan

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KERUKUNAN BERAGAMA PEMUDA LINTAS IMAN INGAGE Lisniasari Lisniasari
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 1 No 1 (2019): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyaknya pengguna media sosial yang masih tidak memahami pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap kerukunan umat beragama kemudian menjadi salah satu penyebab semakin turunnya tingkat kerukunan umat beragama. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang masalah karena kurangnya pemahaman dalam hal penggunaan media sosial, masih adanya konflik antar agama yang disebabkan oleh media sosial, masih adanya pemuda yang kurang peduli terhadap kerukunan dan masih adanya pemuda yang memiliki pemikiran radikal dalam beragama. Melalui penelitian ini kita akan mencari tahu seberapa besar pengaruh media sosial terhadap kerukunan umat beragama pemuda lintas iman INGAGE Kota Medan tahun 2019. Media sosial merupakan salah satu faktor pendukung kerukunan umat beragama yang dapat berakibat positif dan negatif. Media sosial memegang peranan penting untuk mendukung terjadinya kerukunan umat beragama. Penelitian ini termaksud dalam jenis penelitian eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variable atau lebih, faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya dengan objek penelitian adalah anggota INGAGE di kota Medan sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh positif media sosial terhadap kerukunan umat beragama pemuda lintas iman INGAGE Kota Medan tahun 2019.
PAÑCA-SĪLA BUDDHIS Lisniasari Lisniasari; Tejo Ismoyo
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 2 No 1 (2020): Juni
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan mengenai Pañca-sīla buddhis sebagai landasan hidup bagi setiap umat Buddha sangatlah penting. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengkaji Pañca-sīla buddhis dari segi kepustakaan. Penelitian mengenai Pañca-sīla buddhis diteliti secara kualitatif dengan menggunak studi kepustakaan yang mengandalkan buku, artikel, jurnal maupun literatur terkait untuk mengetahui fakta-fakta ilmiah mengenai variabel penelitian terkait. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa Pañca-sīla buddhis merupakan dasar moral utama Buddhis terdiri dari (1) bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup (Pānātippātā Veramani Sikkhāpadam Samā-diyāmi); (2) Bertekad melatih diri menghindari pencurian atau mengambil barang yang tidak diberikan (Adinādānā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (3) Bertekad melatih diri menghindari dari perbuatan asusila (Kāmesumicchācārā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (4) Bertekad melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar atau berbohong (Musāvādā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (5) bertekad menghindari minuman yang menyebabkan lemahnya kesadaran (Surāmerayamajjhapamādatthānā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi). Praktek pañca-sīla buddhis mengarah pada peningkatan pengendalian diri dan kekuatan kepribadian. Tujuan pelaksanaan pañca-sīla buddhis sebagai landasan moral bagi umat Buddha, memuat dua tujuan; Pertama, memungkinkan manusia untuk hidup bersama dalam komunitas beradab dengan saling percaya dan menghormati. Kedua, merupakan titik awal perkembangan spiritual menuju pembebasan. Buddha mengemukakan manfaat dari pelaksanaan pañca-sīla buddhis di dalam Māhaparinībbānā-suttā kepada para perumah tangga antara lain: membuat orang bertambah kaya, mendatangkan nama baik, menimbulkan percaya diri dalam pergaulan dengan berbagai golongan manusia, memberi ketenangan disaat menghadapi kematian, setelah meninggal dunia, akan terlahir kembali dialam surga. Penelitian ini kemudian mempunyai kontribusi terhadap ketekunan dan kegiatan umat Buddha dalam melaksanakan Pañca-sīla buddhis sekaligus untuk memperkaya kajian Buddha Dharma di Indonesia.
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Lamirin Lamirin; Joko Sangaji; Lisniasari Lisniasari
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 2 No 2 (2020): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Palembang, dilaksanaan pada bulan April sampai bulan Agustus 2013. Variabel Penelitain: Komunikasi Interpersonal (X1), Kecerdasan Emosional (X2) dan Perilaku Belajar Siswa (Y). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui, menganalisis dan membuktikan pengaruh komunikasi interpersonal (X1), kecerdasan emosional (X2) dan perilaku belajar siswa (Y) mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Palembang. Tehnik pengumpulan data kuesioner, kuesioner untuk data uji coba diberikan kepada 10 siswa, selanjutnya kuesioner untuk data penelitian diberikan kepada 28 siswa dengan teknik Stratified Random. Media pengolahan data dengan program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini dapat ada pengaruh positif komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap perilaku belajar siswa. Hal ini berarti terdapat hubungan berbanding terbalik, apabila komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional meningkat maka kecenderungan terjadinya perubahan perilaku belajar siswa tinggi, sedangkan untuk variabel komunikasi interpersonal menunjukkan hasil sebaliknya yaitu tidak ada pengaruh antara komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa, meskipun arah hubungannya positif. Selanjutnya adanya pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap perilaku belajar siswa. Apabila kecerdasan emosional meningkat maka kecenderungan terjadinya perubahan perilaku belajar siswa di SMK Negeri 3 Palembang tinggi.
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MAHASISWA Panir Selwen; Lisniasari Lisniasari; Santhia Rahena
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya kemampuan public speaking mahasiswa STAB Bodhi Dharma disebabkan oleh kurangnya pengalaman yang menyebabkan rendahnya kepercayaan diri, sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri tehadap kemampuan public speaking mahasiswa STAB Bodhi Dharma T.A. 2020/2021. Penelitian ini diteliti secara kuantitatif berupa angket 50 reponden penelitian yang disebar secara daring untuk kemudian diolah, dianalisis dan disajikan. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, diketahui bahwa data telah berdistribusi normal dengan perolehan nilai signifikansi 0,063 yang lebih besar daripada 0,05 dalam pengujian normalitas, memiliki hubungan linear dengan perolehan nilai signifikansi 0,089 yang lebih besar daripada 0,05 dan nilai f hitung 0,457 yang lebih besar daripada nilai f tabel 1,96 dalam pengujian linearitas, persamaan regresi Y = -28322 + 1,572X dalam pengujian analisis regresi linear sederhana dan diterimanya hipotesis dalam pengujian hipotesis dengan perolehan nilai signifikansi 0,000 yang lebih besar daripada 0,005 dan nilai t hitung sebesar 17,452 yang lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 2,011. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima dan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap kemampuan public speaking mahasiswa STAB Bodhi Dharma Medan tahun akademik 2020-2021 dengan nominal pengaruh sebesar 0,930 yang kemudian dikonversikan ke dalam nilai persen menjadi 93%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan diri mempengaruhi variabel kemampuan public speaking sebesar 93%.
PERAN ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA DALAM KONSTRUKSI ETIKA SOSIAL DAN SPIRTUAL MASYARAKAT Tejo Ismoyo; Lisniasari Lisniasari; Boniran Boniran
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama mengajarkan dan membimbing pemeluknya dalam melakukan prosesi atau upacara keagamaan, khususnya dalam menghormati jiwa dan hati manusia dalam rangka mengenal Tuhan, suatu proses yang sering dikaitkan dengan proses pembentukan spiritual. Spiritualitas, spiritualitas, dan spiritualisme sendiri mengacu pada kata Spirit atau Spirius yang berarti nafas. Nilai dari spritualitas adalah keyakinan, norma dan etika yang dihormati. Transendensi dan sebuah pengalaman, kesadaran dan kesadaran akan dimensi transenden kehidupan tentang diri sendiri.Menghubungkan berarti membangkitkan kesadaran akan hubungan antara diri kita dengan orang lain dan antara Tuhan dan jiwa manusianya. Setiap agama memberikan doktrin kebenaran yang tidak dapat diubah oleh manusia. Agama menganggap wahyu itu mutlak, tetapi bisa dimaknai. Oleh karena itu, ketika agama bersinggungan dengan etika, tidak mungkin mengubah ajaran agama secara absolut, tetapi secara absolut, etika memiliki peran melindungi pelaku, bukan untuk bias. Dengan rasionalitas etis, agama dapat dipahami dalam konteks (Teichman, 2003: 3) Etika tidak dapat menggantikan agama.Agama adalah hal yang tepat untuk memberikan bimbingan moral. Religius menemukan orientasi fundamental kehidupan dalam agamanya. Religius mengharapkan ajaran agamanya rasional. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dari sumber literatur yang mendukung data penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama Buddha menerapkan berbagai ajaran untuk membentuk konstruksi etika sosial spiritualitas bagi masyarakat.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KERUKUNAN BERAGAMA PEMUDA LINTAS IMAN INGAGE Lisniasari Lisniasari
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 1 No 1 (2019): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyaknya pengguna media sosial yang masih tidak memahami pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap kerukunan umat beragama kemudian menjadi salah satu penyebab semakin turunnya tingkat kerukunan umat beragama. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang masalah karena kurangnya pemahaman dalam hal penggunaan media sosial, masih adanya konflik antar agama yang disebabkan oleh media sosial, masih adanya pemuda yang kurang peduli terhadap kerukunan dan masih adanya pemuda yang memiliki pemikiran radikal dalam beragama. Melalui penelitian ini kita akan mencari tahu seberapa besar pengaruh media sosial terhadap kerukunan umat beragama pemuda lintas iman INGAGE Kota Medan tahun 2019. Media sosial merupakan salah satu faktor pendukung kerukunan umat beragama yang dapat berakibat positif dan negatif. Media sosial memegang peranan penting untuk mendukung terjadinya kerukunan umat beragama. Penelitian ini termaksud dalam jenis penelitian eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variable atau lebih, faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya dengan objek penelitian adalah anggota INGAGE di kota Medan sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh positif media sosial terhadap kerukunan umat beragama pemuda lintas iman INGAGE Kota Medan tahun 2019.
PAÑCA-SĪLA BUDDHIS Lisniasari Lisniasari; Tejo Ismoyo
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 2 No 1 (2020): Juni
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan mengenai Pañca-sīla buddhis sebagai landasan hidup bagi setiap umat Buddha sangatlah penting. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengkaji Pañca-sīla buddhis dari segi kepustakaan. Penelitian mengenai Pañca-sīla buddhis diteliti secara kualitatif dengan menggunak studi kepustakaan yang mengandalkan buku, artikel, jurnal maupun literatur terkait untuk mengetahui fakta-fakta ilmiah mengenai variabel penelitian terkait. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa Pañca-sīla buddhis merupakan dasar moral utama Buddhis terdiri dari (1) bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup (Pānātippātā Veramani Sikkhāpadam Samā-diyāmi); (2) Bertekad melatih diri menghindari pencurian atau mengambil barang yang tidak diberikan (Adinādānā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (3) Bertekad melatih diri menghindari dari perbuatan asusila (Kāmesumicchācārā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (4) Bertekad melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar atau berbohong (Musāvādā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (5) bertekad menghindari minuman yang menyebabkan lemahnya kesadaran (Surāmerayamajjhapamādatthānā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi). Praktek pañca-sīla buddhis mengarah pada peningkatan pengendalian diri dan kekuatan kepribadian. Tujuan pelaksanaan pañca-sīla buddhis sebagai landasan moral bagi umat Buddha, memuat dua tujuan; Pertama, memungkinkan manusia untuk hidup bersama dalam komunitas beradab dengan saling percaya dan menghormati. Kedua, merupakan titik awal perkembangan spiritual menuju pembebasan. Buddha mengemukakan manfaat dari pelaksanaan pañca-sīla buddhis di dalam Māhaparinībbānā-suttā kepada para perumah tangga antara lain: membuat orang bertambah kaya, mendatangkan nama baik, menimbulkan percaya diri dalam pergaulan dengan berbagai golongan manusia, memberi ketenangan disaat menghadapi kematian, setelah meninggal dunia, akan terlahir kembali dialam surga. Penelitian ini kemudian mempunyai kontribusi terhadap ketekunan dan kegiatan umat Buddha dalam melaksanakan Pañca-sīla buddhis sekaligus untuk memperkaya kajian Buddha Dharma di Indonesia.
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Lamirin Lamirin; Joko Sangaji; Lisniasari Lisniasari
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 2 No 2 (2020): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Palembang, dilaksanaan pada bulan April sampai bulan Agustus 2013. Variabel Penelitain: Komunikasi Interpersonal (X1), Kecerdasan Emosional (X2) dan Perilaku Belajar Siswa (Y). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui, menganalisis dan membuktikan pengaruh komunikasi interpersonal (X1), kecerdasan emosional (X2) dan perilaku belajar siswa (Y) mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Palembang. Tehnik pengumpulan data kuesioner, kuesioner untuk data uji coba diberikan kepada 10 siswa, selanjutnya kuesioner untuk data penelitian diberikan kepada 28 siswa dengan teknik Stratified Random. Media pengolahan data dengan program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini dapat ada pengaruh positif komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap perilaku belajar siswa. Hal ini berarti terdapat hubungan berbanding terbalik, apabila komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional meningkat maka kecenderungan terjadinya perubahan perilaku belajar siswa tinggi, sedangkan untuk variabel komunikasi interpersonal menunjukkan hasil sebaliknya yaitu tidak ada pengaruh antara komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa, meskipun arah hubungannya positif. Selanjutnya adanya pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap perilaku belajar siswa. Apabila kecerdasan emosional meningkat maka kecenderungan terjadinya perubahan perilaku belajar siswa di SMK Negeri 3 Palembang tinggi.
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MAHASISWA Panir Selwen; Lisniasari Lisniasari; Santhia Rahena
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya kemampuan public speaking mahasiswa STAB Bodhi Dharma disebabkan oleh kurangnya pengalaman yang menyebabkan rendahnya kepercayaan diri, sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri tehadap kemampuan public speaking mahasiswa STAB Bodhi Dharma T.A. 2020/2021. Penelitian ini diteliti secara kuantitatif berupa angket 50 reponden penelitian yang disebar secara daring untuk kemudian diolah, dianalisis dan disajikan. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, diketahui bahwa data telah berdistribusi normal dengan perolehan nilai signifikansi 0,063 yang lebih besar daripada 0,05 dalam pengujian normalitas, memiliki hubungan linear dengan perolehan nilai signifikansi 0,089 yang lebih besar daripada 0,05 dan nilai f hitung 0,457 yang lebih besar daripada nilai f tabel 1,96 dalam pengujian linearitas, persamaan regresi Y = -28322 + 1,572X dalam pengujian analisis regresi linear sederhana dan diterimanya hipotesis dalam pengujian hipotesis dengan perolehan nilai signifikansi 0,000 yang lebih besar daripada 0,005 dan nilai t hitung sebesar 17,452 yang lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 2,011. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima dan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap kemampuan public speaking mahasiswa STAB Bodhi Dharma Medan tahun akademik 2020-2021 dengan nominal pengaruh sebesar 0,930 yang kemudian dikonversikan ke dalam nilai persen menjadi 93%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan diri mempengaruhi variabel kemampuan public speaking sebesar 93%.
PERAN ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA DALAM KONSTRUKSI ETIKA SOSIAL DAN SPIRTUAL MASYARAKAT Tejo Ismoyo; Lisniasari Lisniasari; Boniran Boniran
Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer (JPBISK) Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama mengajarkan dan membimbing pemeluknya dalam melakukan prosesi atau upacara keagamaan, khususnya dalam menghormati jiwa dan hati manusia dalam rangka mengenal Tuhan, suatu proses yang sering dikaitkan dengan proses pembentukan spiritual. Spiritualitas, spiritualitas, dan spiritualisme sendiri mengacu pada kata Spirit atau Spirius yang berarti nafas. Nilai dari spritualitas adalah keyakinan, norma dan etika yang dihormati. Transendensi dan sebuah pengalaman, kesadaran dan kesadaran akan dimensi transenden kehidupan tentang diri sendiri.Menghubungkan berarti membangkitkan kesadaran akan hubungan antara diri kita dengan orang lain dan antara Tuhan dan jiwa manusianya. Setiap agama memberikan doktrin kebenaran yang tidak dapat diubah oleh manusia. Agama menganggap wahyu itu mutlak, tetapi bisa dimaknai. Oleh karena itu, ketika agama bersinggungan dengan etika, tidak mungkin mengubah ajaran agama secara absolut, tetapi secara absolut, etika memiliki peran melindungi pelaku, bukan untuk bias. Dengan rasionalitas etis, agama dapat dipahami dalam konteks (Teichman, 2003: 3) Etika tidak dapat menggantikan agama.Agama adalah hal yang tepat untuk memberikan bimbingan moral. Religius menemukan orientasi fundamental kehidupan dalam agamanya. Religius mengharapkan ajaran agamanya rasional. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dari sumber literatur yang mendukung data penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama Buddha menerapkan berbagai ajaran untuk membentuk konstruksi etika sosial spiritualitas bagi masyarakat.