Ulung Jantama Wisha
Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ASSESSING GROUNDWATER VULNERABILITY USING GALDIT METHOD (CASE STUDY: PADEMAWU SALT POND AREA, MADURA-INDONESIA) Wisnu Arya Gemilang; Gunardi Kusumah; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.687 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i3.6358

Abstract

Groundwater quality pollution in the Pademawu coastal area is very alarming. The major problem is landuse overlapping between salt pond and settlement area which influences environment degradation enhancement. One of negative impacts is groundwater vulnerability in the salt pond area. The salt content enhancement affects some wells become saline around the settlement area which proves the environment degradation has occurred. This study has aim to determine the groundwater vulnerability level in Pademawu coastal area. We employed GALDIT method to assess the groundwater vulnerability level by which calculates the six GALDIT parameters such as groundwater occurrence aquifer type, hydraulic conductivity, level above mean sea level, distance from coast, impact of existing intrusion and aquifer thickness. We divided the groundwater vulnerability into 3 classes, which are high, moderate, and low vulnerability. The sensitivity analysis result shows that the distance between groundwater source and the coast (D) has reached 74 % which tremendously influences the groundwater vulnerability level. The high level of vulnerability is found in the area near the coast and salt pond which deteriorated towards north. The limitation of groundwater utilization and salt pond area in Pademawu coastal area is one of the precise ways declining the intrusion of sea water to the groundwater quality condition.
KARAKTERISTIK SEBARAN SEDIMEN PANTAI UTARA JAWA STUDI KASUS: KECAMATAN BREBES JAWA TENGAH Wisnu Arya Gemilang; Guntur Adhi Rahmawan; Ruzana Dhiauddin; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 13, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.747 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v1i2.6456

Abstract

Dinamika kawasan pesisir mencakup proses erosi dan sedimentasi merupakan hal penting untuk mengetahui kondisi pantai. Pesisir Kecamatan Brebes merupakan salah satu kawasan di Pantai Utara Pulau Jawa yang memiliki dinamika perubahan pesisir sangat fluktuatif. Studi sebaran jenis sedimen yang dilakukan secara terpadu di perairan Kecamatan Brebes ditunjukkan untuk memberikan gambaran proses transportasi dan pengendapan sedimen berdasarkan distribusi ukuran butir sedimen. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dasar perairan secara acak dan tersebar di sepanjang pesisir dengan metode grab sampler, kemudian dilakukan analisis lebih lanjut dengan metode granulometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pola sebaran sedimen permukaan dasar laut Kecamatan Brebes didominasi oleh sedimen berukuran lempung-pasir. Jenis sedimen berdasarkan ukuran butirnya yaitu pasir, pasir lanauan, lanau pasiran dan lanau. Kondisi hidro-oseanografi yang fluktuatif memberikan nilai sortasi buruk hingga sedang. Dominasi ukuran halus tersebar pada bagian Timur wilayah kajian, sedangkan fraksi kasar tersebar dibagian Barat dekat dengan laut Jawa. Kondisi tersebut menjadi faktor utama yang memicu erosi dibagian pesisir Kecamatan Brebes.
Pengaruh Aktifitas Seafloor Fumaroles Terhadap Sebaran Suhu Permukaan dan Kondisi Lingkungan Perairan di Teluk Pria Laot, Pulau Weh Wisnu Arya Gemilang; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Segara Vol 15, No 1 (2019): April
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.942 KB) | DOI: 10.15578/segara.v15i1.6776

Abstract

Aktifitas vulkanik bawah laut yang ada di kawasan perairan Pulau Weh ditunjukkan dalam bentuk fumaroles, solfatara, lahan panas, mata air panas, kolam lumpur panas dan alterasi sekitar lubang kepundah dasar laut dan pantai. Manifestasi hydrothermal berupa semburan gas vulkanik dan keluaran mata air panas bawah laut mendominasi pada perairan Pulau Weh, terutama pada Teluk Pria Laot. Penelitian ini dilakukan terhadap karakteristik Suhu Permukaan Laut (SPL) menggunakan pendekatan data citra satelit Aqua MODIS dapat memberikan gambaran pengaruh aktifitas mata air panas bawah laut terhadap SPL. SPL di sekitar lokasi keluaran airpanas bawah laut menunjukkan nilai tingggi dibandingkan sekitarnya. Rata-rata SPL pada musim barat 28,94°C, peralihan I 30,52°C, monsun Timur 30,06°C, dan pada musim peralihan II 27,93°C.  Musim timur hingga peralihan II memperlihatkan anomali rendahnya suhu sekitar keluaran mata airpanas dibandingkan dengan sekitarnya, yang dipengaruhi oleh faktor meningkatnya curah hujan dan fenomena Transpor Ekman. Fluktuasi SPL pada area sekitar aktifitas seafloor fumaroles mengikuti pola perubahan elevasi pasang-surut. Aktifitas seafloor fumaroles memberikan dampak perubahan karakteristik nilai salinitas, pH serta suhu sekitar Teluk, sehingga banyak biota laut yang tidak dapat hidup di sekitar fumaroles tersebut.