Guntur Adhi Rahmawan
LOKA RISET SUMBER DAYA DAN KERENTANAN PESISIR

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HIDROGEOKIMIA AIRTANAH TIDAK TERTEKAN KAWASAN PESISIR DI PEMUKIMAN NELAYAN KECAMATAN TEUPAH SELATAN, KAB. SIMEULUE, PROVINSI ACEH Wisnu Arya Gemilang; Guntur Adhi Rahmawan
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.813 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.636

Abstract

Kecamatan Teupah Selatan merupakan salah satu kawasan pesisir Kabupaten Simeulue yang dijadikan sebagai sentra kegiatan perikanan dan kelautan. Permasalahan pencemaran akibat kegiatan antropogenik manusia maupun pengaruh airlaut dikhawatirkan menjadi pemicu menurunnya kualitas airtanah di pesisir Teupah Selatan dan sekitarnya. Oleh sebab itu, penelitian terhadap kondisi kualitas airtanah dan kelayakannya berdasarkan beberapa parameter fisika dan kimia di Teupah Selatan sangat penting dilakukan. Analisis dan interpretasi hidrokimia airtanah dilakukan dengan menggunakan diagram Piper serta perhitungan rasio Na/Cl dan Cl/HCO3. Hasil analisa menunjukkan bahwa fasies airtanah daerah penelitian didominasi oleh fasies MgHCO3 diikuti oleh fasies CaHCO3. Secara keseluruhan airtanah di kawasan pesisir Teupah Selatan dan sekitarnya masuk dalam kategori memenuhi syarat untuk dikonsumsi. South Teupah Sub District is one of coastal areas in Simeulue District that becomes the center of marine and fisheries activities. Pollution issues due to anthropogenic factors as well as seawater influence are feared to trigger groundwater quality declination in South Teupah coast area. Study regarding groundwater quality condition and consumption advisability according to hydrogeochemical analysis is essential. Physical and chemical assessment of groundwater parameters were employed. Groundwater hydro-chemical analysis and interpretation were done by employing Piper diagram and ratio calculation of Na/Cl and Cl/HCO3-. Analysis result indicated that groundwater facies in the study area is predominated by MgHCO3 facies, followed by CaHCO3 facies. Overall, groundwater in the South Teupah coast and surrounding can be consumed.
KARAKTERISTIK SEBARAN SEDIMEN PANTAI UTARA JAWA STUDI KASUS: KECAMATAN BREBES JAWA TENGAH Wisnu Arya Gemilang; Guntur Adhi Rahmawan; Ruzana Dhiauddin; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 13, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.747 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v1i2.6456

Abstract

Dinamika kawasan pesisir mencakup proses erosi dan sedimentasi merupakan hal penting untuk mengetahui kondisi pantai. Pesisir Kecamatan Brebes merupakan salah satu kawasan di Pantai Utara Pulau Jawa yang memiliki dinamika perubahan pesisir sangat fluktuatif. Studi sebaran jenis sedimen yang dilakukan secara terpadu di perairan Kecamatan Brebes ditunjukkan untuk memberikan gambaran proses transportasi dan pengendapan sedimen berdasarkan distribusi ukuran butir sedimen. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dasar perairan secara acak dan tersebar di sepanjang pesisir dengan metode grab sampler, kemudian dilakukan analisis lebih lanjut dengan metode granulometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pola sebaran sedimen permukaan dasar laut Kecamatan Brebes didominasi oleh sedimen berukuran lempung-pasir. Jenis sedimen berdasarkan ukuran butirnya yaitu pasir, pasir lanauan, lanau pasiran dan lanau. Kondisi hidro-oseanografi yang fluktuatif memberikan nilai sortasi buruk hingga sedang. Dominasi ukuran halus tersebar pada bagian Timur wilayah kajian, sedangkan fraksi kasar tersebar dibagian Barat dekat dengan laut Jawa. Kondisi tersebut menjadi faktor utama yang memicu erosi dibagian pesisir Kecamatan Brebes.
Coastal Vulnerability Index Modeling for Western Coast of Pangandaran Ruzana Dhiauddin; Wisnu Arya Gemilang; Koko Ondara; Uung Jantama Wisha; Guntur Adhi Rahmawan; Gunardi Kusumah
Jurnal Segara Vol 15, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.148 KB) | DOI: 10.15578/segara.v15i2.7001

Abstract

Western coast of Pangandaran Sub-district became a popular destination either for domestic or international tourists since it offers many attractive activities and is supported by plenty of hotels, homestays, restaurants and other facilities. However, those advantages were not related with environmental condition, which is characterized by erosional features and dilapidated semi-permanent buildings in several areas with insufficient numbers of coastal protection structures. The combination of poor protection in highly exploited beach pose a threat to local residents, tourists and also the environment. This study is aimed to assess the risk that is faced by Pangandaran Bay. We apply vulnerability assessment in western coast of Pangandaran by integrating two methods: Smartline and CVI (Coastline Vulnerability Index). The result shows the coastal vulnerability index for the study area ranges from 16.43 to 129.9 that are classified into 5 categories; 1) Very low (0.4 km, Sodonglandak Headland - Parigi Bay), 2) Low (0.7 km of Parigi Bay), 3) Moderate (1.2 km, west - east part of Parigi Bay), 4) High (0.3 km, south of Pangandaran Village), and 5) Very High (2.1 km, Pangandaran Village - Pananjung Village). The result of this study is imperative for local governments and stakeholders as a basis for further coastal developments in the western coast of Pangandaran in term of tourism.