Koko Ondara
Ministry of Marine Affairs and Fisheries

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Riset Terintegrasi Kondisi Lingkungan Perairan Situs Kapal Tenggelam Ss Aquila di Teluk Ambon, Indonesia Guntur Adhi Rahmawan; Ulung Jantama Wisha; Wisnu Arya Gemilang; Koko Ondara; Nia Naelul Hasanah Ridwan; Gunardi Kusumah
Jurnal Kelautan Nasional Vol 14, No 1 (2019): April
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.904 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v14i1.6276

Abstract

Situs kapal tenggelam Steam Ship (SS) Aquila atau SS Duke of Sparta merupakan salah satu situs peninggalan arkeologi bawah air yang berada di Teluk Ambon. Saat ini, situs SS Aquila mulai dikenal sebagai salah satu lokasi penyelaman kapal tenggelam oleh para penyelam lokal dan internasional. Lokasi Situs SS Aquila terletak di dalam kawasan terminal pertamina dan berada pada jalur lalu lintas laut. Selain itu, banyaknya muara sungai yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang berdampak negatif terhadap keberadaan situs tersebut. Penelitian terintegrasi di situs arkeologi bawah air tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui permasalahan terhadap situs SS Aquila dalam pengembangan potensi wisata di Teluk Ambon. Riset dilakukan secara terintergasi meliputi pendekatan arkeologi laut yaitu kegiatan penyelaman, videografi bawah air, pelaksanaan survei hidro-oseanografi dan pengamatan dengan Side Scan Sonar. Posisi situs SS Aquila berada pada kedalaman 15-35m. Kondisi badan kapal masih cukup utuh di beberapa bagian, namun beberapa bagian kapal telah hancur dan hilang seperti crane, cerobong, dan propeller. Berdasarkan hasil penelitian terintregrasi tersebut, bahwa situs SS Aquila dapat dikembangkan sebagai lokasi wisata selam minat khusus (kapal tenggelam). Akan tetapi, sejumlah upaya untuk pengembangannya perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap nilai historis situs dan tingkat kerentanan kawasan situs. Dalam upaya pelestarian situs SS Aquila direkomendasikan kepada pemerintah setempat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya situs arkeologi laut, dan pelatihan terkait wisata selam kapal tenggelam berkelanjutan kepada pelaku wisata dan masyarakat.
Estimation of Sediment Distribution Based on Bathymetry Alteration (2014-2016) in the Inner Bay of Ambon, Maluku, Indonesia Guntur Adhi Rahmawan; Wisnu Arya Gemilang; Ulung Jantama Wisha; Ruzana Dhiauddin; Koko Ondara
Jurnal Segara Vol 15, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.579 KB) | DOI: 10.15578/segara.v15i2.6956

Abstract

The development of Ambon city is centered around Ambon Bay. As the major area of marine and social activities, changes occurred directly affect to seawater degradation. Sedimentation is the main issue that has been occurring. Marine ecosystem can be potentially hampered by the high rate of sedimentation in the Inner Bay of Ambon (TAD). This study aimed to determine the distribution of sediment volume within the bay. Bathymetry of TAD was surveyed using transducer (Echosounder Echo track CVM Teledyne Odom Hydrographic Single Beam), which the depth of certain position was connected to GPS to record all the position data accurately. The field data are then analyzed spatially modelled in the form of 2D and 3D maps, overlaid with the past bathymetry data to calculate the bathymetry alteration and sediment volume estimation during 2014-2016. The depth of TAD in 2014 ranged between 0 - -42 meters, while, in 2016 the water depth slightly changed to 0 – -44 meters. The reduction of the water depth is observed in the 25 – 125 m from shoreline, where the bed thickness changes observed ranging from 0.1 - 1.4 m. Total volume of sediment augmentation reaches 13,236,182 m3 that covers about 67.67 Ha. Tidal current, that ranged averagely from 0-1.2 m/s, has a tremendous influence on sediment transport in TAD. The bay mouth, that is a semi-enclosed enclosed area, triggers sediment accumulation due to the weak tidal current transport. If ongoing, these conditions may endanger the environment and biota survival ability.