Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Numerical Study Effect of Fluidizing Air to Erosion Pattern in Circulating Fluidized Bed Boiler Bambang Sudarmanta; Rizki Mohammad Wijayanto; Giri Nugroho; Achmad Syaifudin; Atok Setiyawan; Julendra B. Ariateja
JMES The International Journal of Mechanical Engineering and Sciences Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25807471.v1i2.3901

Abstract

Bed material particles in a Circulating Fluidized Bed (CFB) boiler which entrained in the flue gas may cause material degradation due to abrrasive and high velocity impact of particles to wall surface. In this study, Computational Fluid Dynamic (CFD) commercial software with Eulerian multiphase is used to study the erosion pattern in several different fluidizing air velocity. The result obtained from simulation in terms of particles volume fraction and particles velocity in selected area was utilised to predict the erosion rate in several different fluidizing air velocity to achieve the optimal value of fluidizing air velocity. The results obtained in this study are helpful to understand how erosion pattern in CFB boiler, how effect fluidizing air velocity to erosion rate, and also helped to know the potential areas occur erosion so helped to choose suitable material in different region.
Karakteristik Pembakaran Pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Menggunakan Biodiesel Minyak Kelapa Sawit (B35 dan B40) Suluh Pertiwanda; Atok Setiyawan
Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Vol. 5 No. 3 (2025): JURNAL AR RO'IS MANDALIKA (ARMADA)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/armada.v5i3.5146

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan analisa terkait kinerja pembakaran dari campuran biodiesel B35 dan B40 pada pembangkit listrik tenaga diesel berdaya 3 MW, dengan pengujian pada variasi beban 50%, 75%, dan 100%. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan B40 mampu meningkatkan daya sebesar 3,06% dan tekanan efektif rata-rata rem (BMEP) sebesar 2,29% dibandingkan dengan B35. Meskipun terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) sebesar 0,60% pada B40, temuan ini mengindikasikan bahwa efek positif dari peningkatan kandungan oksigen dalam campuran biodiesel lebih dominan daripada dampak penurunan nilai kalornya. Namun, viskositas B40 yang lebih tinggi memiliki beberapa konsekuensi. Ini menyebabkan penundaan penyalaan (ID) menjadi lebih panjang sebesar 0,92° CA, penurunan tekanan silinder sebesar 1,67%, dan pergeseran tekanan puncak sebesar 0,73° menjauhi titik mati atas (TMA). Secara keseluruhan, biodiesel B40 menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan daya dan BMEP pada pembangkit listrik diesel. Meskipun demikian, tantangan terkait peningkatan SFC perlu diatasi melalui optimalisasi lebih lanjut untuk memaksimalkan efisiensi dan manfaat penggunaan biodiesel ini.
Studi Analisa Dekarbonisasi Pengembangan Sektor Ketenagalistrikan Pada Sistem Sulawesi Bagian Selatan Qorry Angga Ramadhany; Atok Setiyawan
Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Vol. 5 No. 3 (2025): JURNAL AR RO'IS MANDALIKA (ARMADA)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/armada.v5i3.5168

Abstract

Degradasi lingkungan akibat peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor ketenagalistrikan merupakan tantangan besar bagi Indonesia, terutama dengan pertumbuhan kebutuhan listrik yang berkelanjutan. Pemilihan pembangkit listrik yang efisien biaya produksi menjadi krusial. Penelitian ini menganalisis upaya dekarbonisasi di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan, mengevaluasi dampak penurunan Emisi Karbon dan Implikasi Ekonomi- Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik (BPP). Penelitian ini menganalisa 2 skenario utama dibandingkan dengan operasi Business as Usual (BaU) seperti yang tercantum pada RUPTL (2021-2030): (i) Substitusi Bahan Bakar/Co-Firing dan EBT (Moderat) dan (ii) Implementasi Co-Firing, EBT dan Carbon Capture & Storage (CCS) pada Pembangkit Fosil (Ekstrem). Analisis dilakukan pada periode 2022-2030, dengan penambahan pembangkit yang konsisten berdasarkan RUPTL 2021-2030. Hasil menunjukkan bahwa pada tahun 2030, skenario Moderat dan Ekstrem dapat menurunkan emisi masing- masing sebesar 26,4% dan 56,67% dari BaU; 15,3 Juta Ton.CO2. Implementasi CCSU pada PLTU dan PLTGU memungkinkan penurunan Emisi CO2 hingga 86. Temuan ini penting sebagai pertimbangan untuk mencapai target penurunan emisi GRK Nasional Indonesia.