Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keandalan Sistem Penyaluran Listrik Berdasarkan Saidi Dan Saifi Sebelum Dan Sesudah Pemasangan Kubikel Arrester di PT PLN UP3 Serpong Christine Widyastuti; Oktaria Handayani; Tony Koerniawan
Energi & Kelistrikan Vol 13 No 2 (2021): Energi dan Kelistrikan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/energi.v13i2.1031

Abstract

Keandalan sistem penyaluran tenaga listrik merupakan faktor yang sangat diperhatikan oleh PT PLN (Persero) UP3 Serpong. Parameter keandalan penyaluran tenaga listrik terdiri dari SAIFI (System Average Interuption Frequency Index) yang merupakan rata-rata frekuensi (kali) padam yang dirasakan oleh pelanggan per tahun dan SAIDI (System Average Interuption Duration Index) yang merupakan durasi (lama) padam yang dirasakan oleh pelanggan per tahun. Jaringan listrik di PT PLN UP3 Serpong banyak menggunakan saluran kabel, dimana pada saluran kabel sering terdapat titik jointing. Gangguan pada saluran kabel bisa diakibatkan karena adanya arus inrush ketika terjadi peralihan beban di jaringan dan merusak jointing kabel. Oleh karena itu sekarang metode pemasangan kubikel arrester di saluran kabel dilakukan PT PLN UP3 Serpong untuk mengurangi intensitas gangguan tersebut, sehingga nilai keandalan sistem seperti parameter SAIDI dan SAIFI menjadi lebih baik. Nilai SAIDI dan SAIFI sebelum pemasangan arrester adalah SAIDI 9,39 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI 6,98 kali/pelanggan/tahun. Nilai tersebut belum sesuai dengan SPLN 68-2:1986.
Implementasi Teknologi Energi Surya Sebagai Wujud Mandiri Energi Listrik Di Masjid Al-Falah Serua Ciputat Tangerang Selatan christine widyastuti; Oktaria handayani; tony koerniawan
Terang Vol 2 No 2 (2020): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v2i2.1032

Abstract

The existence of street lighting and or public facilities is one of the things that is very important for the smooth running of residents' activities, especially at night. However, not all of them had lighting installed as in the Al-Falah Serua Ciputat Mosque in South Tangerang. This village is a village that is electrified but electricity supply for public facilities and roads is still minimal, due also to the large cost of using electricity. Therefore it is necessary to install public and street lighting facilities in this case in the form of solar lights as an effective alternative to solutions in lighting and to reduce the cost of using electricity from PLN. The solar lights are very suitable to be installed in this location, considering that the lights do not require electricity from residents' houses and PLN, and geographically the location is very potential for utilizing solar power because it is still very green. Solar lights are installed at strategic points on the road to Al Falah Mosque and the front porch of Al Falah Mosque itself. The lamp used is a HILIOS SL-40W lamp with 40Watt power. In addition to street lighting and public facilities, an economic analysis is also carried out on this activity by comparing the total costs required between incandescent lighting with solar power. Where the nominal difference obtained in rupiah is Rp 311,055.2 lighter than PJU incandescent lamps, and solar lights are not affected by TDL (basic electricity tariff).
Implementasi Teknologi Energi Surya Sebagai Wujud Mandiri Energi Listrik Di Masjid Al-Falah Serua Ciputat Tangerang Selatan Christine Widyastuti; Oktaria Handayani; TONY KOERNIAWAN
Terang Vol 4 No 1 (2021): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v4i1.1139

Abstract

Keberadaan penerangan jalan dan atau fasilitas umum adalah salah satu hal yang sangat penting demi kelancaran aktivitas warga khususnya di malam hari. Tetapi, tidak semuanya telah terpasang penerangan seperti halnya di Masjid Al-Falah Serua Ciputat Tangerang Selatan. Desa ini merupakan desa yang teraliri arus listrik namun pasokan listrik untuk fasilitas umum dan jalan masih minim,dikarenakan pula oleh besarnya biaya pemakaian energi listrik. Oleh karena itu diperlukan pemasangan penerangan fasilitas umum dan jalan dalam hal ini berupa lampu tenaga surya sebagai alternatif efektif untuk solusi dalam penerangan dan pengurangan biaya pemakaian energi listrik dari PLN. Lampu tenaga surya sangat sesuai umtuk dipasang di lokasi ini mengingat lampu tersebut tidak memerlukan pasokan listrik dari rumah warga dan PLN serta secara keadaan geografis lokasi ini sangat potensial untuk memanfaatkan tenaga surya dikarenakan masih sangat terbuka hijau. Lampu tenaga surya di pasang di titik strategis yaitu di jalan menuju Masjid Al Falah dan depan teras Masjid Al Falah itu sendiri. Lampu yang digunakan adalah lampu HILIOS SL-40W dengan daya 40 Watt. Selain untuk penerangan jalan dan fasilitas umum, analisis ekonomi juga dilakukan pada kegiatan ini dengan cara membandingkan total biaya yang diperlukan antara penerangan lampu pijar dengan tenaga surya. Dimana didapat selisih nominal dalam rupiah Rp 311.055,2 lebih ringan dari PJU lampu pijar, dan lampu tenaga surya tidak dipengaruhi oleh TDL( tarif dasar listrik ).
Penggunaan Energi Lampu yang Optimal Berdasarkan Intensitas Cahaya dan Paparan Medan Magnet Tony Koerniawan
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7261

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari pencahayaan lampu sangatlah dibutuhkan, tetapi kebutuhan pencahayaan tersebut masih kurang diperhatikan terhadap intensitas cahaya masing-masing ruangan serta ambang batas paparan medan magnet. Studi kasus yang dilakukan pada salah satu rumah hunian dengan berjumlah 7 ruangan didapat penggunaan lampu existing intensitas cahayanya terlalu tinggi tidak sesuai dengan ketentuan dari SNI 03-6575 Tahun 2001 sehingga nilai dari paparan medan magnetnya juga bernilai tinggi. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian optimasi lampu CFL dan LED dengan tujuan dapat mengetahui intensitas cahaya, mengetahui penggunaan daya, mengetahui perbedaan nilai paparan medan magnet dan mengetahui dari jenis lampu CFL dan LED manakah yang paling optimal, dengan metode yang dilakukan melakukan pengukuran di rumah hunian dengan mengukur intensitas cahaya, mengukur daya dan mengukur paparan medan magnet kemudian perhitungan penggunaan energi dari lampu tersebut selama 30 hari dengan asumsi penggunaan 12 jam. Hasil penelitian yaitu hasil pengukuran serta perhitungan, didapat konfigurasi yang terbaik yaitu intensitas cahaya yang sesuai dengan SNI 03-6575 Tahun 2001 dan paparan medan magnetnya lebih kecil sesuai SPLN 112 : 1994. Hasil perhitungan tarif tenaga listrik untuk seluruh ruangan selama 30 hari dengan konfigurasi CFL dan LED mendapatkan optimasi dan menghemat dari penggunaan lampu existing sebesar Rp 82.929 atau lebih hemat 66%.
Pengaruh Zat Aditif Fenol dalam Memperbaiki Nilai Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) Minyak Transformator Terkontaminasi Tony Koerniawan
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7262

Abstract

Karakteristik tegangan tembus (breakdown voltage) pada minyak transformator mengalami penurunan jika terdapat kontaminan pada minyak transformator tersebut. Pada penelitian ini, penulis ingin mencari alternatif untuk meningkatkan kualitas minyak transformator dengan penambahan zat aditif Fenol untuk mengikat serta menghilangkan partikel kontaminan yang terkandung pada minyak transformator. Penulis melakukan pengujian dengan menambahkan kandungan Fenol sebesar 40m, 45 ml, 50 ml. Untuk parameter pengujian penulis mengambil pengujian tegangan tembus, massa jenis serta viskositas. Serta penambahan kontaminan berupa bubuk karat 8 gr dan air hujan 8 ml. Hasil yang diperoleh, minyak isolasi bekas dengan penambahan fenol menunjukkan adanya peningkatan nilai tegangan yang memenuhi SPLN 49-1: 1982, yaitu ≥40 kV/2,5. Zat aditif Fenol mampu meningkatkan sampel minyak yang telah mengalami penurunan kualitas, dengan nilai tegangan tembus tertinggi sebesar 48,57 kV; massa jenis tertinggi sebesar 1,01 g/m³ serta viskositas tertinggi sebesar 20,01 cSt
PENGARUH ANGIN TERHADAP SUHU BUSBAR PANEL LISTRIK DENGAN SIMULASI INFRARED THERMOGRAPHY Tony Koerniawan
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 13, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v13i1.8741

Abstract

Busbar adalah komponen yang penting pada panel kelistrikan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala guna memastikan tidak adanya kesalahan operasi yang dapat mengakibatkan kerusakan komponen-komponen yang terhubung pada busbar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi tersebut adalah dengan mengukur suhu pada busbar. Suhu yang berlebih menandakan adanya tanda-tanda awal kondisi operasi yang tidak optimal. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pendinginan busbar dengan pengukuran panas menggunakan metode infrared thermography digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui suhu pada busbar beserta komponen-komponen yang terhubung secara akurat, real-time, dan tanpa tersentuh. Untuk mendinginkan busbar, metode yang digunakan adalah dengan pemasangan turbo-fan mini dengan kecepatan 3-5 m/s yang diukur menggunakan anemometer. Penelitian ini menitik-beratkan pada pengaruh angin terhadap suhu busbar. Dari hasil pengukuran, dapat dilihat bahwa angin dengan kecepatan di bawah 3 m/s tidak memberikan pengaruh signifikan. Sebaliknya, pada kecepatan 4 m/s terjadi penurunan sebesar 8°C dan pada kecepatan 5 m/s terjadi penurunan sebesar 17,3 °C.