Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Master Plan for Electricity Distribution Networks Based on Micro-Spatial Projection of Energy Demand Adri Senen; Christine Widyastuti; Oktaria Handayani
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol 7, No 3 (2021): December
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jiteki.v7i3.22244

Abstract

The existing method of the Master plan for electricity distribution networks is sectoral and macro-based, which means it is unable to show load centers in micro-grids. The inaccurate and bias results lead to the failure of determining the capacity of transformers, the total of transformers, and the locations of distribution substations, and thus it will complicate the master planning of the distribution network. Therefore, a micro-spatial-based method in electricity master planning is needed, as it will generate more accurate forecasting, energy projection and estimate the numbers of load centers at each grid based on the geographical structure. The research contribution is to produce a master planning of distribution network that will help in determining transformer capacity, the placement of substations and distribution substations, evaluation, and orientation of electricity distribution system development to a smaller area. The results of the load growth become the basis for determining the capacity and the total of transformers in the area. The methodology developed in this research has analyzed the transformer rating, transformer capacity, total of transformers, and the location of transformer with growing energy demand in the smaller range. The results can be developed into the design planning of distribution network systems with better accuracy.
Kriteria Desain Sistem Jaringan Distribusi Untuk Evaluasi Kondisi Eksisting Kelistrikan Suatu Wilayah Christine Widyastuti; Adri Senen; Oktaria Handayani
KILAT Vol 10 No 2 (2021): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v10i2.1327

Abstract

Faktor yang menentukan kualitas energi listrik adalah adanya perencanaan sistem distribusi yang baik yang memenuhi standar dan kriteria teknis yang berlaku. Meskipun desain awal sistem distribusi telah memenuhi standar kualitas pelayanan tersebut, dengan adanya perkembangan beban yang terus meningkat, parameter kualitas yang terjadi di lapangan dapat mengalami perubahan, sehingga perlu adanya evaluasi kondisi kualitas pensuplaian tersebut. Evaluasi ini semakin penting dalam kaitannya dengan kebutuhan untuk perencanaan pengembangan sistem ke masa depanu untuk mencapai sistim distribusi dengan kualitas yang tinggi, andal dan effisien. Adapun kriterian desain yang dirancang dalam penelitian ini meliputi jatuh tegangan, dan penyulang serta keandalan sistem distribusi. Penetuan kriteria desain ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan oleh pengelola sistem distribusi dalam rangka mencapai tingkat kualitas pelayanan yang memenuhi standar yang berlaku dengan didasarkan pada kondisi sistem eksisting, prediksi perkembangan beban, dan pengembangan wilayah pada suatu area pelayanan. Hasil evaluasi menunjukkan persentase jatuh tegnagan berkisar antara 1 % - 12,7% , pembebanan penyulang berada pada nilai 50,5 % - 96,2 % , dengan nilai indeks keandalan SAIFI mecapai 3,86 kali/tahun dan nilai SAIDI 16,23 jam/tahun
Keandalan Sistem Penyaluran Listrik Berdasarkan Saidi Dan Saifi Sebelum Dan Sesudah Pemasangan Kubikel Arrester di PT PLN UP3 Serpong Christine Widyastuti; Oktaria Handayani; Tony Koerniawan
Energi & Kelistrikan Vol 13 No 2 (2021): Energi dan Kelistrikan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/energi.v13i2.1031

Abstract

Keandalan sistem penyaluran tenaga listrik merupakan faktor yang sangat diperhatikan oleh PT PLN (Persero) UP3 Serpong. Parameter keandalan penyaluran tenaga listrik terdiri dari SAIFI (System Average Interuption Frequency Index) yang merupakan rata-rata frekuensi (kali) padam yang dirasakan oleh pelanggan per tahun dan SAIDI (System Average Interuption Duration Index) yang merupakan durasi (lama) padam yang dirasakan oleh pelanggan per tahun. Jaringan listrik di PT PLN UP3 Serpong banyak menggunakan saluran kabel, dimana pada saluran kabel sering terdapat titik jointing. Gangguan pada saluran kabel bisa diakibatkan karena adanya arus inrush ketika terjadi peralihan beban di jaringan dan merusak jointing kabel. Oleh karena itu sekarang metode pemasangan kubikel arrester di saluran kabel dilakukan PT PLN UP3 Serpong untuk mengurangi intensitas gangguan tersebut, sehingga nilai keandalan sistem seperti parameter SAIDI dan SAIFI menjadi lebih baik. Nilai SAIDI dan SAIFI sebelum pemasangan arrester adalah SAIDI 9,39 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI 6,98 kali/pelanggan/tahun. Nilai tersebut belum sesuai dengan SPLN 68-2:1986.
Implementasi Teknologi Energi Surya Sebagai Wujud Mandiri Energi Listrik Di Masjid Al-Falah Serua Ciputat Tangerang Selatan christine widyastuti; Oktaria handayani; tony koerniawan
Terang Vol 2 No 2 (2020): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v2i2.1032

Abstract

The existence of street lighting and or public facilities is one of the things that is very important for the smooth running of residents' activities, especially at night. However, not all of them had lighting installed as in the Al-Falah Serua Ciputat Mosque in South Tangerang. This village is a village that is electrified but electricity supply for public facilities and roads is still minimal, due also to the large cost of using electricity. Therefore it is necessary to install public and street lighting facilities in this case in the form of solar lights as an effective alternative to solutions in lighting and to reduce the cost of using electricity from PLN. The solar lights are very suitable to be installed in this location, considering that the lights do not require electricity from residents' houses and PLN, and geographically the location is very potential for utilizing solar power because it is still very green. Solar lights are installed at strategic points on the road to Al Falah Mosque and the front porch of Al Falah Mosque itself. The lamp used is a HILIOS SL-40W lamp with 40Watt power. In addition to street lighting and public facilities, an economic analysis is also carried out on this activity by comparing the total costs required between incandescent lighting with solar power. Where the nominal difference obtained in rupiah is Rp 311,055.2 lighter than PJU incandescent lamps, and solar lights are not affected by TDL (basic electricity tariff).
Implementasi Teknologi Energi Surya Sebagai Wujud Mandiri Energi Listrik Di Masjid Al-Falah Serua Ciputat Tangerang Selatan Christine Widyastuti; Oktaria Handayani; TONY KOERNIAWAN
Terang Vol 4 No 1 (2021): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v4i1.1139

Abstract

Keberadaan penerangan jalan dan atau fasilitas umum adalah salah satu hal yang sangat penting demi kelancaran aktivitas warga khususnya di malam hari. Tetapi, tidak semuanya telah terpasang penerangan seperti halnya di Masjid Al-Falah Serua Ciputat Tangerang Selatan. Desa ini merupakan desa yang teraliri arus listrik namun pasokan listrik untuk fasilitas umum dan jalan masih minim,dikarenakan pula oleh besarnya biaya pemakaian energi listrik. Oleh karena itu diperlukan pemasangan penerangan fasilitas umum dan jalan dalam hal ini berupa lampu tenaga surya sebagai alternatif efektif untuk solusi dalam penerangan dan pengurangan biaya pemakaian energi listrik dari PLN. Lampu tenaga surya sangat sesuai umtuk dipasang di lokasi ini mengingat lampu tersebut tidak memerlukan pasokan listrik dari rumah warga dan PLN serta secara keadaan geografis lokasi ini sangat potensial untuk memanfaatkan tenaga surya dikarenakan masih sangat terbuka hijau. Lampu tenaga surya di pasang di titik strategis yaitu di jalan menuju Masjid Al Falah dan depan teras Masjid Al Falah itu sendiri. Lampu yang digunakan adalah lampu HILIOS SL-40W dengan daya 40 Watt. Selain untuk penerangan jalan dan fasilitas umum, analisis ekonomi juga dilakukan pada kegiatan ini dengan cara membandingkan total biaya yang diperlukan antara penerangan lampu pijar dengan tenaga surya. Dimana didapat selisih nominal dalam rupiah Rp 311.055,2 lebih ringan dari PJU lampu pijar, dan lampu tenaga surya tidak dipengaruhi oleh TDL( tarif dasar listrik ).
Rancang Bangun DC House Berbasis PLTS Di Kampung Gadog Desa Sukamahi Kec. Sukaresmi Kab. Cianjur - Jawa Barat Oktaria Handayani; GINAS ALVIANINGSIH; DWI ANGGAINI; IWA GARNIWA; HENRY PARIAMAN; MUSA -
Terang Vol 5 No 2 (2023): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v5i2.1371

Abstract

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk menunjang operasional manusia. Saat ini, rasio elektrofikasi di Indonesia sudah mencapai 98,93 %. Untuk mencapai rasio elektrofikasi sampai 100% tentunya ada tantangan tersendiri, selain sebaran konsumen yang tidak merata seperti di daerah terpencil juga biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu jaringan yang besar serta ketersediaan suplai listrik dari pembangkit. Keterbatasan suplai listrik ini juga dialami oleh kampung Gadog di Desa Sukamahi, Kab. Cianjur yang berada di daerah perbukitan dan kondisi ketersediaan suplai listrik di desa tersebut belum 24 jam. Untuk mengakomodir permasalahan akan kebutuhan listrik ini, maka tim membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rooftop off grid yang terkoneksi dengan instalasi jaringan arus searah (DC). Karna instalasi berupa jaringan DC (DC House) maka untuk saat ini pembebanan sebatas 5 titik penerangan masing – masing 5 Watt dan pompa air DC dengan kapasitas 180 Watt. Agar listrik yang dihasilkan PLTS tidak hanya dinikmati oleh satu rumah warga, maka tim juga menyediakan saluran pengisian daya listrik untuk mengecas portable power yang dimiliki warga.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kampung Gadog Melalui Budidaya Ikan Lele Berbasis Automatic Fish Feeder Dan Energi Baru Terbarukan Christine Widyastuti; Oktaria Handayani; Dwi Anggaini
Terang Vol 5 No 2 (2023): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Gadog Desa Sukamahi merupakan sebuah kampung yang terletak di Cianjur Jawa Barat. Topologi Kampung Gadog dikelilingi oleh persawahan sehingga mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Pendapatan masyarakat yang rendah mengakibatkan kondisi masyarakat kurang sejahtera. Untuk membantu masyarakat meningkatkan perekonomiannya dan melihat potensi air yang melimpah serta menerapkan IPTEK di kampung Gadog, maka tim akan membangun kolam budidaya ikan lele. Yang perlu diperhatikan untuk budidaya ikan lele adalah waktu pemberian pakan tepat waktu, sedangkan masyarakat menghabiskan waktu seharian jika bercocok tanam di sawah / di ladang karena posisi yang jauh. Untuk memfasilitasi hal tersebut maka pemberian pakan akan menggunakan automatic fish feeder yang sudah dilengkapi dengan photovoltaic di bagian atas alat.. Sedangkan penerapan IPTEK menggunakan pompa air DC berbasis energi surya, dimana pompa air ini akan digunakan untuk proses pengairan kolam. Untuk fish feeder dalam pemberian pakan dapat di setting sesuai dengan kebutuhan, dimana dalam hal ini settingan waktu yang dibuat adalah dalam setiap 5 jam sekali. Kolam yang digunakan adalah kolam konvensional dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 3m x 2m x1m, dengan jumlah 4 unit kolam yang terbagi menjadi 1 kolam untuk pembibitan, 1 kolam untuk pertumbuhan dan 2 kolam lainnya untuk kolam panen. Dan untuk pompa air yang digunakan untuk menguras dan atau mengisi kembali air ke kolam digunakan pompa Air DC dengan kapasitas output pompa sebesar 180 Watt ,12 Volt. Untuk panen ikan di lakukan setelah ikan berusia 3 bulan dari sejak pembibitan pada usia 15 hari.
Penambahan Gardu Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan Beban Listrik Menggunakan GUI Matlab di Wilayah Tangerang Adri Senen; Oktaria Handayani; Christine Widyastuti
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 22 No 1 (2023): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/jt.vol22no1.499

Abstract

Distribution system development Planning is very important in line with the increasing need for electricity loads, attention must be paid to quality of power delivered to consumers. The addition of a distribution network will certainly result in an increase in the capacity and number of transformers and distribution substations. The addition of distribution substations was based on the selection of distribution transformer ratings based on the growth of their load. The distribution transformer loading is made at a maximum of 80% with distributed model. Distribution transformers addition calculation requires an approach to connect the total distribution transformers and distribution substations, namely the average result of the total distribution transformers divided by the total distribution substations, it requires quite complex calculations. To make planning for adding distribution substations easier, you can use the Matlab Graphical User Interface (GUI). With the Matlab GUI program, projections for adding substations can be done easily, quickly, and precisely, and can be applied to any region more accurately. Based on the results of the GUI simulation, it was found that the total additional transformer capacity for the Tangerang area was 1.6 MVA with the addition of 7 distribution substations.