Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Tegangan Tembus Minyak Transformator Di PT. PLN (Persero) Bogor Christine Widyastuti; Rakai Alvin Wisnuaji
Elektron : Jurnal Ilmiah Volume 11 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.751 KB) | DOI: 10.30630/eji.11.2.128

Abstract

PT.PLN (Persero) adalah penyedia listrik yang ada di Indonesia. Dalam penyaluran daya listrik, tidak seluruhnya dapat disalurkan kepada konsumen, karena akan hilang dalam bentuk rugi-rugi energi. Dengan melakukan pengujian tegangan tembus pada minyak transformator diharapkan menjadi bahan acuan untuk menjaga kinerja atau umur transformator. Pengujian dengan menggunakan Alat uji Breakdown Voltage merek Megger OTS80PB. Kelayakan minyak transformator dilihat dari hasil pengujian tegangan tembus dan kadar airnya sebagai hasil simulasi kelayakan berdasarkan standar internasional untuk meningkatkan kehandalan dan dalam perawatan transformator daya dalam melayani penyaluran tenaga listrik kepada konsumen. Dengan nilai tegangan tembus yang semakin besar menunjukkan bahwa minyak transformator tersebut masih layak pakai. Sesuai standar uji PLN (SPLN) 49-1/1982 suatu minyak transformator sebagai bahan isolasinya harus memiliki tegangan tembus minimal 30kV/2,5mm. Dalam penelitian ini hasil pengujian dari transformator 1, transformator 2 dan transformator 3 memiliki tegangan tembus masing-masing adalah 49,4kV/2,5mm, 44,3 kV/2,5mm, 41,1 kV/2,5mm. Dari hasil tersebut dapat di katakan bahwa nilai tegangan tembus dari minyak transformator masih di atas minimal standar tegangan tembusnya sehingga masih dapat dipergunakan sebagai isolasi pada transformator. Kata kunci : Minyak Transformator , Tegangan Tembus , Breakdown Voltage Tester Merk Megger Seri Ots80pb PT.PLN (Persero) is a provider of electricity in Indonesia. In the distribution of electric power, not all of it can be distributed to consumers, because it will be lost in the form of energy losses. By testing the breakdown voltage on transformer oil is expected to be a reference material to maintain the performance or life of the transformer. Testing using the Megger OTS80PB Breakdown Voltage test tool. The feasibility of transformer oil can be seen from the results of testing the breakdown voltage and water content as a result of the feasibility simulation based on international standards to improve the reliability and maintenance of power transformers in serving the distribution of electricity to consumers. With a greater breakdown voltage value indicates that the transformer oil is still suitable for use. According to the PLN test standard (SPLN) 49-1 / 1982 a transformer oil as an insulating material must have a breakdown voltage of at least 30kV / 2.5mm. In this study the test results of transformer 1, transformer 2 and transformer 3 have a breakdown voltage of 49.4kV / 2.5mm, 44.3 kV / 2.5mm, 41.1 kV / 2.5mm respectively. From these results it can be said that the breakdown voltage value of the transformer oil is still above the minimum breakdown voltage standard so that it can still be used as insulation on the transformer.
Master Plan for Electricity Distribution Networks Based on Micro-Spatial Projection of Energy Demand Adri Senen; Christine Widyastuti; Oktaria Handayani
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol 7, No 3 (2021): December
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jiteki.v7i3.22244

Abstract

The existing method of the Master plan for electricity distribution networks is sectoral and macro-based, which means it is unable to show load centers in micro-grids. The inaccurate and bias results lead to the failure of determining the capacity of transformers, the total of transformers, and the locations of distribution substations, and thus it will complicate the master planning of the distribution network. Therefore, a micro-spatial-based method in electricity master planning is needed, as it will generate more accurate forecasting, energy projection and estimate the numbers of load centers at each grid based on the geographical structure. The research contribution is to produce a master planning of distribution network that will help in determining transformer capacity, the placement of substations and distribution substations, evaluation, and orientation of electricity distribution system development to a smaller area. The results of the load growth become the basis for determining the capacity and the total of transformers in the area. The methodology developed in this research has analyzed the transformer rating, transformer capacity, total of transformers, and the location of transformer with growing energy demand in the smaller range. The results can be developed into the design planning of distribution network systems with better accuracy.
Kriteria Desain Sistem Jaringan Distribusi Untuk Evaluasi Kondisi Eksisting Kelistrikan Suatu Wilayah Christine Widyastuti; Adri Senen; Oktaria Handayani
KILAT Vol 10 No 2 (2021): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v10i2.1327

Abstract

Faktor yang menentukan kualitas energi listrik adalah adanya perencanaan sistem distribusi yang baik yang memenuhi standar dan kriteria teknis yang berlaku. Meskipun desain awal sistem distribusi telah memenuhi standar kualitas pelayanan tersebut, dengan adanya perkembangan beban yang terus meningkat, parameter kualitas yang terjadi di lapangan dapat mengalami perubahan, sehingga perlu adanya evaluasi kondisi kualitas pensuplaian tersebut. Evaluasi ini semakin penting dalam kaitannya dengan kebutuhan untuk perencanaan pengembangan sistem ke masa depanu untuk mencapai sistim distribusi dengan kualitas yang tinggi, andal dan effisien. Adapun kriterian desain yang dirancang dalam penelitian ini meliputi jatuh tegangan, dan penyulang serta keandalan sistem distribusi. Penetuan kriteria desain ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan oleh pengelola sistem distribusi dalam rangka mencapai tingkat kualitas pelayanan yang memenuhi standar yang berlaku dengan didasarkan pada kondisi sistem eksisting, prediksi perkembangan beban, dan pengembangan wilayah pada suatu area pelayanan. Hasil evaluasi menunjukkan persentase jatuh tegnagan berkisar antara 1 % - 12,7% , pembebanan penyulang berada pada nilai 50,5 % - 96,2 % , dengan nilai indeks keandalan SAIFI mecapai 3,86 kali/tahun dan nilai SAIDI 16,23 jam/tahun
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI Christine Widyastuti; Tasdik Darmana; Oktaria Handayani
Energi & Kelistrikan Vol 10 No 2 (2018): Energi & Kelistrikan
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.572 KB) | DOI: 10.33322/energi.v10i2.232

Abstract

Abstract Transformer oil is one of the liquid insulating materials that functions as insulation and cooling in the transformer. Some oil insulation materials must have the ability to withstand penetrating stresses, while as a transformer oil cooler must be able to reduce the heat generated, so that with these two capabilities transformer oil is expected to be able to protect the transformer from interference. Examination of breakdown stress using the IEC 60156-1995 method. For evaluation of oil on the power transformer determines the water content. The feasibility of transformer oil uses breakdown voltage and water content testing as a result of feasibility simulations based on international standards to improve reliability in the treatment of power transformers in the industrial world especially for community service. With greater breakdown voltage, it proves that the oil is still suitable for use. Whereas if the oil water content is higher, it proves that the oil is not suitable for use. Transformer oil, according to the PLN (SPLN) test standards 49-1 / 1992, must have a 30kV / 2.5mm breakdown voltage. In the study of sample A and sample B it has a breakdown voltage of 14kVA and 18kVA. With this, sample A and sample B are not suitable for use. Keywords: moisture content, transformer oil, breakdown voltage, SPLN 49-1 / 1992 ABSTRAK Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang berfungsi sebagai isolasi dan pendingin pada transformator. Sebagian bahan isolasi minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak transformator diharapkan mampu melindungi transformator dari gangguan. Pengujian tegangan tembus menggunakan metode IEC 60156-1995. Untuk evaluasi minyak pada transformator daya menentukan kadar air. Kelayakan minyak transformator menggunakan pengujian tegangan tembus dan kadar air sebagai hasil simulasi kelayakan berdasarkan standar internasional untuk meningkatkan kehandalan dalam perawatan transformator daya dalam dunia industri khususnya terhadap pelayanan masyarakat. Dengan tegangan tembus yang semakin besar membuktikan minyak tersebut masih layak pakai. Sedangkan apabila kadar air minyak tersebut semakin tinggi membuktikan minyak tersebut sudah tidak layak pakai. Minyak transformator, sesuai standar uji PLN (SPLN) 49-1/1992 harus memiliki tegangan tembus 30kV/2,5mm. Dalam penelitian dari sampel A dan sampel B memiliki tegangan tembus sebesar 14kVA dan 18kVA. Dengan ini, sampel A dan sampel B tidak layak pakai. Kata kunci: kadar air, minyak trafo, tegangan tembus, SPLN 49-1/1992
Dampak Korona pada SUTET 500 kV Terhadap Radio Interference Christine Widyastuti; I Nyoman Bagus Yudha Dharma
Energi & Kelistrikan Vol 11 No 2 (2019): Energi & Kelistrikan
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.96 KB) | DOI: 10.33322/energi.v11i2.842

Abstract

Corona can occur in SUTET because SUTET carries a high enough electric current and voltage, this causes excessive electrical pressure that is not proportional to the breakdown strength of the air around the conductor so that there will be a phenomenon where the electric field will collide with free electrons in the air and will form ionisations in the form of new ions and electrons. This process will continue as long as there are currents and voltages on the extra-high-voltage network. This certainly will affect the surrounding environment through which SUTET is included, among others, interference with radio waves (Radio Interference). The addition of the number of sub conductors is considered more effective in reducing corona losses and radio interference in each wicket than increasing the distance of the conductor to the ground. The impact of corona on a 500 kV double-channel SUTET on radio interference in the Greater Jakarta area is still within reasonable limits because it is still below the IEEE standard of 40 dB.
Keandalan Sistem Penyaluran Listrik Berdasarkan Saidi Dan Saifi Sebelum Dan Sesudah Pemasangan Kubikel Arrester di PT PLN UP3 Serpong Christine Widyastuti; Oktaria Handayani; Tony Koerniawan
Energi & Kelistrikan Vol 13 No 2 (2021): Energi dan Kelistrikan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/energi.v13i2.1031

Abstract

Keandalan sistem penyaluran tenaga listrik merupakan faktor yang sangat diperhatikan oleh PT PLN (Persero) UP3 Serpong. Parameter keandalan penyaluran tenaga listrik terdiri dari SAIFI (System Average Interuption Frequency Index) yang merupakan rata-rata frekuensi (kali) padam yang dirasakan oleh pelanggan per tahun dan SAIDI (System Average Interuption Duration Index) yang merupakan durasi (lama) padam yang dirasakan oleh pelanggan per tahun. Jaringan listrik di PT PLN UP3 Serpong banyak menggunakan saluran kabel, dimana pada saluran kabel sering terdapat titik jointing. Gangguan pada saluran kabel bisa diakibatkan karena adanya arus inrush ketika terjadi peralihan beban di jaringan dan merusak jointing kabel. Oleh karena itu sekarang metode pemasangan kubikel arrester di saluran kabel dilakukan PT PLN UP3 Serpong untuk mengurangi intensitas gangguan tersebut, sehingga nilai keandalan sistem seperti parameter SAIDI dan SAIFI menjadi lebih baik. Nilai SAIDI dan SAIFI sebelum pemasangan arrester adalah SAIDI 9,39 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI 6,98 kali/pelanggan/tahun. Nilai tersebut belum sesuai dengan SPLN 68-2:1986.
STUDI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK AKIBAT PENGARUH DISTRIBUTED GENERATION (DG) Christine Widyastuti
Sutet Vol 6 No 2 (2016): JURNAL ILMIAH SUTET
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3469.882 KB) | DOI: 10.33322/sutet.v6i2.568

Abstract

The research aims to analize the impact of installing DG to distribution system reliability. Evaluation of this distrubution syatem reliability use EDSA Technical 2005 software.There were seventh case studies in this research. The first is system without DG. The second to seventh case is by connect DG in bus change respectively by turns. The result of research show that by installing DG to each load bus always give improvement to distribution system reliability. The optimum reliability was obtained when DG was install at bus 4.
ANALISA INTERKONEKSI SISTEM MENGGUNAKAN DlgSILENT (STUDI KASUS PLTU PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH) Christine Widyastuti; Heri Suyanto; Dyan Retno Febrianini
Sutet Vol 5 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH SUTET
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.511 KB) | DOI: 10.33322/sutet.v5i1.613

Abstract

One of the planned areas to be implemented is the construction of a 2x60 MW coal-fired steam power plant in Pulang Pisau District, Central Kalimantan. The development of this steam power plant aims to meet the demand for electricity in Central Kalimantan which has been supplied using barito systems and isolated isolated systems generated from diesel generators. The 80% own barito system is concentrated in South Kalimantan with an electrical interconnection system using 150 KV and 70 KV transmission lines covering South and Central Kalimantan that are connected to hydro, coal and diesel power plants. The other 20% is produced from Central Kalimantan, specifically the capital of Palangkaraya and Katingan regency. Based on the simulation done using DlgSILENT software on barito system after the entry of PLTU Pulang Pisau shows the total change of power supply and the occurrence of voltage changes where the peak load time before PLTU Pulang Pisau enter the total power system generated by 395.18 MW and then after PLTU Pulang Pisau Entered into the total power generation system to 411.14 MW. This value is close to the limit of the operating voltage value but the barito system's transmission rate capability is still sufficient to overcome the change in voltage rise.
Implementasi Portable Power dengan Sistem Pengisian Energi Listrik Tenaga Surya di Kampung Gadog, Desa Sukamahi, Kec. Sukaresmi, Kab. Cianjur, Jawa Barat Tri Wahyu Oktaviana Putri; Adri Senen; Christine Widyastuti; Ridha Yasser; Hakimul Batih; Zainal Arifin
Terang Vol 4 No 2 (2022): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v4i2.1305

Abstract

Saat ini masih banyak daerah di Indonesia yang belum teraliri listrik terutama tempat-tempat terpencil atau daerah pelosok. Hal ini dikarenakan kondisi geografinya dan demografinya yang tersebar tidak merata dalam satu wilayah. Kampung Gadog merupakan salah satu wilayah di Desa Sukamahi, Kab. Cianjur yang terletak di perbukitan. Dengan medan yang sulit dan lokasi yang cukup jauh dari pusat kota, menyebabkan akses jaringan listrik di wilayah tersebut masih sangat minim. Terbatasnya daya listrik yang terhubung, ditambah dengan seringnya listrik padam saat musim hujan dan minimnya penerangan di area publik menyebabkan kampung Gadog menjadi sulit untuk berkembang. Akibatnya perekonomian di wilayah tersebut pun menjadi sulit tumbuh. Untuk mengatasi masalah kelistrikan di daerah dengan konidisi tersebut, adalah dengan memanfaatkan konsep Portable power sebagai sumber energi listrik. Portable power merupakan salah satu solusi dimana energi listrik bisa disimpan dalam sebuah media penyimpanan energi (baterai) untuk selanjutnya dipakai untuk mengoperasikan peralatan elektronik dalam hal ini di utamakan sebagai sumber penerangan. Dengan demikian, kebutuhan listrik tidak lagi tergantung pada sistem jaringan listrik PLN. Selain itu dibangun pula Sentral Pengisian Daya berbasis tenaga surya sehingga warga bisa mengisi ulang daya Portable powernya- sehingga masyarakat tidak tergantung pada aliran listrik PLN untuk mengisi daya Portable power.
Penyuluhan Pengetahuan Tentang Instalasi Listrik dan Mengoptimalkan Penggunaannya Serta Mengatasi Bahaya Listrik Bagi Masyarakat Di Wilayah Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat Christine Widyastuti; Isworo Pujotomo; Muchammad Nur Qosim; Rinna Hariyati; Aas Wasri Hasanah; Oktaria Handayani; Tony Koerniawan
Terang Vol 2 No 2 (2020): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v2i2.381

Abstract

Electricity is the most suitable and appropriate form of energy for modern human life, such as today, where electrical energy has a function that can provide a need or service for electric power obtained by consumers, with electricity human life becomes very pleasant. Television, lighting, traffic lights, all using electricity. So, electricity can be said as a form of technological results that are very vital in human life. With this activity, it is expected that the general public can and understand about safe electrical installation and handling, mitigation of electrical hazards that are not in accordance with PLN's standardization. So that electricity does not necessarily become a scapegoat every time there is a fire in the community, and the voltage system used in Indonesia is: single phase 220 V, and phase three 220/380 V with a frequency of 50 Hz. This voltage system is very influential and dangerous for human safety.